Tokyo Midtown Yaesu, Tempat Bisnis Paling Mahal di Tokyo Jadi Terminal Hub Terstrategis

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 11 November 2023 04:32 WIB

Bangunan hub Tokyo Midtown Yaesu. Foto: TEMPO| Istiqomatul Hayati.

TEMPO.CO, Jakarta - Tujuan wisatawan ke Jepang salah satunya untuk belanja. Di Tokyo, ada bangunan paling baru yang menjadi hub baru pusat belanja, stasiun Shinkansen, terminal bus, universitas, sekolah, Hotel Bulgari, apartemen, outlet UMKM Jepang, tempat penitipan anak, hingga coworking space. Tokyo Midtown Yaesu baru berdiri pada Maret lalu di 2 Chome 2-1, Kota Chuo, Tokyo.

Tokyo Midtown Yaesu Jadi Pusat Bisnis Paling Mahal di Tokyo

Bangunan superblok berlantai 30 ini menjadi tempat bisnis paling mahal di Tokyo. “Biaya sewanya paling mahal di area ini. Untuk 1 meter persegi, tarif sewanya 20-30 ribu yen per bulan,” kata Taro Nakamura, General Manager Tokyo Midtown Yaesu, menjawab pertanyaan Tempo yang mendapat undangan dari Japan National Tourism Organisation untuk berkeliling Jepang pada Rabu, 8 November 2023.

Meskipun paling mahal, Taro menuturkan, perkantoran yang disewakan sudah hampir penuh. Menurut Taro, lokasi yang sangat strategis menjadi alasan para tenant tak segan keluar uang lebih dengan harapan mendapatkan keuntungan berkali lipat. “Sampai sekarang ada 600 bus di terminal ini dan paling besar di Jepang,” ujarnya.

Taro menuturkan, bangunan superblok Tokyo Midtwon Yaesu ini dibangun dan dioperasikan oleh Mitsui, salah satu perusahaan terbesar di Jepang. Mitsui, mungkin kurang terlalu akrab bagi orang Indonesia lantaran beroperasi di Jepang, Cina, Malaysia, dan Singapura.

Terminal bus Tokyo Yaesu yang berada di dalam Tokyo Midtown Yaesu. Foto: TEMPO| Istiqomatul Hayati.

Advertising
Advertising

Dikutip dari laman resmi Yaesu Midtown, Yaesu adalah terminal hub dengan berbagai mobilitas termasuk Shinkansen yang menghubungkan seluruh Jepang, stasiun subway, terminal bus dan libtasan bus yang menyediakan akses langsung ke bandara. Bisa dikatakan Tokyo Midtown Yaesu yang berada tepat di tengah area timur Stasiun Tokyo sangat menarik perhatian dan menjadi pusat pengembangan Kawasan Tokyo.

Waktu adalah Uang

Seperti yang saya saksikan langsung. Ribuan manusia pada saat jam makan siang lalu lalang tidak kunjung berhenti. Mereka terlihat amat sibuk. Mereka adalah para pekerja kantoran, ditandai dengan setelan jas yang mereka kenakan, berjalan cepat-cepat dengan langkah stabil tanpa melihat jalan. Tampak mereka sudah terbiasa melewati jalan itu sehingga hapal rute yang dituju dengan mengamati ponsel mereka sehingga tidak bertabrakan satu sama lain.

Di Tokyo Midtown Yaesu, terutama di counter makanan yang berdekatan dengan stasiun dan terminal, Anda tidak akan melihat tempat duduk. Situasi ini untuk menghargai waktu mereka. “Di Jepang, waktu adalah uang, satu menit itu sangat berharga,” kata Michiko Sasayama, local guide yang bertugas menjadi penterjemah kami ke dalam Bahasa Indonesia.

Para pekerja itu berhenti di counter makanan, memilih makanan seperti bento yang diletakkan di lemari kaca, membayar makanan, lalu pergi menentengnya dan dimakan di kantor atau di dalam kereta Shinkansen. Tidak ada budaya kongko-kongko sambil cekikikan bersama teman untuk saling berbagi rasa.

Tempat nongkrong disediakan di satu area khusus yang menyediakan berbagai outlet makanan, kafe, dan penjualan produk UMKM Jepang. Para pengunjung yang datang ke tempat itu bisa sambil bekerja remote, atau kongko dengan teman, sambil menunggu makanan tiba. Jika bosan, pengunjung bisa memilih baju yang dijual UMKM setempat. Wisatawan luar Jepang bisa berbelanja di area ini untuk oleh-oleh.

Tempat pameran yang menjual produk lokal di Jepang di Tokyo Midtown Yaesu. Foto: TEMPO | Istiqomatul Hayati.

Ada Sekolah Dasar Negeri dan Pameran Produk Lokal Jepang

Yang istimewa di tempat ini, sekalipun menjadi tempat bisnis paling mahal, terdapat sekolah dasar negeri fasilitas wah. “Ada kolam renang yang memiliki sensor ketinggian badan anak, untuk mencegah kasus meninggal,” kata Taro. Sayangnya saat kami datang, anak-anak itu sedang belajar di dalam kelas sehingga kami tidak bisa menilik langsung.

Di Tokyo Midtown Yaesu, juga terdapat Tokyo University. “Beberapa jurusan, terutama bisnis berada di tempat ini. Mereka kuliah dan tempat ini menjadi inkubator pelatihan bisnis mereka,” kata Taro. Kami ditunjukkan kampus Tokyo University. Terlihat ada beberapa mahasiswa bersama dosennya tengah berdiskusi.

Tak jauh dari lokasi kampus, di tempat itu juga menyediakan coworking space yang bisa digunakan secara gratis. “Banyak media melakukan wawancara, mengedit, dan syuting di tempat ini. Semua area bisa digunakan secara gratis,” ujar Taro. Satu ruangan dengan coworking space ini menyediakan tempat pameran yang menjual produk-produk UMKM.

Di luar ruangan itu, kami bisa menyaksikan bocah-bocah balita berlarian di taman secara bebas. “Itu tempat penitipan anak, dimanfaatkan pekerja di sini atau orang yang tinggal di apartemen dan hotel,” tuturnya.

Pilihan Editor: Perlakuan Hangat Pramugari Japan Airlines, Bawa Predikat Apex World Class 2024

Berita terkait

Bekas Tambang Emas Kontroversial di Jepang Kini jadi Situs Warisan Dunia UNESCO

2 jam lalu

Bekas Tambang Emas Kontroversial di Jepang Kini jadi Situs Warisan Dunia UNESCO

Tambang Pulau Sado Jepang pernah menjadi penghasil emas terbesar di dunia yang beroperasi selama 400 tahun sebelum ditutup pada 1989.

Baca Selengkapnya

Kualifikasi Piala Dunia 2026: Timnas Cina Hadapi Tekanan Berat Usai Kalah Telak dari Jepang

1 hari lalu

Kualifikasi Piala Dunia 2026: Timnas Cina Hadapi Tekanan Berat Usai Kalah Telak dari Jepang

Pelatih Timnas Cina Branko Ivankovic menyesali kekalahan telak saat menghadapi Jepang di kualifikasi Piala Dunia 2026. Jadi kekalahan terburuk.

Baca Selengkapnya

Belarusia Tangkap Warga Jepang atas Tuduhan Mata-mata

1 hari lalu

Belarusia Tangkap Warga Jepang atas Tuduhan Mata-mata

Agen intelijen Jepang mengumpulkan informasi rahasia, klaim media Belarusia

Baca Selengkapnya

Jam Tangan Paus Fransiskus Menjadi Sorotan, Berapa Harganya?

2 hari lalu

Jam Tangan Paus Fransiskus Menjadi Sorotan, Berapa Harganya?

Kesederhanaan Pemimpin Gereja Katolik Dunia, Paus Fransiskus dalam kunjungannya ke Indonesia menarik perhatian masyarakat.

Baca Selengkapnya

Spot Terbaik untuk Melihat Gunung Fuji dari Danau Yamanaka hingga Jalan Honcho

3 hari lalu

Spot Terbaik untuk Melihat Gunung Fuji dari Danau Yamanaka hingga Jalan Honcho

Banyak wisatawan yang ingin mengapresiasi keindahan Gunung Fuji dari berbagai sudut pandang.

Baca Selengkapnya

Jepang akan Perketat Syarat Masuk Wisatawan dari Negara Bebas Visa, Termasuk Indonesia

3 hari lalu

Jepang akan Perketat Syarat Masuk Wisatawan dari Negara Bebas Visa, Termasuk Indonesia

Skema otorisasi Jepang ini meniru Sistem Elektronik untuk Otorisasi Perjalanan (Esta) di Amerika Serikat, akan diperkenalkan mulai 2030.

Baca Selengkapnya

Nilai Ekspor Udang ke Pasar Dunia 2024 Menurun

5 hari lalu

Nilai Ekspor Udang ke Pasar Dunia 2024 Menurun

KKP mencatat nilai ekspor udang Indonesia di pasar global periode Januari-Juni 2024, menurun.

Baca Selengkapnya

12 Alasan Banyak Orang Ingin Tinggal di Jepang

5 hari lalu

12 Alasan Banyak Orang Ingin Tinggal di Jepang

Beberapa alasan yang mendasari banyak orang untuk pindah ke Jepang

Baca Selengkapnya

Hampir 300 Ribu Wisatawan Indonesia Liburan ke Jepang pada Semester I 2024

5 hari lalu

Hampir 300 Ribu Wisatawan Indonesia Liburan ke Jepang pada Semester I 2024

Kota yang paling sering dikunjungi oleh wisatawan Indonesia di Jepang adalah Tokyo.

Baca Selengkapnya

Viral WNI di Jepang Nongkrong hingga Bikin Resah Warga, Kemlu RI Buka Suara

6 hari lalu

Viral WNI di Jepang Nongkrong hingga Bikin Resah Warga, Kemlu RI Buka Suara

WNI di Jepang bergerombol hingga mengganggu warga di Osaka. Kementerian Luar Negeri beri peringatan.

Baca Selengkapnya