UNESCO Akui Sumbu Filosofi Yogyakarta Warisan Budaya, Garis Imajiner Gunung Merapi - Tugu - Keraton - Pantai Selatan

Minggu, 8 Oktober 2023 13:01 WIB

Sejumlah warga berdoa bersama di Tugu, Yogyakarta, memohon kepada Tuhan YME agar RUUK DIY disahkan pada sidang Paripurna di DPR RI berjalan lancar (29/8). ANTARA/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Sumbu Filosofi Yogyakarta telah resmi diakui sebagai salah satu Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO pada Sidang ke-45 Komite Warisan Dunia di Riyadh, Arab Saudi. Keputusan ini merupakan sebuah pencapaian besar dan penghargaan atas kebijaksanaan Sri Sultan Hamengku Buwono I yang menjadi inisiator dari Sumbu Filosofi yang sarat dengan nilai-nilai filosofis tinggi.

Sumbu Filosofi Yogyakarta telah resmi ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO pada 18 September 2023. Lantas, apa yang akan dilakukan Yogyakarta setelah penetapan itu?

"Tindak lanjut pertama setelah penetapan Sumbu Filosofi sebagai warisan budaya dunia itu dengan menyusun dokumen rencana pengelolaan (management plan)," kata Kepala Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Dian Lakshmi Pratiwi Rabu, 27 September 2023.

Dikutip dari situs Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X merasa bersyukur atas keputusan ini dan menganggapnya sebagai hasil kerja sama dari semua pihak.

Ia mengungkapkan rasa terima kasih kepada UNESCO dan seluruh masyarakat yang telah mendukung pelestarian Sumbu Filosofi sebagai warisan dunia dengan nilai yang berharga bagi peradaban manusia.

Advertising
Advertising

"Kami menyampaikan terima kasih kepada UNESCO dan seluruh lapisan masyarakat, yang telah mendukung upaya pelestarian Sumbu Filosofi sebagai warisan dunia yang memiliki nilai-nilai universal yang luhur bagi peradaban manusia di masa kini dan mendatang," ujar Sri Sultan.

Makna Sumbu Filosofi

Menurut Buletin Pelestarian Warisan Budaya dan Cagar Budaya Mayangkara edisi 2 tahun 2016, Sumbu Filosofi memiliki makna yang simbolis dan filosofis. Sumbu ini melambangkan keselarasan dan keseimbangan hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam.

Sumbu Filosofi juga mencakup tiga unsur pembentuk kehidupan (fisik, tenaga, dan jiwa) serta melambangkan konsep filosofi Islam Jawa "Hamêmayu Hayuning Bawana" dan "Manunggaling Kawula lan Gusti".

Tujuan adanya Sumbu Filosofi adalah untuk melestarikan dan menghormati nilai-nilai budaya dan filosofi yang ada di Yogyakarta. Sumbu ini juga bertujuan untuk menciptakan keselarasan dan keseimbangan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam.

Melalui Sumbu Filosofi, diharapkan masyarakat dapat memahami dan menghayati filosofi yang terkandung dalam tata ruang dan simbol-simbol yang ada di sekitar mereka.

Selain itu, menurut Kebudayaan.Jogjaprov.go.id, Sumbu Filosofi juga menjadi bagian dari upaya pelestarian dan pengembangan Kota Yogyakarta sebagai "City of Philosophy" yang dapat memberikan sumbangan berarti bagi peradaban dunia.

Dengan menjadikan Yogyakarta sebagai Warisan Dunia, nilai-nilai luhur dan tradisi yang mengakar dalam masyarakat DIY dapat diwariskan kepada generasi selanjutnya dan diapresiasi oleh masyarakat lokal, bangsa Indonesia, dan dunia.

Di Mana Sumbu Filosofi?

Dilansir dari artikel KWRI Unesco edisi 2017, Anggota Dewan Pertimbangan Pelestarian Warisan Budaya Daerah (DP2WB) saat itu, Yuwono Sri Suwito menggambarkan Sumbu Filosofi sebagai garis lurus dari Tugu Golong-Gilig, Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, hingga Panggung Krapyak.

Ia juga membedakan Sumbu Filosofi dari Sumbu Imajiner, di mana Sumbu Imajiner adalah garis imajinasi, sementara Sumbu Filosofi adalah garis fisik.

Panggung Krapyak menggambarkan perjalanan manusia dalam kehidupannya, mulai dari kelahiran hingga memiliki keturunan. Sebaliknya, perjalanan dari Tugu Golong-Gilig ke Kraton mencerminkan perjalanan menuju Sang Kholiq.

Tugu Golong-Gilig melambangkan keberadaan sultan dan spiritualitasnya. Tugu ini menjadi titik pandang utama sultan saat meditasi di Bangsal Manguntur Tangkil. Golong-gilig melambangkan penyatuan pikiran, perasaan, dan tekad yang didasari kesucian hati melalui Margatama ke arah selatan, melalui Malioboro hingga Margamulya dan Pengurakan.

Sumbu imajiner pun dipercaya melintas dari Gunung Merapi - Tugu - Keraton Yogyakarta - Panggung Krapyak - Pantai Selatan.

PUTRI SAFIRA PITALOKA I PRIBADI WICAKSONO

Pilihan Editor: Peristiwa Langka Pernikahan 4 Putra Sri Sultan Hamengkubuwono IX di Depan Jenazah Ayahanda, Begini Prosesinya

Berita terkait

Geopark Natuna Minim Diketahui Masyarakat Setempat, Ternyata Ini Sebabnya

29 menit lalu

Geopark Natuna Minim Diketahui Masyarakat Setempat, Ternyata Ini Sebabnya

Natuna didaftarkan sebagai geopark untuk diplomasi

Baca Selengkapnya

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

13 jam lalu

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

Kemunculan ubur-ubur biasanya terjadi saat puncak kemarau atau saat udara laut dingin pada Juli hingga September.

Baca Selengkapnya

SEVENTEEN dan UNESCO Bangun Dua Pusat Pembelajaran di Timor Leste

23 jam lalu

SEVENTEEN dan UNESCO Bangun Dua Pusat Pembelajaran di Timor Leste

Dua pusat pembelajaran yang dibangun SEVENTEEN dan UNESCO dari donasi SEVENTEEN Going Together

Baca Selengkapnya

Amanat Tuanku Imam Bonjol kepada Sang Putra, Manuskripnya Ditetapkan sebagai Memory of the World UNESCO

1 hari lalu

Amanat Tuanku Imam Bonjol kepada Sang Putra, Manuskripnya Ditetapkan sebagai Memory of the World UNESCO

Manuskrip atau naskah Tombo Tuanku Imam Bonjol yang ditulis anaknya ditetapkan UNESCO sebagai Memory of the World. Apa isinya?

Baca Selengkapnya

Pemugaran Situs Candi di Jambi Ungkap 5 Lapisan Tanah Purba, Kota Besar yang Runtuh oleh Banjir?

3 hari lalu

Pemugaran Situs Candi di Jambi Ungkap 5 Lapisan Tanah Purba, Kota Besar yang Runtuh oleh Banjir?

Pemugaran situs Candi Parit Duku di Jambi mengungkap lima lapisan tanah purba atau lapisan budaya dalam istilah arkeologi.

Baca Selengkapnya

Jurus Yogyakarta Jaga Kawasan Sumbu Filosofi dari Potensi Bencana

4 hari lalu

Jurus Yogyakarta Jaga Kawasan Sumbu Filosofi dari Potensi Bencana

Kawasan Sumbu Filosofi secara khusus memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologi dan demografis yang memungkinkan terjadinya bencana

Baca Selengkapnya

Naskah Tuanku Imam Bonjol Ditetapkan Sebagai Memory Of The World, Sempat Hilang 23 Tahun

5 hari lalu

Naskah Tuanku Imam Bonjol Ditetapkan Sebagai Memory Of The World, Sempat Hilang 23 Tahun

Naskah Tuanku Imam Bonjol pernah tidak diketahui keberadaannya selama 23 tahun, ditemukan kembali pada 2014.

Baca Selengkapnya

10 Beasiswa Luar Negeri yang Buka Pendaftaran Mei 2024

5 hari lalu

10 Beasiswa Luar Negeri yang Buka Pendaftaran Mei 2024

Deretan beasiswa luar negeri S1, S2, dan S3 yang membuka pendaftaran pada Mei 2024

Baca Selengkapnya

Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

5 hari lalu

Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

UNESCO akui Sumbu Filosofi Yogyakarta, garis imajiner dari Gunung Merapi, Tugu, Keraton Yogyakarta, Panggung Krapyak, dan bermuara di Laut Selatan.

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

7 hari lalu

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

Sultan Hamengku Buwono X memberi pesan khusus kepada abdi dalem Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman di acara Syawaan.

Baca Selengkapnya