Uji Nyali dengan Ratusan Rubah di Zao Fox Village di Jepang: Ngeri tapi Seru

Reporter

Tempo.co

Senin, 20 November 2023 13:12 WIB

Ratusan rubah tidur di tempat penangkaran Zao Fox Village. Foto: TEMPO| Istiqomatul Hayati.

TEMPO.CO, Jakarta - Di antara kunjungan destinasi wisata di Jepang pada 7-13 November 2023, mendatangi tempat penangkaran ratusan rubah ini menjadi pengalaman tak terlupakan. Mobil yang membawa kami ke Zao Fox Village baru sampai di pintu masuk kampung rubah satu-satunya di Jepang ini sudah membuat saya panas dingin.

Tolong, jangan bayangkan Anda akan menemukan jelmaan serigala jadi-jadian, Jacob Black dalam film fantasi romans The Twilight Saga. Ini bukan fantasi romans Jacob Black yang ingin merebut cinta Bella Swan dari kekasihnya, si vampir Edward Cullen. Bukan. Ini adalah rubah, bukan serigala, kendati dua hewan ini memiliki kemiripan bentuk: bulu tebal, ekor lebat, moncong runcing, dan kumis yang panjang.

Kedua hewan yang termasuk dalam keluarga anjing itu memiliki bobot tubuh berbeda. Rubah sebesar anjing dan kucing adapun serigala berbobot besar. Tapi keduanya memiliki kesamaan: liar dan buas. Mereka bukan binatang peliharaan yang bisa dicium dan diunyel-unyel sesuka hati seperti dengan anjing dan kucing. Salah-salah Anda bisa diserang.

Pintu masuk tempat penangkaran raturan rubah Zao Fox Village di Shiroishi, Miyagi, Jepang. Foto: TEMPO| Istiqomatul Hayati

Ratusan Rubah di Dalam Hutan Buatan

Rasa takut diserang inilah yang sempat membuat saya keder tapi juga penasaran, ketika diajak Japan National Tourism Organisaton untuk mengunjungi Zao Fox Village. Kawasan rubah ini berada di 11-3 Fukuokayatsumiya, Shiroishi, Prefektur Miyagi, di Kawasan Tohoku. Berkecamuk rasa mengendap dalam pikiran dalam perjalanan ke sana: Ingin nguyel-uyel tapi teringat ini bukan hewan peliharaan dan takut diserang karena bagaimana pun rubah adalah binatang liar.

Advertising
Advertising

Zao Fox Village adalah hutan unik buatan yang dihuni oleh kawasan rubah. Pengunjung bisa melaluinya, asal tidak mengganggu, menantang, atau memancing rubah. Sebelum masuk ke kawasan hutan rubah itu, petugas mengingatkan agar tidak mengarahkan tongkat berjalan saya ke arah rubah. Serigala kemasan saset itu akan mengira tongkat itu ular dan berbalik menyerang.

Dikutip dari Japan Travel, Zao Fox Village adalah salah satu tempat terbaik di Jepang untuk melihat rubah. Mereka bebas berkeliaran di cagar alam yang bisa dimasuki pengunjung. Dalam kisah folklore Jepang, rubah adalah makhluk populer dalam cerita rakyat masyarakat Negeri Matahari Terbit itu. Rubah atau kitsune, memilki kekuatan sihir, dapat berubah menjadi seorang perempuan, lalu merasuki tubuh manusia, dan dapat menciptakan ilusi untuk memperdaya manusia.

Rubah kerap ditampilkan sebagai makhluk cerdas yang memiliki kemampuan sihir. Semakin sempurna kemampuan sihirnya, rubah digambarkan makin bijaksana. Dalam mitologi Jepang, rubah sering diceritakan sebagai penjaga yang setia, teman, kekasih, atau istri, walaupun sering terdapat kisah rubah menipu manusia.

Dalam pemahaman masyarakat Jepang kuno, rubah dan manusia hidup saling berdekatan sehingga terciptalah kisah persahabatan antara manusia dan rubah. Dalam kepercayaan Shinto, kitsunedisebut sebagai Inari, si pembawa pesan. Rubah bisa memiliki banyak ekor hingga sembilan. Semakin banyak ekor, ia kian bijak dan kuat.

Puluhan rubah terlihat sedang tidur di Zao Fox Village. Foto: TEMPO| Istiqomatul Hayati.

Petualangan Menyusuri Hutan Rubah

Setelah membayar tiket masuk ke Zao Fox Village sebesar 1.000 Yen atau sekitar Rp 103 ribu, mulailah petualangan mengelilingi kawasan hutan berisi ratusan rubah. Belum-belum ketakutan saya sudah menjadi-jadi ketika membaca peringatan bahwa kawasan itu manusia sering diserang rubah.

Langkah saya makin pelan sambil meyakinkan diri bahwa tongkat tidak boleh diangkat seolah menunjuk rubah. Tapi kekhawatiran saya agaknya kurang beralasan. Rubah-rubah beragam warna, mulai hitam, biru dongker, cokelat tua, cokelat muda, hingga putih benar-benar sedang santai. Mereka sedang tiduran dibuai angin sepoi-sepoi dari pergerakan pohon.

Beberapa memang terjaga, berjalan santai melewati kami untuk minum di baskom yang disediakan di beberapa tempat. Beberapa yang jalan itu matanya menatap saya, yang membalas dengan takut-takut dan sibuk merapal doa. "Summum bukmun 'umyun fahum laa yarji'uun," hafalan doa dari Q.S. Al Baqarah ayat 18, yang dulu diajarkan orang tua kala takut menghadapi anjing buas agar menjadi jinak.

Hafalan itu setidaknya membuat saya tenang dan dapat berpikir kalau mereka tidak buas-buas amat. Sebaliknya, rubah-rubah itu lucu dan menggemaskan. Tapi selucunya rubah, tetap harus waspada. Alhasil, saya hanya berapa memotret dan tidak berani mengajak bercanda.

Larangan memotret di Zao Fox Village. Foto: TEMPO| Istiqomatul Hayati.

Berfoto Menggendong Rubah

Puas mengelilingi hutan, kita akan keluar ke area yang berisi antrean orang berfoto dengan rubah. Momen ini tak boleh dilewatkan. Anda akan mendapatkan kesempatan langka berfoto menggendong rubah dengan membayar 70 Yen. Kapan lagi bisa flexing foto bersama rubah?

Untuk berfoto dengan rubah, kita harus mengantre cukup panjang. Sebelum menggendongnya, petugas yang biasa merawat rubah-rubah itu mengajarinya agar tidak menjadi bumerang. Kita harus mengenakan baju parasut hijau dan oranye, warna yang biasa dipakai petugas kala merawat rubah agar tidak mencolok. Bahan parasut itu juga melindungi kita dari gigitan jika tiba-tiba galak.

Saat menggendong pun tidak diperbolehkan mengarahkan moncong ke wajah kita. Posisinya, kepala rubah membelakangi kita sehingga tidak memberi kesempatan rubah berbalik lalu menyerang. Beruntungnya saya, rubah cokelat itu anteng dalam gendongan. Ia terlihat nyaman dengan posisi tidur beralasan badan saya yang besar dan empuk.

Berfoto bersama rubah dalam kunjungan ke Zao Fox Village. Foto: JNTO.

Cara dan Angkutan ke Zao Fox Village

Perjalanan ke sana bermula dari Kota Sendai, Prefektur selama 45 menit dengan berkendara mobil. Zao Fox Village berada di dekat Kota Shiroishi. Selain menggunakan mobil, Anda bisa menumpang kereta sampai Kota Shiroishi. Turun di Stasiun Shiroisi, perjalanan dilanjutkan dengan menumpang taksi atau menyewa mobil selama 20 menit.

Percayalah, perjalanan darat itu sangat menyenangkan lantaran pemandangan alamnya indah. Kedatangan saya saat Jepang masuk musim gugur membuat pemandangan daun-daun berwarna kuning dan cokelat berguguran.

Pegunungan Zao yang membentang di bagian selatan perbatasan Miyagi dan Prefektur Yamagata di wilayah Tohoku sangat memanjakan mata kita. Belum lagi Anda akan melewati banyak terowongan panjang yang membelah pegunungan. Pikiran akan melayang kala bermain balapan mobil di Nintendo yang melewati banyak terowongan. Meski melewati beberapa terowongan, Anda dijamin tidak akan bosan.

Pilihan Editor: Memborong Baju Musim Dingin dengan Harga Miring di Sendai-Izumi Premium Outlets di Jepang

Berita terkait

Serial Shogun akan Berlanjut, 2 Musim Tambahan

9 jam lalu

Serial Shogun akan Berlanjut, 2 Musim Tambahan

Serial populer Jepang Shogun akan berlanjut dua musim tambahan

Baca Selengkapnya

Hari Pertama Menjabat, PM Singapura Lawrence Wong Rapat Kabinet Hingga Telepon Prabowo

1 hari lalu

Hari Pertama Menjabat, PM Singapura Lawrence Wong Rapat Kabinet Hingga Telepon Prabowo

PM Lawrence Wong pada Kamis mulai bekerja, sehari setelah dilantik sebagai perdana menteri keempat Singapura.

Baca Selengkapnya

Ini Perkiraan Gaji TKI di Jepang dan Rincian Upah Minimumnya

3 hari lalu

Ini Perkiraan Gaji TKI di Jepang dan Rincian Upah Minimumnya

Berikut ini perkiraan gaji TKI di Jepang berdasarkan UMR masing-masing prefektur serta untuk pemagang. Ketahui informasinya sebelum mendaftar.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

3 hari lalu

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.

Baca Selengkapnya

Duta Besar Masaki Yasushi Beri Penghargaan kepada Ketua Perhimpunan Alumni dari Jepang

3 hari lalu

Duta Besar Masaki Yasushi Beri Penghargaan kepada Ketua Perhimpunan Alumni dari Jepang

Perhimpunan Alumni dari Jepang (PERSADA) Jawa Barat telah berkontribusi mempromosikan hubungan persahabatan antara Jepang dan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Proyek MRT Jakarta Jalur Tomang-Medan Satria Dapat Kucuran Pinjaman Jepang Rp 14,5 Trilun

3 hari lalu

Proyek MRT Jakarta Jalur Tomang-Medan Satria Dapat Kucuran Pinjaman Jepang Rp 14,5 Trilun

Jepang berikan pinjaman 140,699 miliar Yen atau sekitar Rp 14,5 triliun untuk pembanguan MRT di Jakarta. Rencana pembangunan mulai Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

5 hari lalu

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

Senator AS Lindsey Graham melontarkan pernyataan kontroversial terkait agresi Israel di Gaza. Ia menyarankan Israel membom nuklir Gaza

Baca Selengkapnya

Jepang Gelontorkan Utang Rp14 T, Ini Pengembangan MRT dari Lebak Bulus ke Ancol dan Cikarang ke Balaraja

5 hari lalu

Jepang Gelontorkan Utang Rp14 T, Ini Pengembangan MRT dari Lebak Bulus ke Ancol dan Cikarang ke Balaraja

Pemerintah Indonesia dan Jepang menandatangani pertukaran nota pinjaman sekitar Rp14,5 triliun untuk proyek MRT Jalur Timur-Barat.

Baca Selengkapnya

Jepang Perkenalkan Pemesanan Online untuk Mendaki Gunung Fuji

5 hari lalu

Jepang Perkenalkan Pemesanan Online untuk Mendaki Gunung Fuji

Sistem pemesanan online untuk jalur paling populer Gunung Fuji diumumkan pada Senin 13 Mei 2024 oleh otoritas Jepang

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Pinjaman Rp14 Triliun ke Indonesia untuk Proyek MRT Koridor Timur-Barat

5 hari lalu

Jepang Kucurkan Pinjaman Rp14 Triliun ke Indonesia untuk Proyek MRT Koridor Timur-Barat

Jepang dan Kementerian Luar Negeri menandatangani pertukaran nota atau E/N senilai Rp14 triliun untuk Proyek MRT Koridor Timur-Barat

Baca Selengkapnya