Ingin Wisata Terumbu Karang di Nusa Penida? Cek Tarifnya

Reporter

Antara

Selasa, 4 Juli 2023 21:23 WIB

Ikan-ikan warna warni dan terumbu karang yang menghiasi bawah laut Crystal Bay, Nusa Penida. (shutterstock.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Dua pemuda basah kuyup duduk di atas pembatas ombak karena baru saja turun ke dasar laut, mengambil beberapa terumbu karang untuk dikembangbiakkan di perairan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali. Jemari mereka cekatan mematahkan terumbu karang yang tersimpan di dalam kotak plastik berisi air laut.

Di bawah naungan Kelompok Nuansa Pulau yang berdiri sejak 2020, mereka melakukan restorasi terumbu karang yang rusak untuk merawat ekosistem laut. I Gusti Ngurah Gede Hartawan, 23 tahun, salah seorang anggota Kelompok Nuansa Pulau, melalui dukungan pendanaan organisasi nirlaba Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF) telah membenamkan 200 reef stars berdiameter 50 cm ke dasar perairan dengan kedalaman 2-5 meter.

Reef stars menjadi tempat menempel dan berkembangnya 3.000 fragmen karang dalam proyek restorasi tersebut. Kelompok Nuansa Pulau kala itu terbentuk dari para pelajar yang kebingungan tidak ada pekerjaan karena sektor pariwisata mati suri akibat pandemi Covid-19.

Jumlah anggota kelompok itu kini telah berjumlah 30 orang. Selain rutin melakukan restorasi terumbu karang, mereka juga menyediakan jasa wisata bawah laut melalui snorkeling dengan tarif Rp 100 ribu per wisatawan. Paket wisata itu sudah termasuk pemandu untuk menjelajahi kebun terumbu karang dan melihat berbagai jenis ikan yang berenang bebas di antaranya.

Restorasi terumbu karang
Menurut kajian dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), setiap satu hektare terumbu karang yang kondisinya baik mampu memberikan nilai ekonomi mencapai Rp 17 miliar per tahun. Nilai ekonomi itu bersumber dari terumbu karang yang berfungsi sebagai lokasi penangkapan berbagai jenis biota laut, baik konsumsi maupun hias, bahan baku farmasi, hingga objek wisata.

Advertising
Advertising

Indonesia memiliki kawasan konservasi laut seluas 28 juta hektare atau setara 12 persen dari total luas perairan di negara ini. Pemerintah berambisi meningkatkan persentase kawasan konservasi laut menjadi 30 persen pada 2045, saat Republik Indonesia genap berusia satu abad.

Bagi Gusti dan 29 pemuda lain yang tergabung ke dalam Kelompok Nuansa Pulau, laut bukan sekedar tempat mencari makan tetapi memiliki andil besar terhadap masa depan Bumi. Ketika suhu air laut terus mengalami peningkatan akibat pemanasan global, terumbu karang akan rusak, yang membuat biota laut kehilangan tempat tinggal. Kondisi itu dapat memperparah dampak krisis pangan yang dialami oleh manusia.

Restorasi terumbu karang secara ekologi adalah upaya menjaga ekosistem laut agar biota laut bisa memiliki rumah dan berkembang biak. Ekosistem pesisir yang lengkap, berupa mangrove, lamun, dan terumbu karang, juga mampu menyerap karbon dengan jumlah yang sangat besar.

Pilihan Editor: Mengenal Kepulauan Derawan yang Terdapat di Uang Baru Rp 20 Ribu

Berita terkait

Suhu Laut Naik Pulau Pling Thailand Ditutup

18 jam lalu

Suhu Laut Naik Pulau Pling Thailand Ditutup

Sebelum penutupan Pulau Pling, Teluk Maya di Thailand sempat ditutup selama enam bulan pada tahun 2018

Baca Selengkapnya

100 Pantai Terbaik di Dunia, Salah Satunya dari Indonesia

16 hari lalu

100 Pantai Terbaik di Dunia, Salah Satunya dari Indonesia

Berikut ini deretan pantai terbaik di dunia. Indonesia juga termasuk ke dalam daftar dengan pantai terindah di dunia. Daerah mana?

Baca Selengkapnya

KKP Kembangkan Program Adopsi Karang

52 hari lalu

KKP Kembangkan Program Adopsi Karang

Sebagai upaya pelestarian ekosistem terumbu karang yang dapat memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengembangkan program Adopsi Karang.

Baca Selengkapnya

Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

55 hari lalu

Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

Cukup banyak kerusakan yang telah terjadi di Laut Cina Selatan, di antaranya 4 ribu terumbu karang rusak.

Baca Selengkapnya

Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

56 hari lalu

Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

Banyak pembahasan soal keamanan atau ancaman keamanan di Laut Cina Selatan, namun sedikit yang perhatian pada lingkungan laut

Baca Selengkapnya

Rangkul Stakeholder, KKP Perkuat Perlindungan Kawasan Konservasi

59 hari lalu

Rangkul Stakeholder, KKP Perkuat Perlindungan Kawasan Konservasi

KKP menargetkan penambahan perluasan kawasan konservasi sebesar 30 persen dari luas lautan sampai tahun 2045

Baca Selengkapnya

6 Kegiatan Seru di Jakarta Aquarium untuk Liburan Akhir Pekan

2 Maret 2024

6 Kegiatan Seru di Jakarta Aquarium untuk Liburan Akhir Pekan

Salah satu kegiatan seru di akhir pekan yang bisa Anda coba adalah dengan mengunjungi Jakarta Aquarium. Berikut harga tiket, lokasi, dan jam bukanya.

Baca Selengkapnya

KKP Rehabilitasi Terumbu Karang di Empat Lokasi

7 Februari 2024

KKP Rehabilitasi Terumbu Karang di Empat Lokasi

KKP Gencar lakukan program rehabilitasi terumbu karang untuk konservasi dan kesejahteraan laut Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Rehabilitasi Terumbu Karang di Empat Lokasi

7 Februari 2024

KKP Rehabilitasi Terumbu Karang di Empat Lokasi

KKP Gencar lakukan program rehabilitasi terumbu karang untuk konservasi dan kesejahteraan laut Indonesia.

Baca Selengkapnya

Masih Rendah, KKP Targetkan Kawasan Konservasi Laut Capai 30 Persen pada 2045

5 Februari 2024

Masih Rendah, KKP Targetkan Kawasan Konservasi Laut Capai 30 Persen pada 2045

Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, menargetkan kawasan konservasi laut 30 persen dari total luas wilayah laut pada 2045 mendatang.

Baca Selengkapnya