Taman Nasional Grand Canyon Larang Pengunjung Ikutan Tren Gembok Cinta

Reporter

Tempo.co

Editor

Yunia Pratiwi

Sabtu, 14 Oktober 2023 07:00 WIB

Pemandangan jelang matahari terbenam dari taman nasional Grand Canyon di Arizona, Amerika Serikat, 14 April 2015. Grand Canyon diciptakan oleh Sungai Colorado memotong sebuah selat selama jutaan tahun. REUTERS/Jim Urquhart

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa tempat wisata di dunia menjadi tempat untuk meletakkan gembok sebagai simbol hubungan cinta sepasang kekasih. Sebut saja Namsan Tower di Korea atau Pont des Arts di Paris. Tren itu kini merambah hingga Taman Nasional Grand Canyon di Amerika Serikat.

Namun pihak Taman Nasional Grand Canyon mendesak pengunjung untuk berhenti menggunakan landmark tersebut sebagai tempat menyimpan gembok cinta. Dalam unggahan Facebook Page-nya, dijelaskan bahwa tindakan menggembok pagar menimbulkan ancaman bagi burung yang langka dan terancam punah.

“Cinta itu kuat, tapi tidak sekuat pemotong baut kita. Orang-orang mengira mengunci pagar di sudut pandang adalah cara yang bagus untuk menunjukkan cinta kepada orang lain. Ternyata tidak. Membiarkan gembok seperti ini berarti membuang sampah sembarangan dan merupakan salah satu bentuk coretan," bunyi ungggahan terebut.

Burung condor menyukai benda-benda berkilau sehingga burung itu akan penasaran dengan gembok yang tertinggal di pagar. Burung condor akan memakan koin, bungkus atau potongan logam mengkilat yang tidak dapat dicerna. Seperti yang terlihat dalam foto hasil rontgen seekor burung condor dengan koin yang bersarang di saluran pencernaannya.

Menurut unggahan tersebut, burung itu akhirnya menjalani operasi untuk mengeluarkan koin dari saluran pencernaannya. Pihak taman memperingkatkan jika burung condor menelan terlalu banyak benda seperti ini, mereka bisa mati.

Advertising
Advertising

“Benda-benda terlempar dari tepinya setiap hari. Gembok dan sampah bukanlah anomali yang hanya terjadi di Grand Canyon. Hentikan kebiasaan buruk ini dan memberi tahu orang lain tentang apa yang bisa terjadi pada satwa liar jika perilaku ini terus berlanjut," pinta pihak Taman Nasional Grand Canyon.

Merkea juga mengumumkan pelanggaran yang dilakukan seorang wanita karena dicurigai membuang sampah sembarangan Oktober 2022. Wanita itu juga menciptakan kondisi berbahaya dengan perilaku tidak tertib setelah dia memposting video dirinya memukul bola golf dan melempar tongkat golfnya. Akibat perbuatan melemparkan barang ke dalam ngarai, dia harus membayar dena maksimum US$5.000 atau sekitar Rp 78 juta dan enam bulan penjara.

USA TODAY

Pilihan editor: Grand Canyon Resmi Menjadi Monumen Nasional AS: Begini Kisah Penemuannya

Berita terkait

Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

14 jam lalu

Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

Persoalan sampah di Yogyakarta seolah tak kunjung usai penutupan permanen Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) Piyungan awal Mei 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

2 hari lalu

Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

Sampah yang masuk ke TPS 3R Nitikan Yogyakarta akan diolah menjadi bahan bakar alternatif Refused Derived Fuel (RDF).

Baca Selengkapnya

Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF Plant sebagai Strategi Baru Kurangi Sampah

5 hari lalu

Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF Plant sebagai Strategi Baru Kurangi Sampah

Pemprov DKI Jakarta meluncurkan strategi baru untuk mengelola sampah, yakni RDF Plant, yang mengubah sampah menjadi energi.

Baca Selengkapnya

Cerita Startup Sampangan Ciptakan Produk dari Sampah, Dapat Hibah Rp 3 Miliar di Philanthropy Asia Summit 2024

5 hari lalu

Cerita Startup Sampangan Ciptakan Produk dari Sampah, Dapat Hibah Rp 3 Miliar di Philanthropy Asia Summit 2024

Startup Sampangan produksi karbon aktif dan asap cair dari berbagai jenis sampah peroleh pendanaan 250 ribu dolar Singapura atau hampir Rp 3 miliar

Baca Selengkapnya

Untung Rugi Gunakan Popok Clodi

10 hari lalu

Untung Rugi Gunakan Popok Clodi

Popok clodi lebih ramah lingkungan dari pupuk sekali pakai

Baca Selengkapnya

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

10 hari lalu

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

Yogyakarta sebagai destinasi wisata turut tercoreng oleh masalah sampah yang belum terselesaikan setelah TPA Piyungan tutup.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Cilegon Siap Tunjukkan Pengelolaan Co-Firing TPSA Bagendung

11 hari lalu

Wali Kota Cilegon Siap Tunjukkan Pengelolaan Co-Firing TPSA Bagendung

Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon siap tunjukan proses pengelolaan sampah menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Bagendung.

Baca Selengkapnya

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

14 hari lalu

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

Penutupan TPA Piyungan di Bantul ternyata membuka masalah baru, banyak warga membuang sampah sembarangan.

Baca Selengkapnya

Pemda Sumbawa Bangun 3 TPA dan 11 TPS Terpadu

21 hari lalu

Pemda Sumbawa Bangun 3 TPA dan 11 TPS Terpadu

Pemerintah Kabupaten Sumbawa, membangun 3 Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan 11 Tempat Pengolahan Sampah (TPS) Terpadu, sebagai upaya untuk meningkatkan pengelolaan sampah.

Baca Selengkapnya

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

23 hari lalu

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.

Baca Selengkapnya