Jadi Rute Migrasi Hewan Laut, Kawasan Ini Jadi Fokus Percepatan Konservasi Laut

Reporter

Antara

Sabtu, 8 Juli 2023 10:29 WIB

Penyelam mengamati terumbu karang dan ikan di Pantai Bangsring, Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu 9 Maret 2022. Pantai yang menjadi zona konservasi terumbu karang sejak tahun 2009 itu, saat ini luasnya sudah mencapai sekitar 15 hektarw dan menjadi tempat wisata yang menawarkan keindahan berbagai biota laut. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia menyatakan Kepulauan Sunda Kecil berupa gugusan pulau di timur Pulau Jawa dan Bali di sebelah barat hingga Pulau Timor di timur menyimpan keanekaragaman hayati yang melimpah. Sunda Kecil menjadi rute migrasi hewan-hewan laut dari Samudera Hindia menuju Samudera Pasifik atau sebaliknya.

Beberapa spesies karismatik langka ada di sana, di antaranya ikan mola-mola, hiu paus, pari, dan penyu. Sejak Maret 2020 sampai 31 Agustus 2023, proyek pelestarian terumbu karang dari praktik penangkapan ikan yang merusak, polutif, dan memicu perubahan iklim dilakukan di perairan Sunda Kecil.

Bappenas bersama Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF) menjalankan program rehabilitasi dan pengelolaan terumbu karang di wilayah itu. Program bernama Coremap-CTI itu merupakan fase ketiga rangkaian program rehabilitasi dan pengelolaan terumbu karang yang telah berlangsung sejak 1998.

Program tersebut mendapat dukungan pendanaan melalui dana hibah yang bersumber dari Bank Pembangunan Asia (ADB) dengan total anggaran Rp 72,8 miliar atau setara USD 5,2 juta. Lokasi proyek terletak di Sunda Kecil, yakni Nusa Penida di Bali, serta Gili Matra dan Gili Balu di Nusa Tenggara Barat. Coremap-CTI menghasilkan peningkatan kapasitas untuk mengelola ekosistem terumbu karang di dalam serta di luar kawasan konservasi.

Kejar target 2045
Direktur Eksekutif ICCTF, Tonny Wagey, mengatakan ada lima manfaat yang dihasilkan melalui proyek tersebut, yaitu meningkatkan efektivitas pengelolaan untuk 30 ribu hektare kawasan laut yang dilindungi dan dimanfaatkan secara berkelanjutan, meningkatkan jasa ekosistem pada 7.431 hektare area terumbu karang, dan 857,6 hektare area mangrove. Kemudian, meningkatkan status konservasi spesies laut seperti ikan mola-mola, hiu, dan penyu melalui pembuatan kode etik, standar operasional prosedur, dan rencana aksi, implementasi praktik perikanan berkelanjutan untuk komoditas inti perikanan kakap dan tuna, serta pengembangan praktik budidaya rumput laut yang berkelanjutan.

Advertising
Advertising

Sunda Kecil adalah satu dari 11 ekoregion yang berada di segitiga terumbu karang. Wilayah itu memiliki 76 persen spesies karang, 2.631 spesies ikan karang, dan enam jenis penyu. Oleh karena itu, potensi yang sangat besar tersebut harus selalu dijaga dan dilestarikan agar bisa berkontribusi terhadap peningkatan kualitas lingkungan dan ekonomi di kawasan pesisir. Lebih dari itu, mampu mempercepat Indonesia mewujudkan target 30 persen kawasan konservasi laut pada 2045.

Pilihan Editor: Ingin Wisata Terumbu Karang di Nusa Penida? Cek Tarifnya

Berita terkait

Suhu Laut Naik Pulau Pling Thailand Ditutup

4 hari lalu

Suhu Laut Naik Pulau Pling Thailand Ditutup

Sebelum penutupan Pulau Pling, Teluk Maya di Thailand sempat ditutup selama enam bulan pada tahun 2018

Baca Selengkapnya

KKP Perkuat Jejaring Kawasan Konservasi di NTT

12 hari lalu

KKP Perkuat Jejaring Kawasan Konservasi di NTT

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk memperkuat jejaring pengelolaan kawasan konservasi di NTT.

Baca Selengkapnya

KKP Tetapkan 5,5 Juta Hektar Habitat Penyu Sebagai Kawasan Konservasi

12 hari lalu

KKP Tetapkan 5,5 Juta Hektar Habitat Penyu Sebagai Kawasan Konservasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut (Ditjen PKRL) telah menetapkan 5,5 juta hektar habitat penyu sebagai kawasan konservasi.

Baca Selengkapnya

KKP Galang Kolaborasi Internasional untuk Perluas Kawasan Konservasi Laut

21 hari lalu

KKP Galang Kolaborasi Internasional untuk Perluas Kawasan Konservasi Laut

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), menggalang dukungan internasional untuk mewujudkan perluasan kawasan konservasi laut seluas 97,5 juta hektare (ha) atau setera 30 persen luas laut perairan Indonesia pada tahun 2045.

Baca Selengkapnya

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Kunjungan Kerja ke India

39 hari lalu

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Kunjungan Kerja ke India

Delegasi dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi kunjungan kerja ke India untuk membina kerja sama di bidang bioteknologi.

Baca Selengkapnya

KKP Atur Kuota Wisata di Kawasan Konservasi Nasional

40 hari lalu

KKP Atur Kuota Wisata di Kawasan Konservasi Nasional

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan mengatur sistem kuota untuk aktivitas pariwisata alam perairan di dalam Kawasan Konservasi Nasional.

Baca Selengkapnya

Budi Daya Rumput Laut Kampung Pogo Bertumbuh Bersama KlasterkuHidupku

43 hari lalu

Budi Daya Rumput Laut Kampung Pogo Bertumbuh Bersama KlasterkuHidupku

BRI melalui program KlasterkuHidupku memberi bantuan peralatan untuk budi daya rumput laut.

Baca Selengkapnya

Bella Hadid Senang Mengonsumsi Lumut Laut, Bermanfaat atau Membahayakan Kesehatan?

53 hari lalu

Bella Hadid Senang Mengonsumsi Lumut Laut, Bermanfaat atau Membahayakan Kesehatan?

Lumut laut disebut baik untuk pencernaan, kesehatan tiroid, dan kekebalan tubuh. Bella Hadid termasuk yang mengonsumsinya. Benarkah bagus?

Baca Selengkapnya

KKP Kembangkan Program Adopsi Karang

55 hari lalu

KKP Kembangkan Program Adopsi Karang

Sebagai upaya pelestarian ekosistem terumbu karang yang dapat memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengembangkan program Adopsi Karang.

Baca Selengkapnya

Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

59 hari lalu

Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

Cukup banyak kerusakan yang telah terjadi di Laut Cina Selatan, di antaranya 4 ribu terumbu karang rusak.

Baca Selengkapnya