Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Meniti Kearifan Lokal Desa Trunyan, Pohon Taru Menyan dan Pengurusan Jenazah

Reporter

image-gnews
Sejumlah tengkorak manusia di makam Sema Wayah, Desa Terunyan, Bali, 19 Oktober 2015. 19/10/2015. Pemakaman di Desa Trunyan mempunyai keunikan sendiri bila dibandingkan dengan daerah lainnya di Bali, mayat tidak dikuburkan atau dibakar (ngaben), melainkan diletakan ditempat khusus. TEMPO/Wisnu Agung
Sejumlah tengkorak manusia di makam Sema Wayah, Desa Terunyan, Bali, 19 Oktober 2015. 19/10/2015. Pemakaman di Desa Trunyan mempunyai keunikan sendiri bila dibandingkan dengan daerah lainnya di Bali, mayat tidak dikuburkan atau dibakar (ngaben), melainkan diletakan ditempat khusus. TEMPO/Wisnu Agung
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Berada di sisi timur Danau Batur, Kabupaten Bangli, Bali. Terdapat desa bernama Desa Trunyan yang lekat akan keunikan dalam mengurus jenazah.

Disebut upacara mepasah, jenazah dari Desa Trunyan ini hanya akan diletak begitu saja di area pemakaman tanpa dikubur atau ngaben terlebih dahulu. Walaupun demikian  upacara ini dipercayai memiliki makna yang sama dengan upacara ngaben yang biasa dilakukan masyarakat Bali pada umumnya.

Tempat di mana jenazah diletakkan berada di bawah pohon besar yang  disebut masyarakat lokal sebagai Taru Menyan, taru berarti pohon dan menyan berarti aroma khas menyan. Konon cerita, seperti yang disampaikan oleh Tokoh Desa Trunyan, Ketut Susiman yang mengatakan bahwa keberadaan pohon trunyan yang menyebarkan bau harum, bahkan wangi harumnya menyebar keseluruh dunia. Karena tak sanggup dengan bau harum, pohon tinggin nan rimbun ini dimintai masyarakat trunyan supaya diletakkan mayat tidak ditimbun untuk mengimbangi bau wangi pohon trunyan.

Walau demikian ada beberap tahap yang mesti dilakukan oleh masyarakat Bali Aga yang tak lain disematkan pada penduduk asli Bali ketika hendak mengurus jenazah, yakni prosesi pembersihan jenazah gunakan air hujan dan kemudian dibungkus dengan kain, dengan menyisakan bagian kepala yang tidak tertutup. 

Baru setelah itu, jenazah  diletakan di dekat pohon trunyan beratapkan sangkar bambu. Walau hanya berlindungkan sangkar bambu diketahui hewan seperti lalat pun tidak hinggap di makam ini. 

Saat tiba kondisi makam mulai penuh dan hendak diisi kembali dengan jenazah baru, maka jenazah lama sudah berbentuk tulang belulang akan dikeluarkan kemudian diamankan di sebuah altar di bawah pohon suci.

Walaupun demikian makam trunyan ini ada, tidak sembarang penempatan jenazah dilakukan. Diketahui terdapat tiga tempat pemakaman yang tersedia yakni Seme Wajah yang diperuntukan bagi mereka yang meninggal secara wajar. Seme Muda untuk bayi, anak kecil, dan yang belum menikah. Juga ada  Seme Bantah untuk mereka yang meninggal tidak wajar seperti akibat kecelakaan.

Demikiannya beragam kepercayaan yang ada di Indonesia menyisakan kekaguman, dari hal ini kearifan lokal mesti dihargai dan dipertahankan.

Selanjutnya fenomena peletakan jenazah tanpa proses penguburan ini telah mendapatkan alasan ilmiahnya, setidaknya melalui penilitian yang dilakukan oleh Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) dalam publikasi Jurnal Filsafat Indonesia, mengemukan bahwa makam tak berbau di Desa Trunyan dijelaskan sebagai kajian Ekplanasi.

Pertama, temperatur.  Suhu udara di Desa Trunyan berada rentang 120 derajat celcius sampai 170 derajat celcius, faktor ini lah yang memicu laju pembusukan menjadi lebih lambat, peran udara yang tetap, tidak dapat membantu proses penguapan cairan tubuh dan laju pembusukan.

Kedua, Udara. Kondisi pohon Taru Menyan menutupi seluruh area makam, yang juga mempengaruhi pergantian udara tidak terlalu bagus. Ridangnya pohon ini juga menjaga suhu udara di bawah pohon tetap dingin meskipun pada siang hari. Keadaan lingkungan inilah yang menyebabkan laju pembusukan menjadi lambat dan penguapan gas dari cairan tubuh menjadi lambat sehingga bau busuk seperti mayat pada umumnya tidak tercium disana.

Ketiga, invansi hewan. Misalnya serangga seperti lalat juga tidak ditemukan di area makam Desa Trunyan. Peran serangga sendiri dalam pembusukan merusak kulit luar mayat dan menyebabkan bakteri masuk dengan cepat. Dengan tidak adanya serangga seperti lalat, maka otomatis laju pembusukan menjadi melambat.

TIKA AYU

Baca: Melihat Makam Sema Wayah di Desa Trunyan Bali

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


3 Jenazah ABK WNI dari Kapal 2 Haesinho Korea Selatan Dipulangkan, 4 Lainnya Hilang

4 jam lalu

Iluatrasi kapal tenggelam. AFP/JOSE LUIS ROCA
3 Jenazah ABK WNI dari Kapal 2 Haesinho Korea Selatan Dipulangkan, 4 Lainnya Hilang

Kapal 2 Haesinho membawa 9 ABK, yang 7 diantaranya ABK WNI. Hanya tiga jenazah ABK WNI yang bisa ditemukan.


PHRI Bali: Libur Lebaran Berpotensi Dongkrak Hunian hingga 80 Persen

1 hari lalu

Wisata Bali (TEMPO/Mila Novita)
PHRI Bali: Libur Lebaran Berpotensi Dongkrak Hunian hingga 80 Persen

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali menyebutkan libur panjang Lebaran 2024 berpotensi mendongkrak tingkat hunian hotel.


Serangkaian Aturan Bagi Turis Asing Saat Berada di Bali: Soal Berlalu Lintas hingga Berbusana

4 hari lalu

Personel Satlantas Polres Badung menindak warga negara asing (WNA) yang melanggar aturan lalu lintas di kawasan Canggu, Badung, Bali, Kamis 9 Maret 2023. Jajaran Polda Bali terus melakukan penindakan berupa tilang manual di berbagai titik kawasan wisata di Pulau Dewata menyusul maraknya WNA yang melanggar aturan berlalu lintas. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Serangkaian Aturan Bagi Turis Asing Saat Berada di Bali: Soal Berlalu Lintas hingga Berbusana

Pemerintah Provinsi Bali memberlakukan sejumlah aturan kepada wisatawan yang berkunjung ke Bali, apa saja?


Pilgub Bali 2024: Apakah Terjadi Duel Eks Gubernur Bali Wayan Koster Vs Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya?

4 hari lalu

Gubernur Bali, I Wayan Koster menjadi salah satu tokoh yang menolak kehadiran Israel di Piala Dunia U-20 di Indonesia.  I Wayan Koster  secara tegas menolak kehadiran Israel di Indonesia melalui surat yang dikirimkan ke Menteri Olahraga dan Pemuda (Menpora). ANTARA
Pilgub Bali 2024: Apakah Terjadi Duel Eks Gubernur Bali Wayan Koster Vs Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya?

Menjelang Pilgub Bali 2024 sejumlah nama digandang-gadang ikut kontestasi eks Gubernur Bali Wayan Koster, Giri Prasta, dan Sang Made Mahendra Jaya.


Istri Lee Beom Soo Mengaku Lelah Jalani Pernikahan, Selalu Jadi Pemadam Kebakaran dan Tong Sampah

4 hari lalu

Lee Beom Soo dan Lee Yoon Jin. Foto: Soompi.
Istri Lee Beom Soo Mengaku Lelah Jalani Pernikahan, Selalu Jadi Pemadam Kebakaran dan Tong Sampah

Istri Lee Beom Soo mengungkapkan sang suami melarang putrinya sendiri pulang ke rumahnya di Seoul lantaran memilih tinggal bersamanya di Bali.


Mayat Wanita Dalam Gudang Kimia Farma, Manajemen Temui Keluarga dan Janji Bantu Penyelidikan

5 hari lalu

Apotek Kimia Farma Hidayatullah, Samarinda, Kalimantan Timur.
Mayat Wanita Dalam Gudang Kimia Farma, Manajemen Temui Keluarga dan Janji Bantu Penyelidikan

Manajemen PT Kimia Farma Apotek (KFA) mengunjungi rumah keluarga BMJ yang mayatnya ditemukan di gudang Apotek Kimia Farma Hidayatullah, Samarinda


Tradisi Megibung, Berbuka Puasa di Kampung Islam Kepaon Bali Saat Bulan Ramadan

6 hari lalu

Umat Islam menggelar makan bersama atau megibung saat berbuka puasa di Masjid Baitul Makmur, Denpasar, Bali, Jumat 8 April 2022. Kegiatan megibung yang digelar saat waktu berbuka puasa tersebut untuk menyemarakkan bulan Ramadhan 1443 Hijriah dan sekaligus ajang menjalin silaturahmi. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Tradisi Megibung, Berbuka Puasa di Kampung Islam Kepaon Bali Saat Bulan Ramadan

Tradisi di salah satu kampung Muslim di Bali ketika bulan Ramadan yaitu berbuka puasa dengan makan bersama atau megibung.


Merayakan Lebaran dengan Keistimewaan di Infinity8 Bali

7 hari lalu

Hotel Infinity 8 Bali
Merayakan Lebaran dengan Keistimewaan di Infinity8 Bali

Infinity8 Bali mengumumkan peluncuran Paket Lebaran yang dirancang khusus untuk memberikan pengalaman menginap yang istimewa.


Ramadan di Bali, Junjung Toleransi dan Lintas Agama Sama-sama Berburu Takjil

7 hari lalu

Umat Islam menggelar makan bersama atau megibung saat berbuka puasa di Masjid Baitul Makmur, Denpasar, Bali, Jumat 8 April 2022. Kegiatan megibung yang digelar saat waktu berbuka puasa tersebut untuk menyemarakkan bulan Ramadhan 1443 Hijriah dan sekaligus ajang menjalin silaturahmi. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Ramadan di Bali, Junjung Toleransi dan Lintas Agama Sama-sama Berburu Takjil

Menjalankan ibadah puasa Ramadan di Bali pun menarik. Toleransi yang dijunjung tinggim bahkan warga lintas agama sama-sama berburu takjil.


Pesawat Jetstar Tujuan Bali dari Melbourne Putar Balik Gara-gara Penumpang Mengamuk

8 hari lalu

Jetstar Asia menambah penerbangandari Singapura ke Jakarta
Pesawat Jetstar Tujuan Bali dari Melbourne Putar Balik Gara-gara Penumpang Mengamuk

Seorang penumpang Jetstar mengamuk di dalam pesawat hingga menyebabkan penerbangan tujuan Bali itu dibatalkan.