Keistimewaan Desa Trunyan, Mayat Tak Dikubur Tidak Berbau, Kok Bisa?

Kamis, 27 Juli 2023 10:19 WIB

Sejumlah tengkorak manusia di makam Sema Wayah, Desa Terunyan, Bali, 19 Oktober 2015. 19/10/2015. Pemakaman di Desa Trunyan mempunyai keunikan sendiri bila dibandingkan dengan daerah lainnya di Bali, mayat tidak dikuburkan atau dibakar (ngaben), melainkan diletakan ditempat khusus. TEMPO/Wisnu Agung

TEMPO.CO, Jakarta - Desa Trunyan merupakan desa kuno yang dihuni oleh orang-orang asli Bali yang menyebut diri mereka “Bali Aga” atau Bali tua, yang hidup dengan cara berbeda dari orang Bali lainnya. Bali Aga merupakan keturunan orang-orang yang mendahului kerajaan hindu Majapahit pada abad ke 16. Desa yang terjepit di antara danau dan tepi kawah terluar Batur, yang merupakan gunung berapi maha dahsyat di Kintamani.

Desa ini terkenal dengan pura Pancering Jagat, namun sayangnya pengunjung tidak boleh diperbolehkan masuk. Disana juga terdapat beberapa rumah tradisional bergaya Bali Aga dan pohon beringin besar yang berusia 1.100 tahun. Yang menarik dari desa ini adalah di dusun Kuban terdapat pemakaman misterius yang dipisahkan oleh danau dan hanya dapat diakses dengan perahu, karena tidak ada jalan setapak di sepanjang dinding curam tepi kawah.

Keistimewaan Desa Trunyan

Desa Trunyan terkenal di Bali karena tradisi pemakamannya yang aneh namun mengerikan. Mirip dengan pulau tengkorak di film Kingkong, jika Anda mengunjungi desa ini Anda akan menemui tengkorak asli dan sisa-sisa manusia di jalanan.

Bagi sebagian besar umat hindu di Bali melakukan kremasi atau penguburan merupakan cara umum untuk menghormati orang mati. Namun, di desa Trunyan, tradisi pemakamannya sedikit berbeda. Masyarakat di desa Trunyan tidak merekremasi atau menguburkan jenazahnya, melainkan mereka hanya membaringkannya di dalam sangkar bambu membentuk prisma yang disebut ancak sanji, meski anehnya jenazah yang ada di sana tidak pernah memunculkan bau busuk.

Advertising
Advertising

Kumpulan tulang dan tengkorak yang dihasilkan dari tradisi pemakaman yang disebut Mepasah ini terletak di platform batu dan sekitarnya. Saat melakukan tradisi pemakaman Mepasah, jenazah disucikan dengan air hujan, kemudian dibaringkan di tanah dan dibungkus dengan kain putih kecuali wajah.

Mayat di sana tidak mengeluarkan bau busuk karena aroma wangi dari pohon besar Taru Menyan yang tumbuh di dekatnya. Taru berarti pohon, sementara menyan berarti bau harum. Nama Desa Trunyan juga berasal dari dua kata tersebut.

Menariknya lagi, para wanita di Desa Trunyan dilarang pergi ke kuburan saat jenazah dibawa ke sana. Hal ini mengikuti kepercayaan yang telah mengakar kuat di masyarakat setempat, bahwa saat seorang wanita datang ke kuburan saat mayat sedang dibawa ke sana, akan terjadi bencana di desa tersebut, misalnya tanah longsor atau letusan gunung berapi.

Sekarang, jika pikiran pertama Anda adalah untuk keluar dari desa dan tidak pernah kembali maka destinasi wisata semacam ini mungkin bukan untuk Anda. Tapi, jika Anda tertarik dengan pengalaman yang unik dan tidak biasa, kunjungan ke Desa Trunyan mungkin menjadi perjalanan yang tepat untuk Anda.

Cara Menuju Desa Trunyan

Berminat mengunjungi Desa Trunyan? Uuntuk mencapai desa ini sebenarnya tidak terlalu sulit, Anda bisa menempuh perjalanan dengan kendaraan umum atau mobil pribadi Anda sekitar 3 jam dari Denpasar.

Lokasinya terletak di sebuah desa kecil di daerah Batur, Anda hanya dapat sampai di tempat ini kemudian dilanjutkan dengan berperahu. Perahu kecil ini sudah menunggu Anda di ujung dermaga kayu di mana Gunung Batur yang menakjubkan terlihat. Menyeberangi danau menuju Desa Trunyan membutuhkan sekitar 20 - 30 menit. .

Pilihan Editor: Meniti Kearifan Lokal Desa Trunyan, Pohon Taru Menyan dan Pengurusan Jenazah

Berita terkait

Skenario Palsu 2 Pelaku Sembunyikan Fakta Pembunuhan Mayat dalam Sarung Biru

17 jam lalu

Skenario Palsu 2 Pelaku Sembunyikan Fakta Pembunuhan Mayat dalam Sarung Biru

2 tersangka pembunuhan berencana, AH dan N, membuat skenario palsu dalam kasus pembunuhan AH, pemilik warung Madura.

Baca Selengkapnya

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

17 jam lalu

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

PBB mengatakan masih ada sekitar 10.000 jenazah di Gaza yang masih harus melalui proses identifikasi.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pembunuhan Berencana Mayat dalam Sarung di Pamulang

20 jam lalu

Kronologi Pembunuhan Berencana Mayat dalam Sarung di Pamulang

Pelaku pembunuhan berencana menghabisi sepupunya dengan alasan sakit hati karena diperlakuan tak baik.

Baca Selengkapnya

Kendaraan Listrik Disiapkan untuk Pengawalan VIP dan VVIP di KTT WWF Bali

1 hari lalu

Kendaraan Listrik Disiapkan untuk Pengawalan VIP dan VVIP di KTT WWF Bali

Pengawalan VVIP dan VIP Konferensi Tingkat Tinggi World Water Forum (KTT WWF) ke-10 di Bali nanti menggunakan kendaraan listrik. Acara itu akan digelar pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

World Water Forum, Garuda Indonesia Tambah Kapasitas Penerbangan

1 hari lalu

World Water Forum, Garuda Indonesia Tambah Kapasitas Penerbangan

PT Garuda Indonesia menambah kapasitas penerbangan untuk mendukung acara World Water Forum (WWF) di Bali.

Baca Selengkapnya

Militer Israel Kepung Gaza dari Utara Hingga Selatan, Kondisi Warga Palestina Semakin Sulit

1 hari lalu

Militer Israel Kepung Gaza dari Utara Hingga Selatan, Kondisi Warga Palestina Semakin Sulit

Pasukan Israel menyerbu jauh ke dalam reruntuhan di tepi utara Gaza , di saat bersamaan tank dan tentara Israel menerobos jalan raya menuju Rafah

Baca Selengkapnya

Buronan Jaringan Narkoba Fredy Pratama Ditangkap dalam Kamar Kos di Bali, Polisi Temukan 6 Kilogram Sabu

1 hari lalu

Buronan Jaringan Narkoba Fredy Pratama Ditangkap dalam Kamar Kos di Bali, Polisi Temukan 6 Kilogram Sabu

Dit Narkoba Bareskrim Polri menangkap 1 buronan kasus clandestine laboratorium Sunter, Jakarta Utara, yang dikendalikan oleh tersangka Fredy Pratama.

Baca Selengkapnya

Viral Peti Jenazah Bayar Bea Masuk 30 Persen, Pengurus Jenazah Luar Negeri: Bisa Jadi Salah Urus

2 hari lalu

Viral Peti Jenazah Bayar Bea Masuk 30 Persen, Pengurus Jenazah Luar Negeri: Bisa Jadi Salah Urus

Pengambilan peti jenazah dari luar negeri tak sepenuhnya bebas biaya. Bea Cukai menetapkan biaya resmi dengan rincian tertentu.

Baca Selengkapnya

7 Dampak Buruk Overtourism Bagi Daerah Wisata

4 hari lalu

7 Dampak Buruk Overtourism Bagi Daerah Wisata

Di satu sisi, overtourism bisa meningkatkan ekonomi suatu daerah dan penduduk setempat, namun di sisi lain, dampak buruk berpotensi terjadi.

Baca Selengkapnya

Digelar Akhir Pekan Depan, Masyarakat Bali Jamin Kelancaran World Water Forum ke-10

4 hari lalu

Digelar Akhir Pekan Depan, Masyarakat Bali Jamin Kelancaran World Water Forum ke-10

Masyarakat Bali turut mendukung ketertiban dan kelancaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) World Water Forum ke-10 pada 18-25 Mei nanti.

Baca Selengkapnya