Ini Keunikan Rumah Adat Kalimantan Barat dan Sejarahnya

Reporter

Dini Diah

Rabu, 26 Juli 2023 07:06 WIB

Rumah Adat Radakng. Foto: Kemenparekraf.

TEMPO.CO, Jakarta - Keberagaman budaya Indonesia memang sangat menakjubkan, mulai dari adat istiadat, kuliner, baju adat, hingga rumah adat megah dan super unik. Apalagi rumah adat Kalimantan Barat terkenal sangat besar dan mewah karena ditinggali oleh dua suku besar Indonesia yakni suku Dayak dan orang Melayu.

Rumah adat di Kalimantan Barat disebut sebagai Radakng yakni rumah adat Suku Dayak dengan 50 ruangan yang memiliki panjang 138 meter dan lebar sekitar 6-7 meter. Sebab itu pula, rumah adat ini umumnya ditopang dengan tiang penyangga agar aman apabila menghadapi bencana alam dan binatang buas. Mari ketahui keunikan dan sejarah rumah adat Kalimantan Barat berikut ini.

Sejarah Rumah Adat Kalimantan Barat

Kalimantan Barat didominasi oleh suku Dayak dengan total 43,1% sementara etnis lain merupakan bangsa Melayu, suku Jawa, Tionghoa, Madura, Bugis, Sunda, Batak, Banjar, dan lainnya. Memiliki area topografi dengan banyak sungai kecil, maka Kalimantan Barat disebut sebagai provinsi seribu sungai.

Sungai-sungai tersebut masih aktif digunakan sebagai akses menuju daerah pedalaman. Sebab itulah, budaya dan adat istiadat di Kalimantan Barat masih dilestarikan. Salah satunya adalah keunikan rumah adat Kalimantan Barat yang disebut sebagai Rumah Panjang, Rumah Adat Betang, Rumah Adat Baluk, dan Rumah Adat Melayu.

Rumah adat Kalimantan Barat memiliki tiga jenis utama yakni rumah adat Radakng, rumah adat Baluk, dan rumah adat Melayu. Ciri khas rumah adat Radakng yakni memiliki panjang 180 meter, lebar 30 meter, tinggi 5-8 meter, dan memiliki 50 ruangan. Semmentara rumah adat Baluk digunakan untuk acara adat atau ritual tahunan yang disebut nyobeng. Terakhir, rumah adat Melayu dengan gaya arsitektur seperti bangunan jawa dan adat segitiga dengan tinggi 30 derajat untuk melancarkan sirkulasi udara ruangan.

Keunikan Rumah Adat Kalimantan Barat

Advertising
Advertising

Menparekraf Sandiaga Uno ketika mengunjungi Rumah Adat Radakng. Foto: Kemenparekraf.

1. Ditinggali Puluhan Kepala Keluarga

Keunikan rumah adat Kalimantan Barat, khususnya rumah Radakng atau Rumah Panjang dengan panjang 300 meter ini ditinggali oleh 60 kepala keluarga. Sebab itulah, rumah Radakng dijadikan sebagai simbol persatuan masyarakat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan suku Dayak.

2. Rumah Harus Menghadap Matahari Terbit

Membuat rumah bukan hanya sekedar bisa berdiri saja, sebab rumah adat Kalimantan Barat yang bernama rumah Radakng harus menghadap ke arah matahari terbit yang bertujuan untuk mendapatkan vitamin D, menghemat energi lampu, sekaligus menyehatkan tubuh. Begitupun dengan filosofi yang mengatakan bahwa rumah menghadap matahari dapat diartikan sebagai kerja keras karena seseorang pasti akan pulang ke rumah sebelum matahari terbenam.

3. Didominasi Material Kayu

Keunikan rumah adat Kalimantan Barat yakni didominasi kayu ulin yang diberi sekat papan kayu, sementara lantai rumahnya bisa menggunakan kayu, bambu, atau batang pinang. Tanaman langka yang disebut kayu ulin ini, masih digunakan sebagai bahan bangunan karena sifatnya yang tahan terhadap segala perubahan cuaca ekstrem dan antirayap.

4. Anak Tangga Harus Ganjil

Rumah adat Radakng atau rumah panjang memiliki keunikan dengan jumlah anak tangga yang harus ganjil, dengan ukuran lebar tangga sekitar 90 cm hingga 120 cm. Tujuan jumlah tangga harus ganjil adalah supaya para penghuni rumah dijauhkan dari kesulitan hidup dan diberikan rezeki berlimpah.

5. Miliki Pilar Besar dengan Lukisan Suku Dayak

Pilar besar dengan ukiran dan lukisan suku Dayak menjadi ciri khas rumah adat di Kalimantan Barat, umumnya motif yang dilukis berbentuk binatang seperti enggang, naga, dan anjing. Kemudian, ada pula yang berbentuk bunga, tanaman, perisai, hingga wajah manusia. Setiap lukisan memiliki makna, seperti burung enggang dan naga berarti penguasa alam dan kesucian, sementara perisai diartikan sebagai pertahanan suku Dayak.

tulah keunikan rumah adat Kalimantan Barat dan sejarahnya yang perlu diketahui agar tetap bisa dilestarikan secara turun temurun.

NUR QOMARIYAH

Pilihan Editor: Akhir Bulan Lalu Jokowi Kunjungi Suku Dayak, Apa Saja Rumpun Suku Ini?

Berita terkait

Merawat Tradisi Halabihalal Melayu di Pulau Rempang, dari Berarak hingga Lempar Pulut Kuning

9 jam lalu

Merawat Tradisi Halabihalal Melayu di Pulau Rempang, dari Berarak hingga Lempar Pulut Kuning

Tradisi halalbihalal Pulau Rempang dilakukan dengan mengusung tradisi Melayu. Ada pesan penolakan relokasi karena PSN Rempang Eco-city.

Baca Selengkapnya

Sawit PT RAP Diduga Masuk Kawasan Hutan Kapuas Hulu

9 hari lalu

Sawit PT RAP Diduga Masuk Kawasan Hutan Kapuas Hulu

Perkebunan sawit PT Riau Agrotama Plantation (PT RAP), anak perusahaan Salim Group diduga merambah hutan Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

12 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Wahana di TMII, Telah Disediakan Angkutan Wara-Wiri Untuk Keliling Taman Mini Indonesia Indah

18 hari lalu

Wahana di TMII, Telah Disediakan Angkutan Wara-Wiri Untuk Keliling Taman Mini Indonesia Indah

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) berusia 49 tahun, suatu kawasan taman wisata bertema budaya Indonesia di Jakarta Timur. Ada apa saja di sana?

Baca Selengkapnya

Berawal Ide Tien Soeharto, Begini Sejarah Taman Mini Indonesia Indah atau TMII di Usia 49 Tahun

19 hari lalu

Berawal Ide Tien Soeharto, Begini Sejarah Taman Mini Indonesia Indah atau TMII di Usia 49 Tahun

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dibangun pada 1972 dan diresmikan pada 20 April 1975, berawal dari ide Tien Soeharto.

Baca Selengkapnya

Perhatikan Jumlah Tanduk Kambing di Atap Rumah Limas Palembang, Ini Filosofinya yang Penuh Makna

20 hari lalu

Perhatikan Jumlah Tanduk Kambing di Atap Rumah Limas Palembang, Ini Filosofinya yang Penuh Makna

Rumah Limas dibangun dengan perencanaan matang dan penuh dengan pesan moral dan filosofi yang dapat diambil hikmahnya. Salah satunya, di bagian atap rumah Limas terdapat ornamen menyerupai tanduk kambing dengan jumlah beragam.

Baca Selengkapnya

Cerita Pilu RM, Mahasiswi Universitas Jambi Kerja Paksa di Jerman dari Sortir Buah hingga Kuli Bangunan

39 hari lalu

Cerita Pilu RM, Mahasiswi Universitas Jambi Kerja Paksa di Jerman dari Sortir Buah hingga Kuli Bangunan

Hingga detik ini, RM, mahasiswa Universitas Jambi itu menyimpan kisah pilu ferienjob dengan kedok magang mahasisw dengan tidak memberitahu keluarga.

Baca Selengkapnya

Otorita IKN Sebut Majelis Adat Dayak Nasional Dukung IKN, Kenali Ikon Panglima-panglima Suku Dayak

42 hari lalu

Otorita IKN Sebut Majelis Adat Dayak Nasional Dukung IKN, Kenali Ikon Panglima-panglima Suku Dayak

Selain itu, suku Dayak juga terkenal dengan panglima perangnya yang memiliki kekuatannya masing-masing.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tinjau Proyek Smelter Bauksit di Kalimantan Barat, Targetkan Kurangi Impor Alumina

50 hari lalu

Jokowi Tinjau Proyek Smelter Bauksit di Kalimantan Barat, Targetkan Kurangi Impor Alumina

Jokowi mengatakan pembangunan smelter SGAR di Mempawah dilakukan untuk mengurangi ketergantungan pada impor.

Baca Selengkapnya

Mengenal Bubur Lambuk, Menu Buka Puasa Khas Malaysia yang Kaya Rempah

50 hari lalu

Mengenal Bubur Lambuk, Menu Buka Puasa Khas Malaysia yang Kaya Rempah

Legenda bubur lambuk dimulai pada pertengahan abad ke-20, ketika seorang imigran Pakistan membawa resep bubur nasi khasnya ke Malaysia.

Baca Selengkapnya