Jaga Kenyamanan Wisata, Pedagang Pasar Yogyakarta Diminta Bawa Pulang Sampah

Rabu, 2 Agustus 2023 10:00 WIB

Wisatawan mancanegara menyambangi Pasar Beringharjo Yogyakarta. (Dok. Istimewa)

TEMPO.CO, Yogyakarta - Sudah sepekan lebih Yogyakarta diwarnai situasi darurat sampah pasca Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Regional Piyungan ditutup karena overload. Dampaknya, sampah rumah tangga di tiga wilayah baik Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, dan Kabupaten Bantul tak terangkut hingga dibuang sembarangan di berbagai titik tak terkecuali sekitar destinasi wisata.

Area pasar-pasar tradisional juga tak luput jadi sasaran pembuangan sampah sembarangan orang-orang tak bertanggung jawab.

Padahal beberapa pasar tradisional di Kota Yogya seperti Pasar Beringharjo di ujung Jalan Malioboro, Pasar Ngasem, juga Pasar Prawirotaman ramai dikunjungi wisatawan.

"Pedagang pasar sendiri tertib sebenarnya, mereka membawa pulang sendiri sampahnya, tapi ada saja yang buang sampahnya dekat pasar," kata Lurah Pasar Beringharjo Yogya, Udiyitno Selasa, 1 Agustus 2023.

Pedagang pasar, kata Udiyitno, membawa pulang sampahnya sendiri setelah melalui proses pemilahan antara sampah anorganik dan organik.

Advertising
Advertising

Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Perdagangan telah menginstruksikan membawa pulang sampah itu bagi pedagang demi menjaga kenyamanan pasar tradisional yang selama ini sudah terjaga.

"Kalau pedagang sayur atau buah biasanya sampah organik dibawa pulang untuk makan ternak atau pupuk, jadi situasi di dalam pasar tetap terjaga bersih," kata dia.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Veronica Ambar Ismuwardani mengatakan ada 29 pasar tradisional di Kota Yogyakarta yang seluruh pedagangnya diminta membawa pulang sendiri sampahnya.

"Dengan gerakan bawa pulang sampah ini mampu menurunkan jumlah sampah residu di pasar tradisional dari 17 ton per hari menjadi 7,5 ton per hari," kata Ambar.

Pengelolaan sampah anorganik maupun organik di pasar tradisional itu sendiri sudah dilakukan sejak awal tahun 2023 sesuai dengan Surat Edaran Wali Kota Yogyakarta tentang Gerakan Zero Sampah Anorganik.

Untuk menekan sampah dari pasar tradisional, Ambar mengatakan pemerintah juga membuat beberapa biopori di beberapa pasar yang memungkinkan. Seperti Pasar Terban, Pasar Pasty, dan Pasar Giwangan.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Wahyu Hendratmoko mengatakan para pelaku pariwisata diwajibkan pula mengelola sampahnya agar destinasi yang jadi wilayah operasionalnya tetap nyaman dan terjaga bersih.

"Pelaku wisata terutama pengelola wajib melakukan pemilahan sampah secara kontinyu," kata dia.

Sampah yang boleh dibuang, kata Wahyu, hanya yang benar-benar residu alias tidak bisa diolah lagi dan tidak bernilai ekonomi. Hingga awal pekan ini, tumpukan sampah masih terlihat seperti di Alun Alun Selatan (Kidul), juga pinggir ruas -ruas jalan menuju Malioboro seperti Jalan K.H. Ahmad Dahlan, Yogyakarta.

PRIBADI WICAKSONO

Pilihan Editor: Iriana Jokowi Borong Tas Hingga Daster di Pasar Beringharjo: Harganya Terjangkau, Penjualnya Ramah

Berita terkait

Daftar Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto: Rumah, BMW, Apartemen, Motor Harley Davidson, hingga Tas Hermes

14 jam lalu

Daftar Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto: Rumah, BMW, Apartemen, Motor Harley Davidson, hingga Tas Hermes

Ini daftar aset eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto yang masuk dalam radar dakwaan KPK.

Baca Selengkapnya

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

22 jam lalu

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

Kemunculan ubur-ubur biasanya terjadi saat puncak kemarau atau saat udara laut dingin pada Juli hingga September.

Baca Selengkapnya

Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

1 hari lalu

Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

Walhi menyoroti kebijakan layanan persampahan dari Pemerintah Kabupaten Sleman yang tak lagi melakukan layanan angkut sampah organik untuk masyarakat.

Baca Selengkapnya

Pura Pakualaman Yogyakarta Berusia 212 Tahun, Ada 21 Event Dipersiapkan

1 hari lalu

Pura Pakualaman Yogyakarta Berusia 212 Tahun, Ada 21 Event Dipersiapkan

Peringatan ulang tahun Pura Pakualaman dikemas dalam tema besar Karti Widyastuti Sampurnaning Bekti, ads 21 acara dari 13 Mei hingga 23 Juni.

Baca Selengkapnya

Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

1 hari lalu

Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

Salah satu syarat study tour adalah pemilihan bus atau kendaraan, usianya tak boleh lebih dari enam tahun dan harus lolos uji KIR.

Baca Selengkapnya

Menengok Pameran Karya Seniman Difabel di Taman Budaya Yogyakarta

1 hari lalu

Menengok Pameran Karya Seniman Difabel di Taman Budaya Yogyakarta

Suluh Sumurup Art Festival 2024 dengan tema Jumangkah ini wujud ruang inklusi bagi difabel untuk bergerak melalui seni rupa.

Baca Selengkapnya

Usai Libur Panjang, Yogyakarta Diwarnai Sejumlah Aksi Ricuh Konvoi Lulusan Sekolah

2 hari lalu

Usai Libur Panjang, Yogyakarta Diwarnai Sejumlah Aksi Ricuh Konvoi Lulusan Sekolah

Aksi ricuh pelajar yang masih berseragam sekolah itu membuat lalu lintas di sejumlah Kota Yogyakarta tersendat.

Baca Selengkapnya

Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF Plant sebagai Strategi Baru Kurangi Sampah

2 hari lalu

Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF Plant sebagai Strategi Baru Kurangi Sampah

Pemprov DKI Jakarta meluncurkan strategi baru untuk mengelola sampah, yakni RDF Plant, yang mengubah sampah menjadi energi.

Baca Selengkapnya

Pertengahan 2024, Kebun Binatang Gembira Loka Datangkan Tiga Singa Afrika

2 hari lalu

Pertengahan 2024, Kebun Binatang Gembira Loka Datangkan Tiga Singa Afrika

Setelah mendatangkan dua pasang Hyena Tutul dari Afrika pada Februari 2024 lalu, pada bulan depan atau Juni, Gembira Loka mendatangkan singa Afrika.

Baca Selengkapnya

Masuk Musim Kemarau, Ini Daerah di Yogyakarta yang Diprediksi Masih Tetap Diguyur Hujan

2 hari lalu

Masuk Musim Kemarau, Ini Daerah di Yogyakarta yang Diprediksi Masih Tetap Diguyur Hujan

BMKG Yogyakarta memperkirakan cuaca di sebagian wilayah DIY periode 12 - 14 Mei 2024 akan diguyur hujan, meski Mei ini masuk musim kemarau.

Baca Selengkapnya