Turis Jerman Diduga Membuat Grafiti di Situs Bersejarah Italia

Reporter

Tempo.co

Editor

Yunia Pratiwi

Jumat, 25 Agustus 2023 15:02 WIB

Vasari Corridor. Unsplash.com/Vladislav Glukhotko

TEMPO.CO, Jakarta - Dua turis Jerman diduga merusak Vasari Corridor, yang berusia 460 tahun di Florence, Italia. Para pemuda mengecat nama klub sepak bola Jerman di pilar Vasari Corridor.

Vasari Corridor merupakan sebuah lorong di tepi sungai yang menghubungkan Galeri Uffizi ke Istana Pitti. Lorong itu dibangun pada tahun 1565 oleh pelukis dan arsitek Renaisans Giorgio Vasari.

Koridor sepanjang sekitar 800 meter ini menampilkan karya seni dari abad ke-16 dan ke-17. Ini adalah landmark budaya dan sejarah yang penting serta daya tarik wisata yang populer.

Turis melakukan vandalisme


Sumber berita Italia, ANSA, melaporkan bahwa dua turis Jerman dituduh membuat tulisan nama klub sepak bola Jerman dengan semprotan cat. Para turis itu adalah pelajar berusia 20 dan 21 tahun, yang sedang menginap di sebuat Airbnb di pusat kota. Mereka membuat grafiti itu pada pilar di luar gedung.

Menteri Kebudayaan Italia, Gennaro Sangiuliano, yang mengetahui tulisan itu pada hari Rabu 23 Agustus 2023 pagi, segera memerintahkan polisi militer Carabinieri Italia untuk menyeledikinya. Dia menyebut grafiti tersebut sebagai tindakan vandalisme yang sangat serius.

Advertising
Advertising

Selain itu, dia juga menyerukan agar segera memberikan hukuman sebagai efek jera. Hal ini tentu juga sebagai pengingat bagi siapa pun yang akan melakukan perusakan di masa depan, bahkan goresan kecil pun pada situs warisan nasional akan dituntut.

Pada hari yang sama, Sangiuliano mengeluarkan pernyataan lain yang memuji Carabinieri karena segera mengidentifikasi para tersangka dan berjanji akan melakukan penyelidikan dan penuntutan.

Ssementara itu, walikota Florence, juga membagikan foto yang menunjukkan , cat hitam bertuliskan “DKS1860” terlihat disemprotkan ke tujuh kolom koridor. Dia juga membagikan potongan gambar dari para tersangka yang terekam di CCTV. Rekaman tersebut dapat membantu pihak berwenang untuk mengidentifikasi mereka yang bertanggung jawab dalam hitungan jam.

Hukuman untuk vandalisme di Italia

Kementerian Kebudayaan Italia memperkirakan biaya perbaikan sebesar 10 ribu euro atau sekitar Rp 165 juta. Gennaro Sangiuliano akan mengambil tindakan hukum terhadap para wisatawan tersebut, yang mungkin termasuk restitusi finansial.

Italia saat ini sedang dalam proses meloloskan undang-undang vandalisme lingkungan. Undang-undang ini akan mencantumkan hukuman berat bagi siapa pun yang merusak aset budaya Italia, termasuk denda antara 10 ribu hingga 60 ribu atau sekitar Rp 165 juta hingga 989 juta.

USA TODAY

Pilihan editor: Kunjungan Wisatawan Melonjak, Warga Ibu Kota Malta Malah Khawatir

Berita terkait

5 Kota Terindah Menurut Traveler dari Florence hingga Kota Kecil di Portugal

2 hari lalu

5 Kota Terindah Menurut Traveler dari Florence hingga Kota Kecil di Portugal

Jawaban dari pengguna Reddit ini menunjukkan kota yang indah yang menarik dikunjungi

Baca Selengkapnya

Kurangi Antrean yang Mengular, Bandara di Eropa Siap Terapkan FaceBoarding

6 hari lalu

Kurangi Antrean yang Mengular, Bandara di Eropa Siap Terapkan FaceBoarding

Penerapan FaceBoarding diharapkan mampu mengurangi jumlah antrean yang biasanya mengular di bandara

Baca Selengkapnya

Jepang Tunda Pembangunan Penghalang Gunung Fuji

7 hari lalu

Jepang Tunda Pembangunan Penghalang Gunung Fuji

Wisatawan memiliki waktu beberapa hari lagi untuk memotret Gunung Fuji di tempat yang populer setelah pembangunan penghalang ditunda

Baca Selengkapnya

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

14 hari lalu

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

Jendela wine diperkenalkan pada 1600-an, pada saat wabah bubonic menyebar ke seluruh Florence. Kembali populer saat pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

17 hari lalu

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

Atraksi terkenal adalah salah satu tempat beraksi bagi pencopet karena perhatian wisatawan cenderung terganggu.

Baca Selengkapnya

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

18 hari lalu

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

Jepang memasang tembok pembatas yang menghalangi turis berfoto dengan latar belakang Gunung Fuji.

Baca Selengkapnya

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

19 hari lalu

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

Mulai 25 April, wisatawan harian di Venesia harus beli tiket masuk sebesar Rp86.000.

Baca Selengkapnya

Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

21 hari lalu

Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

Turis Cina itu sedang hamil saat didorong suaminya ke tebing di sebuah taman nasional Thailand lima tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

22 hari lalu

Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

Kebijakan melarang piza dan es krim tengah malam pernah ada satu dekade lalu, tapi ditentang warga Milan sehingga aturan ini ditinggalkan.

Baca Selengkapnya

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

22 hari lalu

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

Kamis ini, yang merupakan hari libur di Italia, pengunjung Venesia diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp87 ribu. Tidak berlaku untuk tamu hotel.

Baca Selengkapnya