Mlampah Ing Kitha Ageng, Jalan Kaki Susuri Kotagede Sambil Belajar Sejarah

Minggu, 20 Agustus 2023 17:32 WIB

Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta meluncurkan event Mlampah Ing Kitha Ageng di Kotagede Yogyakarta Sabtu 19 Agustus 2023. (Dok.istimewa)

TEMPO.CO, Yogyakarta - Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta meluncurkan event Mlampah Ing Kitha Ageng di Kotagede, Yogyakarta, Sabtu 19 Agustus 2023. Event yang diikuti 200 peserta berbagai daerah itu merupakan heritage fun walk atau jalan kaki santai sembari mengenalkan kawasan cagar budaya yang ada di Kotagede.

"Dari event ini peserta diajak mengenal lebih dekat soal bentuk arsitektur bangunan di kawasan Kotagede," kata Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Yetti Martanti Sabtu.

Kotagede merupakan sebuah kota lama yang terletak di Yogyakarta bagian selatan yang secara adminisratif terletak di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul.

Sebagai kota kuno bekas ibukota Kerajaan Mataram Islam yang berdiri tahun 1532 Masehi. Kotagede merupakan daerah dengan banyak peninggalan sejarah yang terlihat dari arsitektur bangunan maupun kehidupan sosial budaya.

Konsep tatanan kawasan tradisional Jawa di Kotagede menggunakan empat elemen (catur gatra) yaitu rumah raja, pasar alun—alun dan masjid diterapkkan pada penataan awal kawasan pemukiman.

Advertising
Advertising

Sampai saat ini terlihat hanya tempat ibadah berupa masjid yakni Masjid Ageng dan lokasi pasar, Pasar Gede Kotagede.

Melewati pasar dari zaman Kerajaan Mataram

Pasar Gede atau sekarang dikenal pasar Kotagede merupakan pusat kegiatan aktivitas ekonomi sejak zaman kerajaan Mataram Islam hingga kini. Akses untuk menuju pasar Kotagede yang berhubungan dengan ada tiga jalan yaitu Jalan Mondarakan, Jalan Kemasan dan Jalan Karang Lo.

Yetti mengungkapkan peserta event itu dibagi menjadi dua kelompok dengan dua rute berbeda. Yakni rute bernama Dari Mataram Hingga Kalang dan rute Arsitektur Tradisional Kotagede. Semua peserta start di Lapangan Karang, Prenggan, Kotagede.

Untuk rute Dari Mataram Hingga Kalang peserta diajak melewati Kantor Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kotagede, Rumah Kalang 'Krangkeng' Kotagede, Masjid Gedhe Mataram, Ndalem Natan, Sekar Kedhaton dan Living Museum Kotagede.

Sementara rute Arsitektur Tradisional Kotagede melewati Ndalem Sopingen, Pendopo Ngaliman, Rumah Tradisional H Asruri, Monumen Pacak Suji, Between Two Gates, Masjid Gedhe Mataram, Rumah Kalang Kotagede dan Kantor PCM Kotagede.

“Kami melibatkan tenaga ahli cagar budaya sehingga peserta dijelaskan langsung tentang sejarah, keunikan dan hal-hal menarik dari obyek yang disinggahi," kata dia.

Misalnya, peserta mendapat penjelasan soal Rumah Kalang Kotagede. Bangunan bercirikan arsitektur Eropa yang disesuaikan dengan budaya dan alam sekitar. Sedangkan rumah tradisional memiliki ciri atap joglo dengan atap meninggi atau memuncak di bagian tengah yang disebut brunjung dan konsul kayu berukir yaang disebut bahu dhanyang. Hal yang menarik yaitu halaman rumah-rumah lama di Kotagede biasanya dibatasi dengan pagar tembok yang tinggi dengan satu regol utama, sehingga jalan-jalan di perkampungan diapit oleh pagar-pagar tersebut.

Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo menyampaikan kawasan Heritage Kotagede merupakan kawasan yang sangat istimewa dan terkenal dengan lorong-lorong historisnya.

"Kotagede mempunyai nilai sejarah tinggi dan nilai ekonomi kreatif untuk menjadi daya tarik pariwisata yang sangat luar biasa," kata dia.

PRIBADI WICAKSONO

Pilihan Editor: Masuk List Anugerah Desa Wisata Indonesia 2023, Ini Potensi Kampung Purbayan Kotagede Yogya

Berita terkait

Daftar Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto: Rumah, BMW, Apartemen, Motor Harley Davidson, hingga Tas Hermes

10 jam lalu

Daftar Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto: Rumah, BMW, Apartemen, Motor Harley Davidson, hingga Tas Hermes

Ini daftar aset eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto yang masuk dalam radar dakwaan KPK.

Baca Selengkapnya

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

18 jam lalu

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

Kemunculan ubur-ubur biasanya terjadi saat puncak kemarau atau saat udara laut dingin pada Juli hingga September.

Baca Selengkapnya

Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

23 jam lalu

Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

Walhi menyoroti kebijakan layanan persampahan dari Pemerintah Kabupaten Sleman yang tak lagi melakukan layanan angkut sampah organik untuk masyarakat.

Baca Selengkapnya

Pura Pakualaman Yogyakarta Berusia 212 Tahun, Ada 21 Event Dipersiapkan

1 hari lalu

Pura Pakualaman Yogyakarta Berusia 212 Tahun, Ada 21 Event Dipersiapkan

Peringatan ulang tahun Pura Pakualaman dikemas dalam tema besar Karti Widyastuti Sampurnaning Bekti, ads 21 acara dari 13 Mei hingga 23 Juni.

Baca Selengkapnya

Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

1 hari lalu

Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

Salah satu syarat study tour adalah pemilihan bus atau kendaraan, usianya tak boleh lebih dari enam tahun dan harus lolos uji KIR.

Baca Selengkapnya

Menengok Pameran Karya Seniman Difabel di Taman Budaya Yogyakarta

1 hari lalu

Menengok Pameran Karya Seniman Difabel di Taman Budaya Yogyakarta

Suluh Sumurup Art Festival 2024 dengan tema Jumangkah ini wujud ruang inklusi bagi difabel untuk bergerak melalui seni rupa.

Baca Selengkapnya

Usai Libur Panjang, Yogyakarta Diwarnai Sejumlah Aksi Ricuh Konvoi Lulusan Sekolah

1 hari lalu

Usai Libur Panjang, Yogyakarta Diwarnai Sejumlah Aksi Ricuh Konvoi Lulusan Sekolah

Aksi ricuh pelajar yang masih berseragam sekolah itu membuat lalu lintas di sejumlah Kota Yogyakarta tersendat.

Baca Selengkapnya

Pertengahan 2024, Kebun Binatang Gembira Loka Datangkan Tiga Singa Afrika

2 hari lalu

Pertengahan 2024, Kebun Binatang Gembira Loka Datangkan Tiga Singa Afrika

Setelah mendatangkan dua pasang Hyena Tutul dari Afrika pada Februari 2024 lalu, pada bulan depan atau Juni, Gembira Loka mendatangkan singa Afrika.

Baca Selengkapnya

Masuk Musim Kemarau, Ini Daerah di Yogyakarta yang Diprediksi Masih Tetap Diguyur Hujan

2 hari lalu

Masuk Musim Kemarau, Ini Daerah di Yogyakarta yang Diprediksi Masih Tetap Diguyur Hujan

BMKG Yogyakarta memperkirakan cuaca di sebagian wilayah DIY periode 12 - 14 Mei 2024 akan diguyur hujan, meski Mei ini masuk musim kemarau.

Baca Selengkapnya

Sedang Asyik Jalan-jalan di Yogyakarta, Wisatawan Dihadang Debt Collector di Jalanan

3 hari lalu

Sedang Asyik Jalan-jalan di Yogyakarta, Wisatawan Dihadang Debt Collector di Jalanan

Para penagih pun telah meminta maaf kepada wisatawan Yogyakarta itu karena salah sasaran, melalui sambungan aplikasi video.

Baca Selengkapnya