Atasi Kenaikan Permukaan Laut, Maladewa Berencana Bangun Pulau-pulau Benteng

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Rabu, 22 November 2023 13:00 WIB

Kepulauan Maladewa. Wikipedia

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagai tujuan liburan kelas atas, Maladewa terkenal dengan pantai pasir putihnya, laguna berwarna biru kehijauan, dan terumbu karang yang luas. Sayangnya, dalam beberapa tahun terakhir, rangkaian 1.192 pulau-pulau kecil itu menghadapi ancaman kenaikan permukaan air laut dan menipisnya sumber air minum. Mereka pun mencari cara untuk melawan dampak krisis iklim itu.

Lima belas tahun lalu, presiden sebelumnya, Mohamed Nasheed, megungkap kemungkinan warga negaranya menjadi pengungsi lingkungan hidup pertama di dunia dan menjajaki rencana relokasi. Dia ingin Maladewa mulai menabung untuk membeli tanah di negara tetangga India, Sri Lanka atau bahkan jauh di Australia.

Namun, presiden saat ini sedang berusaha mencari dana asing sebesar $500 juta (skeitar Rp7,8 triliun) untuk perlindungan pantai supaya warganya bisa tetap tinggal di Tanah Air mereka.

Presiden Maladewa Mohamed Muizzu mengatakan bahwa ia telah membatalkan rencana relokasi warga. Dia mengusulkan reklamasi lahan yang ambisius dan meninggikan pulau-pulau untuk memerangi gelombang yang mengganggu.

Muizzu optimistis dapat memperkuat pesisir negaranya melalui tembok laut seperti yang dibangun di Male, ibu kota negara tersebut. Dia juga mengkategorikan wilayah berisiko sebagai pulau yang aman.

Advertising
Advertising

Namun, kelompok lingkungan hidup dan hak asasi manusia punya pendapat beda. Mereka memperingatkan bahwa kebijakan tersebut dapat menyebabkan peningkatan banjir. Apalagi, sekitar 80 persen wilayah Maladewa terletak kurang dari satu meter di atas permukaan laut, sehingga semakin menimbulkan kekhawatiran mengenai kelayakan jangka panjang dari langkah-langkah ini.

Pariwisata, kontributor ekonomi yang penting, menyumbang hampir sepertiga perekonomian Maladewa. Nasib pulau-pulau pantai yang masih asli, yang merupakan daya tarik bagi wisatawan, masih belum pasti. Tembok seperti benteng melindungi pemukiman padat penduduk, sehingga membuat pulau-pulau tersebut rentan.

Reklamasi

Dalam beberapa dekade, Maladewa telah melakukan reklamasi dengan total 30 kilometer persegi, yang membuat wilayah daratan meningkat 10 persen. Mizzu, seorang insinyur sipil lulusan Inggris, yang sebelumnya menjabat sebagai menteri konstruksi berperan penting dalam pembangunan pulau buatan Hulhumale. Pulau yang berukuran dua kali lipat dari Male, ibu kota Maladewa, terhubung dengan jembatan sepanjang 1,4 kilometer

Reklamasi adalah cara lain Maladewa bertahan. Namun, kelompok lingkungan hidup dan hak asasi manusia menekankan perlunya pelaksanaan proyek reklamasi secara hati-hati agar tidak berbalik menjadi pemicu bencana.

EURONEWS | TIMES OF INDIA

Pilihan Editor: Jumlah Wisatawan di Negara Ini Empat Kali Lebih Banyak daripada Penduduknya

Berita terkait

Pasukan Penjaga Pantai Filipina Pastikan Jaga Laut Cina Selatan

4 hari lalu

Pasukan Penjaga Pantai Filipina Pastikan Jaga Laut Cina Selatan

Penjaga Pantai Filipina berkomitmen menjaga wilayah Laut Cina Selatan yang dipersengketakan agar Beijing tidak bisa reklamasi.

Baca Selengkapnya

Para Ilmuwan Gambarkan Situasi Dunia Bila Suhu Global Menembus Batas 1,5 Derajat Celcius

8 hari lalu

Para Ilmuwan Gambarkan Situasi Dunia Bila Suhu Global Menembus Batas 1,5 Derajat Celcius

Survei besutan The Guardian menggambarkan pandangan para ahli mengenai situasi distopia akibat efek pemanasan global. Bencana iklim mendekat.

Baca Selengkapnya

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

10 hari lalu

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

India adalah pangsa pasar pariwisata terbesar Maladewa pada 2023, dengan lebih dari 11 persen dari 1,8 juta kunjungan wisatawan

Baca Selengkapnya

Liburan ke Pulau Belakang Padang Batam, Naik Becak Keliling Kampung

10 hari lalu

Liburan ke Pulau Belakang Padang Batam, Naik Becak Keliling Kampung

Becak di Pulau Belakang Padang dulunya merupakan transportasi utama warga, tapi kini untuk mengantar wisatawan saja.

Baca Selengkapnya

Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

11 hari lalu

Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

Program ini berupaya membangun 'Green Movement' dengan memperbanyak amal usaha Muhammadiyah untuk mulai memilah dan memilih sumber energi bersih di masing-masing bidang usaha.

Baca Selengkapnya

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

19 hari lalu

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

Negara yang 100 persen penduduknya muslim ternyata bukan di Arab. Lokasinya ada sebelah selatan-barat daya India. Ini ulasannya.

Baca Selengkapnya

10 Hotel Terbaik di Dunia Versi TripAdvisor, Ada yang di Bali

21 hari lalu

10 Hotel Terbaik di Dunia Versi TripAdvisor, Ada yang di Bali

Berikut ini daftar hotel terbaik di dunia yang bisa Anda kunjungi versi TripAdvisor. Dua di antaranya ada di Indonesia. Di daerah mana?

Baca Selengkapnya

Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca, KLHK Prioritaskan Pembatasan Gas HFC

25 hari lalu

Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca, KLHK Prioritaskan Pembatasan Gas HFC

Setiap negara bebas memilih untuk mengurangi gas rumah kaca yang akan dikurangi atau dikelola.

Baca Selengkapnya

Ucapan Selamat Idul Fitri Kepala Negara mulai Jokowi hingga Joe Biden

37 hari lalu

Ucapan Selamat Idul Fitri Kepala Negara mulai Jokowi hingga Joe Biden

Preisden Jokowi hingga Presiden Amerika Serikat Joe Biden ucapkan selamat Idul Fitri kepada umat muslim seluruh dunia. Ini kata mereka.

Baca Selengkapnya

Abu Dhabi Bangun Pulau Esports Pertama di Dunia, Ada Bootcamps hingga Resor Mewah

38 hari lalu

Abu Dhabi Bangun Pulau Esports Pertama di Dunia, Ada Bootcamps hingga Resor Mewah

Pulau esports di Abu Dhabi mungkin akan terlihat sepi karena hanya sedikit orang di luar, kebanyakan orang sibuk bermain atau membuat game.

Baca Selengkapnya