Kawasan Bukit dan Pantai di Yogya Banyak Wisata Baru, BMKG Ingatkan Mitigasi Bencana

Selasa, 15 Agustus 2023 21:50 WIB

Simulasi Bencana Tsunami Run di Pantai Baru Desa Poncosari Bantul yang digelar BPBD Bantul..dok.istimewa.

TEMPO.CO, Jakarta - Pengembangan lokasi wisata baru di Daerah Istimewa Yogyakarta banyak menyasar lokasi perbukitan maupun kawasan pantai. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) DIY menyatakan meski memiliki potensi kunjungan wisata yang tinggi, lokasi-lokasi ini juga menyimpan potensi kebencanaan.

"Terutama seperti potensi cuaca ekstrem, longsor, gampa bumi, dan tsunami," kata Kepala BMKG Indonesia Dwikorita Karnawati dalam forum di Phytagoras Hall Taman Pintar Yogyakarta Selasa 15 Agustus 2023.

Ekplorasi Potensi Wisata Diimbangi Mitigasi Bencana

Dwikorita mengatakan ekplorasi potensi keindahan alam di Yogya untuk wisata ini harus diimbangi upaya mitigasi bencana. Juga peningkatan kapasitas sumber daya manusia yang melibatkan pemangku wisata.

Mantan rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) itu menambahkan mengenai bencana, terutama gempa, daerah rawan bencana tidak hanya dimiliki Yogyakarta. "Pulau Jawa, Hawaii, California, Jepang dan banyak negara lainnya juga memiliki potensi serupa, jadi wisatawan tidak perlu takut ke Yogyakarta," kata dia.

Bencana, kata Dwikorita, suatu keniscayaan dan pasti terjadi karena memiliki periode ulang. Tapi, dia menekanjan, risiko bencana dapat dikurangi dan diminimalisasi dampaknya, sehingga mitigasi harus ditempatkan menjadi satu prioritas pengembangan sektor pariwisata.

Advertising
Advertising

Kepala Dinas Pariwisata DIY yang juga Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo menuturkan mitigasi bencana hal vital bagi seluruh stakeholder wisata di Yogya. "Karena akan berpengaruh untuk menerima tamu, menyusun rencana serta menjadi bagian dari early warning system," kata dia.

GKR Bendara: Mitigasi Bencana Sektor Wisata Krusial

Adapun Ketua Badan Promosi Pariwisata DIY Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara menyebutkan bahwa di Yogya sempat viral mengenai potensi bencana gempa dan tsunami. "Namun potensi potensi itu belum ada yang bisa diprediksi kapan akan terjadi," kata dia.

Bendara menuturkan Indonesia memiliki banyak gunung api aktif dan lempengan-lempengan yang masih berpotensi memicu gempa. Hal ini membuat mitigasi sektor wisata sangat krusial.

Dengan ketidakpastian kapan potensi bencana itu terjadi, kata Bendara, tugas para pelaku pariwisata di Yogya membuat wisatawan merasa aman. “Caranya dengan menyiapkan prosedur penanganan yang tepat, bagaimana persiapan destinasi wisata maupun pada saat kejadian itu datang," kata dia. "Sehingga wisatawan juga semakin yakin mereka akan pulang selamat ketika datang ke Jogja,” ujar Bendara.

Pilihan Editor: Agrotourism Dinilai Bisa Jadi Nilai Plus Lereng Gunung Merapi

Berita terkait

Gempa Magnitudo 5,5 Guncang Mataram dan Sekitarnya, Warga Berhamburan Keluar Rumah

2 jam lalu

Gempa Magnitudo 5,5 Guncang Mataram dan Sekitarnya, Warga Berhamburan Keluar Rumah

Gempa berkekuatan 5,5 Magnitudo selama kurang dari 10 detik menggoyang wilayah Mataram, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat

Baca Selengkapnya

Waspada Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan, Termasuk Area Penyeberangan Selat Sunda

7 jam lalu

Waspada Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan, Termasuk Area Penyeberangan Selat Sunda

BMKG kembali menerbitkan peringatan dini gelombang tinggi untuk berbagai perairan, mencakup area nelayan dan penyeberangan.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Lonjakan UKT di UGM, Gempa di Bolaang Mongondow, dan Peringatan Dini Gelombang Laut

11 jam lalu

Top 3 Tekno: Lonjakan UKT di UGM, Gempa di Bolaang Mongondow, dan Peringatan Dini Gelombang Laut

Kekhawatiran BEM Keluarga Mahasiswa UGM mengenai lonjakan UKT menjadi artikel terpopuler Top 3 Tekno Berita Terkini, Selasa, 14 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Siang Nanti, Suhu Udara Bisa Tembus 31 Derajat Celcius

13 jam lalu

BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Siang Nanti, Suhu Udara Bisa Tembus 31 Derajat Celcius

BMKG memperkirakan Jakarta berawan hari ini, Selasa, 14 Mei 2024, dengan sedikit potensi hujan pada siang nanti.

Baca Selengkapnya

Gempa Tektonik M5,1 di Laut Flores, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

20 jam lalu

Gempa Tektonik M5,1 di Laut Flores, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya deformasi batuan dalam slab Lempeng Indo-Australia.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Ingatkan Cek Bus Sebelum Berwisata: Pakai Aplikasi Spionam

22 jam lalu

Sandiaga Uno Ingatkan Cek Bus Sebelum Berwisata: Pakai Aplikasi Spionam

Menteri Pariwisata Sandiaga Uno mengingatkan untuk cek kendaraan sewa sebelum berwisata menggunakan aplikasi Spionam.

Baca Selengkapnya

Hujan Lebat Picu Banjir Lahar Hujan di Sumbar, BMKG: Berpotensi Sepekan ke Depan

1 hari lalu

Hujan Lebat Picu Banjir Lahar Hujan di Sumbar, BMKG: Berpotensi Sepekan ke Depan

Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi bakal terjadi hingga tanggal 22 Mei 2024 atau selama sepekan ke depan.

Baca Selengkapnya

Peringatan Gelombang Tinggi di Laut Selatan Jawa Hingga Perairan Sulawesi, Kapal Nelayan Harus Waspada

1 hari lalu

Peringatan Gelombang Tinggi di Laut Selatan Jawa Hingga Perairan Sulawesi, Kapal Nelayan Harus Waspada

BMKG mengeluarkan peringatan gelombang tinggi untuk perairan. Pola angin yang memicu ombak tinggi banyak terdeteksi di area Indonesia tengah.

Baca Selengkapnya

BMKG Deteksi Gempa Magnitudo 5,8 di Bolaang Mongondow, Hasil Pergerakan Lempeng Laut Sulawesi

1 hari lalu

BMKG Deteksi Gempa Magnitudo 5,8 di Bolaang Mongondow, Hasil Pergerakan Lempeng Laut Sulawesi

Gempa M5,8 mengguncang Pantai Utara Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, pada Senin pagi, 13 Mei 2024. Tidak ada potensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Masuk Musim Kemarau, Ini Daerah di Yogyakarta yang Diprediksi Masih Tetap Diguyur Hujan

1 hari lalu

Masuk Musim Kemarau, Ini Daerah di Yogyakarta yang Diprediksi Masih Tetap Diguyur Hujan

BMKG Yogyakarta memperkirakan cuaca di sebagian wilayah DIY periode 12 - 14 Mei 2024 akan diguyur hujan, meski Mei ini masuk musim kemarau.

Baca Selengkapnya