Berkunjung ke Desa Penglipuran Bali yang Dapat Penghargaan Dari UNWTO, Simak Tips Berikut Ini

Reporter

Editor

Mila Novita

Selasa, 24 Oktober 2023 12:20 WIB

Suasana di Desa Penglipuran, Kabupaten Bangli, Bali. ANTARA/Hanni Sofia

TEMPO.CO, Jakarta - Selain pantai yang indah, Bali juga dikenal dengan budayanya yang menarik banyak wisatawan. Salah satu tempat menikmati budaya itu adalah Desa Penglipuran. Dengan lingkungan yang asri dan adat istiadat yang masih terjaga, desa ini terpilih sebagai salah satu dari 54 desa wisata terbaik United Nation World Tourism Organization (UNWTO).

Bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke sana, berikut tips yang perlu diketahui agar kunjungan ke desa wisata di Bali ini lebih berkesan.

1. Menyewa kendaraan

Gunakan kendaraan pribadi atau menyewa mobil atau motor, karena sangat jarang ditemukan sarana transportasi umum untuk ke Desa Penglipuran.

Sesampainya di sana, kendaraan diparkir di depan gerbang desa karena kendaraan bermotor dilarang masuk ke desa. Larangan ini diberlakukan agar Desa Penglipuran bebas dari polusi dan menjaga suasana kawasan tenang.

Advertising
Advertising

3. Keliling desa berjalan kaki atau naik sepeda

Pengunjung dapat menjelajahi desa dengan berjalan kaki sambil menikmati udara segar dan pemandangan dari indah Desa Penglipuran. Kalaupun ingin menggunakan kendaraan, wisatawan bisa menggunakan sepeda.

4. Dilarang buang sampah sembarangan

Wisatawan harus menjaga kebersihan, dilarang membuang sampah sembarangan. Di Desa Penglipuran sudah disediakan tempat sampah setiap 30 meter.

5. Kunjungi musim kemarau

Disarankan untuk mengunjungi Desa Wisata Penglipuran pasa musim kemarau, sekitar bulan April hingga Oktober. Sebab, saat musim kemarau ini cuaca di Bali akan cerah dan panas.

6. Datang di Hari Raya Galungan atau Kuningan

Jika datang pada Hari Raya Galungan dan Kuningan, wisatawan dapat melihat penduduk setempat menggunakan pakaian adat untuk melakukan upacara adat. Rumah-rumah penduduk akan dihiasi dengan Penjor atau tiang bambu dengan daun kelapa muda.

Apabila menyukai keramaian, wisatawan bisa mengunjungi Desa Penglipuran pada Juli dan Agustus. Sedangkan bagi yang menyukai ketenangan, datanglah Februari, Maret, dan Mei atau September dan Oktober. Rata-rata hanya 200 orang per hari yang berkunjung ke Desa Penglipuran di Kabupaten Bangli.

8. mencicipi loloh cemcem

Setelah berkeliling desa, wisatawan dapat mencoba minuman khas Desa Penglipuran yakni loloh cemcem. Jamu tradisional ini biasanya dikonsumsi masyarakat Bali untuk menjaga kesegaran tubuh. Terbuat dari daun cemcem atau yang biasa disebut kedondong hutan, minuman ini memiliki cita rasa asam dan sedikit pahit, ditambahkan bumbu rujak sebagai penetralisir, serta daging kelapa muda untuk memberikan rasa gurih. Perasan daun cemcem rasanya seperti air tapai namun berwarna hijau, minuman tradisional ini sangat populer disini, dipercaya bisa mengembalikan stamina setelah lelah berkeliling. Minuman ini biasanya dinikmati bersama dengan klepon.

LAYYIN AQILA

Pilihan Editor:Daftar Desa Paling Bersih di Dunia, Bisa Jadi Tujuan Wisata

Berita terkait

Polri Kirim 310 Kendaraan ke Bali, Tamu VVIP World Water Forum akan Dikawal dengan Kendaraan Listrik

5 jam lalu

Polri Kirim 310 Kendaraan ke Bali, Tamu VVIP World Water Forum akan Dikawal dengan Kendaraan Listrik

Korlantas Polri akan mengerahkan 2.446 personel untuk membantu pengamanan World Water Forum di Bali

Baca Selengkapnya

Majelis Adat Bali Dukung Langkah Kejaksaan Usut Dugaan Pemerasan oleh Bendesa Adat

9 jam lalu

Majelis Adat Bali Dukung Langkah Kejaksaan Usut Dugaan Pemerasan oleh Bendesa Adat

Kejaksaan Tinggi Bali melakukan OTT terhadap Bendesa Adat Berawa Ketut Riana yang diduga melakukan pemerasan terhadap investor.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Kirim 1.530 Personel Amankan World Water Forum di Bali

12 jam lalu

Korlantas Polri Kirim 1.530 Personel Amankan World Water Forum di Bali

Kepala Korlantas Polri menggelar apel pelepasan petugas pengamanan dan pengawalan rute lalu lintas dan parkir untuk acara World Water Forum.

Baca Selengkapnya

Mengenal Sistem dan prosesi Pernikahan Adat Bali atau Pawiwahan

15 jam lalu

Mengenal Sistem dan prosesi Pernikahan Adat Bali atau Pawiwahan

Dalam pernikahan adat Bali disebut pawiwahan yang dalam pelaksanaannya terdiri dari berbagai bentuk prosesi penuh makna.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Periksa Tujuh Saksi soal Dugaan Bendesa Adat Peras Investor

1 hari lalu

Kejati Bali Periksa Tujuh Saksi soal Dugaan Bendesa Adat Peras Investor

Seorang Bendesa Adat di Bali ditangkap Kejaksaan atas dugaan pemerasan terhadap investor

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Belum Temukan Korban Lain dalam Kasus Pemerasan Bendesa Adat Bali

1 hari lalu

Kejati Bali Belum Temukan Korban Lain dalam Kasus Pemerasan Bendesa Adat Bali

Kejati Bali menyatakan masih mendalami kasus pemerasan yang diduga dilakukan Bendesa Adat Bali.

Baca Selengkapnya

Tradisi Mepamit yang dilakukan Mahalini Sebelum Menikahi Rizky Febian, Ini Artinya

1 hari lalu

Tradisi Mepamit yang dilakukan Mahalini Sebelum Menikahi Rizky Febian, Ini Artinya

Pasangan penyanyi Rizky Febian dan Mahalini Raharja dikabarkan menggelar tradisi secara adat di Bali pada Ahad, 5 Mei 2024 sebelum pernikahan.

Baca Selengkapnya

Nusa Dua Bali jadi Tuan Rumah World Water Forum, Bakal Ada Pawai Budaya

1 hari lalu

Nusa Dua Bali jadi Tuan Rumah World Water Forum, Bakal Ada Pawai Budaya

World Water Forum akan dilangsungkan di dua venue di Nusa Dua Bali, The Westin Resort Nusa Dua dan Bali Nusa Dua Convention Center.

Baca Selengkapnya

LPEI Ekspor sampai Belanda dan Korea Selatan lewat Desa Devisa Gula Aren Maros

2 hari lalu

LPEI Ekspor sampai Belanda dan Korea Selatan lewat Desa Devisa Gula Aren Maros

LPEI melalui Desa Devisa Gula Aren Maros mengekspor gula aren ke Belanda dan Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Dugaan Bendesa Adat Memeras Pengusaha Rp 100 Miliar, Kejati Bali Akan Periksa 10 Saksi dalam Sepekan

2 hari lalu

Dugaan Bendesa Adat Memeras Pengusaha Rp 100 Miliar, Kejati Bali Akan Periksa 10 Saksi dalam Sepekan

Penyidik Kejati Bali telah memeriksa dua saksi kasus dugaan pemerasan oleh bendesa adat Berawa itu pada Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya