TEMPO.CO, Jakarta - Kapal pesiar akan dilarang berlabuh di pelabuhan pusat Barcelona, Spanyol, mulai 22 Oktober 2023. Larangan ini merupakan langkah untuk mengurangi emisi di dekat pusat kota.

Sebagai alternatif, kapal pesiar diizinkan berlabuh di pelabuhan selatan kota, sepanjang dermaga Moll Adossat. Pelabuhan ini dianggap kurang strategis karena jauh dari pusat kota.

Barcelona memiliki dua pelabuhan, di sisi utara dan selatan. Dermaga di pelabuhan selatan biasanya digunakan oleh kapal pesiar besar seperti Norwegia Cruise Line, Royal Caribbean, dan MSC Cruises. Adapun dermaga utara yang dekat pusat kota biasanya digunakan kapal pesiar lebih kecil seperti

Larangan ini akan membuat wisatawan tidak lagi bisa langsung berjalan-jalan menuju pusat bersejarah Barcelona begitu turun dari kapal. Mereka harus naik bus antar-jemput dari dermaga lebih jauh ke selatan untuk mengakses kota.

Bulevar La Rambla yang ikonik di Barcelona hanya ditempuh dalam waktu 10 menit jalan kaki dari dermaga pusat, sementaradari pelabuhan selatan butuh waktu sekitar setengah jam dengan bus.

Tujuan wisatawan yang berlayar di Mediterania

Barcelona menjadi salah satu tujuan populer bagi wisatawan yang menikmati pelayaran mengelilingi Mediterania. Pengunjung tertarik pada pantai berpasir kota dan landmark terkenal seperti Sagrada Familia dan Park Guell karya Antoni Gaudi.

Meski larangan tersebut baru secara resmi berlaku akhir bulan ini, kapal pesiar terakhir berlabuh di pelabuhan pusat pada 3 Oktober. Lluís Salvado, presiden Pelabuhan Barcelona, menyebut tanggal 3 Oktober sebagai hari bersejarah bagi kota ini.

“Kami mendorong polusi ke arah selatan dan mengurangi emisi yang mencapai kota," kata dia.

Batasan baru juga telah diberlakukan mengenai jumlah kapal pesiar yang dapat berlabuh di pelabuhan Barcelona. Jumlah area dermaga yang tersedia untuk kapal pesiar akan dikurangi dari sepuluh menjadi tujuh pada 22 Oktober.

Pembatasan baru ini telah disusun sejak 2018 ketika pemerintah kota dan otoritas pelabuhan di Barcelona sepakat untuk mengatur aktivitas kapal pesiar. Perjanjian tersebut bermula dari kontroversi mengenai meningkatnya tekanan pariwisata di ibu kota Catalan.

Pariwisata dianggap merusak lingkungan

Ada serentetan protes terhadap pariwisata di Barcelona selama enam tahun terakhir. Sebuah bus wisata menjadi sasaran utama pada tahun 2017 ketika penyerang bertopeng yang memotong ban dan menyemprotkan tulisan "tourism kills neighbourhoods (pariwisata membunuh lingkungan)" di kaca depannya. Pernyataan seperti "tourist go home" juga telah dicoret-coret di kota tersebut oleh kelompok anti-pariwisata.

Pariwisata tumbuh pesat sejak berakhirnya pandemi. Jumlah kapal pesiar yang tiba di Barcelona meningkat sebesar 8 persen pada paruh pertama 2023, dibandingkan periode yang sama pada tahun 2019. Rata-rata 3,1 juta orang melakukan perjalanan melalui Pelabuhan Barcelona setiap tahunnya.

Larangan parsial terhadap kapal pesiar yang diberlakukan Barcelona mengikuti langkah serupa yang diterapkan di tempat-tempat wisata Eropa lainnya. Venesia melarang kapal singgah di Laguna pada 2021 lalu memberlakukan pajak harian untuk semua pengunjung yang berusia di atas 14 tahun. Amsterdam, Santorini dan Kepulauan Orkney juga telah menerapkan atau mengumumkan rencana untuk membatasi atau melarang kapal pesiar.

DAILY MAIL | CRUISE HIVE

Pilihan Editor: Pasangan Lansia Ini Pilih Berlayar dengan Kapal Pesiar Bertahun-tahun daripada Tinggal di Panti Jompo