Sejarah Monumen Jam Gadang di Bukittinggi yang Diresmikan pada 1927

Reporter

Fachri Hamzah

Editor

Mila Novita

Senin, 28 Agustus 2023 21:14 WIB

Jam Gadang, Kota Bukittinggi, Sumatra Barat, pada Sabtu 26 Agustus 2023. (TEMPO.CO/Fachri Hamzah)

TEMPO.CO, Padang - Kawasan Jam Gadang jadi salah satu destinasi wisata yang banyak diminati para wisatawan yang berkunjung ke Sumatra Barat. Destinasi tersebut berada di Kota Bukittinggi, berjarak 74 kilometer dari Bandara Internasional Minangkabau.

Monumen Jam Gadang merupakan salah satu simbol dari Kota Bukittinggi. Kata "Jam Gadang" diambil dari bahasa Minangkabau yang berarti "jam besar". Monumen dengan tinggi sekitar 27 meter itu diresmikan pada 25 Juli 1927. Dalam buku Bukittinggi 1969-1971, disebutkan jika pembangunan Jam Gadang berlangsung antara 1925 hingga 1927. Pembangunan monumen tersebut atas perintah Ratu Belanda Wilhelmina. Lokasi Jam Gadang disinyalir sebagai titik nolnya Kota Bukittinggi.

Struktur bangunan jam gadang terdiri dari puncak yang berbentuk gonjong. Awalnya atap Jam Gadang berbentuk bulat, saat pendudukan Jepang, konstruksinya berubah jadi gaya khas Negeri Matahari Terbit. Pascakemerdekaan barulah atapnya diubah ke bentuk gonjong Rumah Gadang.

Kemudian, setiap sisi terdapat jam dengan diameter 80 sentimeter. Jam tersebut digerakkan oleh mesin mekanik yang langsung didatangkan dari Rotterdam, Belanda. Bagian dalam Jam Gadang juga terdapat sebuah lonceng yang bertuliskan nama pabrik pembuat jam, Vortmann Recklinghausen. Bagian dalam menara terdapat lima tingkat, setiap tingkat memiliki fungsinya masing-masing.

Selain menjadi simbol kota, Jam Gadang dulunya menjadi tempat yang berpengaruh saat proses kemerdekaan, seperti pengibaran bendera merah putih dan demonstrasi nasi bungkus pada 1950.

Advertising
Advertising

Jam Gadang juga saksi bisu pertempuran militer Indonesia menghadapi Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) 1958 di Sumatera Barat. Dalam buku PRRI, Pemberontakan atau Bukan? karya Syamdani tertulis di bawah Jam Gadang mati 187 orang. Dari 187 orang tersebut, 177 di antaranya merupakan warga sipil.

Saat ini Jam Gadang sudah dijadikan salah satu destinasi unggulan oleh Pemerintah Kota Bukittinggi. Beberapa kali Jam Gadang dan sekitarnya direnovasi guna meningkatkan kunjungan wisatawan. Setiap harinya wisatawan yang berkunjung ke Jam Gadang lebih dari1.000 orang. Jika pada hari libur, kunjungannya tentu akan lebih meningkat.

Selain itu, sekitar Jam Gadang juga terdapat destinasi wisata lainnya seperti Istana Bung Hatta, Lubang Jepang, Ngarai Sianok, Pasar Atas, Jembatan Limpapeh, dan Rumah Kelahiran Bung Hatta.

FACHRI HAMZAH

Pilihan Editor: 3 Rekomendasi Wisata di Kota Padang, Pilih ke Pantai atau Gunung?

Berita terkait

Ini Arti Galodo, Banjir Bandang dari Gunung Singgalang Sapu Wilayah Berbagai Daerah di Sumbar

8 jam lalu

Ini Arti Galodo, Banjir Bandang dari Gunung Singgalang Sapu Wilayah Berbagai Daerah di Sumbar

Banjir bandang dari Gunung Singgalang menghantam Galudua, Koto Tuo Ampek Koto, Kabupaten Agam, Sumbar. Apa arti galodo bagi suku Minangkabau?

Baca Selengkapnya

Jalan Putus akibat Banjir Bandang, Padang - Bukittinggi bisa Bisa Lewat Maninjau

3 hari lalu

Jalan Putus akibat Banjir Bandang, Padang - Bukittinggi bisa Bisa Lewat Maninjau

Selain via Silaing, akses jalan via Malalak Padang Pariaman juga tidak bisa dilalui karena akses ke Kota Bukittinggi itu tertimbun material longsor.

Baca Selengkapnya

Dari Camilan Anak-anak, Keripik Sanjai dari Bukittinggi Kini Jadi Oleh-oleh Khas Sumatra Barat

7 hari lalu

Dari Camilan Anak-anak, Keripik Sanjai dari Bukittinggi Kini Jadi Oleh-oleh Khas Sumatra Barat

Masyarakat Kampung Sanjai di Bukittinggi dulunya mayoritas berkebun singkong. Hasil kebun sering bersisa, lalu dibuatkan keripik cemilan anak-anak.

Baca Selengkapnya

Resep dan Cara Membuat Kue Mangkuak, Hidangan Khas Minangkabau yang Mulai Langka

8 hari lalu

Resep dan Cara Membuat Kue Mangkuak, Hidangan Khas Minangkabau yang Mulai Langka

Sejumlah makanan tradisional khas Minangkabau mulai langka. Salah satunya Kue Mangkuak dengan cita rasa legit gula saka dan wangi kelapa.

Baca Selengkapnya

Melihat Alek Bakajang, Tradisi yang Mempererat Persaudaraan di Kabupaten Lima Puluh Kota

25 hari lalu

Melihat Alek Bakajang, Tradisi yang Mempererat Persaudaraan di Kabupaten Lima Puluh Kota

Alek Bakajang diyakini masyarakat sudah dilakukan sejak ratusan tahun yang lalu, biasanya dilaksanakan tiga hari setelah Idulfitri.

Baca Selengkapnya

Lestarikan Silek Galombang Duo Baleh Minangkabau, Mahasiswa ISI Padang Panjang Gelar Pertunjukan Seni

25 hari lalu

Lestarikan Silek Galombang Duo Baleh Minangkabau, Mahasiswa ISI Padang Panjang Gelar Pertunjukan Seni

Silek Galombang Duo Baleh merupakan salah satu aliran atau cabang dari seni bela diri tradisional Minangkabau yang berkembang di Batipuh, Tanah Datar.

Baca Selengkapnya

Polemik Pakaian Adat Jadi Seragam Sekolah, Ini Kata Kemendikbudristek

26 hari lalu

Polemik Pakaian Adat Jadi Seragam Sekolah, Ini Kata Kemendikbudristek

Viral pakaian adat yang menjadi seragam sekolah untuk pelajar SD, SMP, dan SMA di media sosial X mendapat respons Kemendikbud. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Viral Soal Pakaian Adat Seragam Sekolah, Kota di Sumbar Telah Menerapkannya

30 hari lalu

Viral Soal Pakaian Adat Seragam Sekolah, Kota di Sumbar Telah Menerapkannya

Salah satu daerah yang menerapkan kebijakan Permendikbud Ristek soal pakaian adat sebagai seragam sekolah pada waktu tertentu adalah Bukittinggi.

Baca Selengkapnya

Tiga Kecamatan Terendam, Banjir Kota Bukittinggi Mulai Surut

43 hari lalu

Tiga Kecamatan Terendam, Banjir Kota Bukittinggi Mulai Surut

Sembilan kelurahan di tiga kecamatan terendam air dengan ketinggian 30-120 sentimeter saat banjir berlangsung.

Baca Selengkapnya

Sako Academy Gelar Putar Film Usmar Ismail di Kota Kelahiran

47 hari lalu

Sako Academy Gelar Putar Film Usmar Ismail di Kota Kelahiran

Sako Academy mengelar peringatan Hari Film Nasional di Kota Bukitinggi, Sumatera Barat pada Kamis 28 Maret 2024 dengan cara memutar film Usmar Ismail.

Baca Selengkapnya