Jurus Unik Sleman Menjaga agar Sawah Tak Ditinggalkan Kaum Muda dan Menghilang

Sabtu, 16 September 2023 11:00 WIB

Berbagai layang-layang unik yang digelar dalam festival layang-layang di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, September ini. (Dok. Istimewa)

TEMPO.CO, Yogyakarta - Dinas Pertanian dan Pangan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatat setiap tahun, lahan pertanian di wilayah itu mengalami alih fungsi seluas 150 hektare. Permasalahan alih fungsi lahan pertanian di Yogyakarta ini pun kian menjadi perhatian mengingat bisa berdampak luas pada persoalan sosial, ekonomi, dan lingkungan masyarakat.

Dari keprihatinan soal berkurangnya areal lahan persawahan itu, sejumlah kelompok warga di Kabupaten Sleman DIY pada September ini secara sporadis menggelar beberapa event berbentuk festival layang-layang yang gelarannya sengaja dipusatkan di area persawahan.

Pertama, festival layang-layang digelar Organisasi Remaja Karang (Oremka) di Desa Wisata Karang Trimulyo Sleman pada 3 September 2023.

Sepekan kemudian disusul festival serupa bertajuk Ngaran Kite Festival di Padukuhan Ngaran, Margokaton, Seyegan Sleman pada 9-10 September 2023.

Berbagai layang-layang unik yang digelar dalam festival layang-layang di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, September ini. (Dok. Istimewa)

Advertising
Advertising

"Festival layang-layang ini sebenarnya menjadi cara mengajak generasi muda mau kembali menyambangi sawah," kata Ketua Pelaksana Ngaran Kite Festival Aris Riyanto Jumat, 15 September 2023.

Aris melihat, saat ini generasi muda semakin jarang atau hampir tidak ada yang mau turun ke sawah.

“Generasi sekarang cenderung tidak mau ke sawah, jadi kami menggunakan media layang-layang ini untuk mengenalkan dan mendekatkan sawah kepada mereka," kata dia. "Dimulai dengan main-main ke sawah dulu, baru mereka akan mulai tertarik ternyata tanaman padi dan tanaman lain itu masih banyak dan perlu dilestarikan,” imbuh dia.

Ia menambahkan, Indonesia adalah negara agraris yang besar namun semakin hari lahan persawahan semakin berkurang, dampaknya perubahan yang signifikan terhadap lingkungan.

“Petani semakin berkurang, lahan persawahan juga semakin bergeser menjadi gedung atau perumahan," kata dia. "Padahal sawah itu sebisa mungkin jangan sampai menghilang karena salah satu jantung perekonomian dan sarana bermain serta belajar tentang kehidupan,” dia menambahkan.

Mengangkat tema "Akar Tumbuh Budaya Tangguh", festival ini menampilkan berbagai jenis layang-layang unik. Peserta tak hanya yang berasal dari Sleman, namun juga wilayah kabupaten lain di Daerah Istimewa Yogyakarta serta dan kabupaten dari Jawa Tengah seperti Magelang, Purworejo, dan lainnya.

Tidak hanya pertunjukan dan kompetisi layang-layang, ada juga berbagai kegiatan lainnya seperti seni budaya, kreativitas yang menarik. Seperti workshop, pentas seni dan budaya, stan UMKM, juga edukasi plastik

Festival yang berlangsung di area persawahan ini, kata Aris, juga untuk melestarikan tradisi budaya layang-layang sebagai permainan tradisional yang merupakan warisan nenek moyang Indonesia.

Sepanjang festival, pengunjung pun bisa menyaksikan pertunjukan layang-layang yang menakjubkan dengan berbagai ukuran, bentuk, dan warna. Selain itu, festival ini juga menyelenggarakan berbagai lokakarya yang mengundang seluruh masyarakat yang ke Sleman untuk berpartisipasi.

PRIBADI WICAKSONO

Pilihan Editor: Yogyakarta Berpotensi jadi Destinasi Sport Tourism, Bisa Jadi Komoditas Andalan


Berita terkait

Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

4 jam lalu

Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

UNESCO akui Sumbu Filosofi Yogyakarta, garis imajiner dari Gunung Merapi, Tugu, Keraton Yogyakarta, Panggung Krapyak, dan bermuara di Laut Selatan.

Baca Selengkapnya

Peristiwa Gejayan dan Kematian Moses Gatutkaca 26 Tahun Lalu, Siapa Tanggung Jawab?

4 jam lalu

Peristiwa Gejayan dan Kematian Moses Gatutkaca 26 Tahun Lalu, Siapa Tanggung Jawab?

Puncak aksi mahasiswa di Gejayan terjadi pada 8 Mei 1998 setelah salat Jumat. Moses Gatutkaca menjadi korban dengan luka parah. Siapa tanggung jawab?

Baca Selengkapnya

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

1 hari lalu

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

Pilkada 2024 akan dilaksanakan pada November 2024 di semua provinsi di seluruh Indonesia, kecuali Daerah Istimewa Yogyakarta. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Kenalkan Selokan Legendaris Van Der Wijck, Sleman Terbitkan Prangko Khusus

1 hari lalu

Kenalkan Selokan Legendaris Van Der Wijck, Sleman Terbitkan Prangko Khusus

Selokan Van Der Wijck berperan penting menjamin irigasi di Sleman, Yigyakarta. Dibuat pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono VIII berkuasa.

Baca Selengkapnya

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

1 hari lalu

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

Yogyakarta sebagai destinasi wisata turut tercoreng oleh masalah sampah yang belum terselesaikan setelah TPA Piyungan tutup.

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

1 hari lalu

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

Sultan Hamengku Buwono X memberi pesan khusus kepada abdi dalem Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman di acara Syawaan.

Baca Selengkapnya

Bukan Lewat YIA, 3 Ribuan Calon Jemaah Haji Yogyakarta Tahun Ini tetap Terbang Lewat Bandara Solo

2 hari lalu

Bukan Lewat YIA, 3 Ribuan Calon Jemaah Haji Yogyakarta Tahun Ini tetap Terbang Lewat Bandara Solo

Yogyakarta International Airport saat ini masih belum memiliki asrama haji untuk embarkasi.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Siapkan Regulasi Baru Pedoman Pendanaan Pendidikan, Pungutan Bakal Dilegalkan?

2 hari lalu

Yogyakarta Siapkan Regulasi Baru Pedoman Pendanaan Pendidikan, Pungutan Bakal Dilegalkan?

Salah satu beleid paling disorot terutama tentang pungutan sekolah di Yogyakarta, yang akan diubah istilahnya menjadi dana partisipasi.

Baca Selengkapnya

Respon PHRI DIY Pasca Bandara YIA Jadi Satu-Satunya Bandara Internasional DIY-Jateng

2 hari lalu

Respon PHRI DIY Pasca Bandara YIA Jadi Satu-Satunya Bandara Internasional DIY-Jateng

PHRI DIY merespon soal penetapan Bandara YIA sebagai bandara internasional satu-satunya di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

2 hari lalu

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

Beredar surat permohonan maaf seorang dosen UPN Veteran Yogyakarta (UPNVYK) terkait dugaan kekerasan seksual kepada seorang mahasiswi kampus tersebut.

Baca Selengkapnya