Yogyakarta Branding Desa Wisata Purwosari Kulon Progo, dari Hutan Pinus sampai Kebun Teh Eksotis

Senin, 18 September 2023 06:00 WIB

Suasana Visiting Jogja Tourism Walk di Desa Wisata Purwosari Kulon Progo, Sabtu (16/9). (Dok.istimewa)

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mem- branding Desa Wisata Purwosari, Girimulyo, Kulon Progo, melalui event Visiting Jogja Tourism Walk yang digelar Sabtu, 16 September 2023.

Dalam perhelatan itu, sekitar 150 peserta diajak berkeliling ke sejumlah spot menarik desa wisata dengan berjalan kaki kurang lebih sejauh 7,5 kilometer di pagi hari.

"Dari event ini kami ajak peserta melihat lebih dekat potensi yang sebenarnya sudah ada sejak lama di desa ini, namun dikemas dengan cara yang baru," kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat DIY Tri Saktyana.

Dalam event itu, seluruh peserta awalnya diberangkatkan bersama dari pasar tradisional setempat yakni Pasar Mbothok.

Suasana event Visiting Jogja Tourism Walk di Desa Wisata Purwosari Kulon Progo Sabtu (16/9). (Dok.istimewa)

Advertising
Advertising

Peserta diajak mengunjungi beberapa tempat dengan tema yang berbeda sebagai check point. Titik pertama adalah Bukit Sebutrong yang dikelilingi oleh hutan pinus teduh. Bukit ini memiliki batu besar berbentuk gajah sebagai ciri khas. Peserta bisa berfoto dan berjalan menuju puncak bukit.

Check point kedua adalah Kebun Teh Gumilir. Tidak hanya melihat hamparan tanaman teh, peserta juga belajar bagaimana proses pembuatan teh secara tradisional. Setelah itu, peserta bisa menikmati teh hijau khas Gumilir.

Di check point ketiga, setelah menusuri jalan perbukitan yang cukup panjang, peserta disuguhi pemandangan indah Ayunan Langit. Wahana Ayunan Langit ini bisa dicoba secara bergantian.

Perjalanan berlanjut ke Mintaro Craft yang memproduksi kerajinan berbahan serat alam.

Terakhir, suguhan kopi arabika dan robusta dari Kopi Tumpang Sari di check point terakhir menutup perjalanan. Kopi Tumpang Sari merupakan inisiasi sekelompok anak muda untuk mengangkat kopi menorah menjadi produk berkualitas dan mampu bersaing dipasaran.

“Dari event ini peserta terus menyusuri jalan pedesaan, yang kanan kirinya ijo royo-royo (hijau persawahan) dengan penduduk yang ramah," kata Tri.

Tri mengatakan dari event itu pihaknya ingin menegaskan bahwa destinasi wisata bukanlah sebuah tempat, namun lebih cara baru melihat sesuatu.

Selama perjalanan menjelajahi desa wisata ini peserta juga diajak bertransaksi menggunakan QRIS di setiap spot check point. Meskipun sedang tidak ada jaringan, peserta tetap bisa mengakses aplikasi QRIS dengan wifi gratis yang sudah disediakan.

PRIBADI WICAKSONO

Pilihan Editor: Dinobatkan Desa Wisata Terbaik Kedua se-Indonesia, Begini Kampung Purbayan Kotagede Dirawat

Berita terkait

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

40 menit lalu

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

Penggemar tanaman anggrek yang berencana melancong ke Yogyakarta akhir pekan ini, ada festival menarik yang bisa disaksikan.

Baca Selengkapnya

Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

1 jam lalu

Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

Indonesian Heritage Agency (IHA) yang bertugas menangani pengelolaan museum dan cagar budaya nasional sejak September 2023.

Baca Selengkapnya

Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

3 jam lalu

Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

Selokan yang menghubungkan wilayah Sleman Yogyakarta dan Magelang Jawa Tengah itu dibangun pada masa Hindia Belanda 1909. Kini jadi prangko.

Baca Selengkapnya

Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

23 jam lalu

Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

Sampah yang masuk ke TPS 3R Nitikan Yogyakarta akan diolah menjadi bahan bakar alternatif Refused Derived Fuel (RDF).

Baca Selengkapnya

Daftar Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto: Rumah, BMW, Apartemen, Motor Harley Davidson, hingga Tas Hermes

2 hari lalu

Daftar Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto: Rumah, BMW, Apartemen, Motor Harley Davidson, hingga Tas Hermes

Ini daftar aset eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto yang masuk dalam radar dakwaan KPK.

Baca Selengkapnya

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

2 hari lalu

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

Kemunculan ubur-ubur biasanya terjadi saat puncak kemarau atau saat udara laut dingin pada Juli hingga September.

Baca Selengkapnya

Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

2 hari lalu

Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

Walhi menyoroti kebijakan layanan persampahan dari Pemerintah Kabupaten Sleman yang tak lagi melakukan layanan angkut sampah organik untuk masyarakat.

Baca Selengkapnya

Pura Pakualaman Yogyakarta Berusia 212 Tahun, Ada 21 Event Dipersiapkan

2 hari lalu

Pura Pakualaman Yogyakarta Berusia 212 Tahun, Ada 21 Event Dipersiapkan

Peringatan ulang tahun Pura Pakualaman dikemas dalam tema besar Karti Widyastuti Sampurnaning Bekti, ads 21 acara dari 13 Mei hingga 23 Juni.

Baca Selengkapnya

Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

3 hari lalu

Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

Salah satu syarat study tour adalah pemilihan bus atau kendaraan, usianya tak boleh lebih dari enam tahun dan harus lolos uji KIR.

Baca Selengkapnya

Menengok Pameran Karya Seniman Difabel di Taman Budaya Yogyakarta

3 hari lalu

Menengok Pameran Karya Seniman Difabel di Taman Budaya Yogyakarta

Suluh Sumurup Art Festival 2024 dengan tema Jumangkah ini wujud ruang inklusi bagi difabel untuk bergerak melalui seni rupa.

Baca Selengkapnya