Jaga Ciri Arsitektur Kawasan Cagar Budaya, Yogyakarta Bentuk Tim Khusus Kaji Fasad Bangunan

Rabu, 14 Juni 2023 08:08 WIB

Puro Pakualaman di Kota Yogyakarta. Dok. Istimewa

TEMPO.CO, Yogyakarta - Salah satu ciri khas unik Kota Yogyakarta adalah terpeliharanya sejumlah kawasan cagar budaya yang di dalamnya terdapat bangunan berusia ratusan tahun. Kota Yogyakarta memiliki empat kawasan cagar budaya utama, di mana setiap kawasan itu memiliki gaya arsitektur berbeda-beda.

Empat kawasan cagar budaya, yakni kawasan Kraton, Pakualaman, Kotabaru dan Kotagede. Pendirian bangunan baru, baik untuk permukiman pribadi maupun tempat usaha komersial di sekitar kawasan cagar budaya dinilai berpotensi menghilangkan atau merusak ciri kawasan budaya itu ketika dilakukan serampangan tanpa acuan.

"Pelestarian kawasan cagar budaya di Yogya salah satunya dengan mempertahankan citra kawasan yang memiliki ciri gaya arsitektur tertentu," kata Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya, Selasa, 13 Juni 2023.

Masyarakat yang tinggal di sekitar objek Warisan Budaya dan Cagar Budaya (WBCB) pun diharapkan bisa menyesuaikan ciri khas itu, terutama ketika hendak melakukan renovasi atau pendirian bangunan baru miliknya.

Aman mencontohkan kawasan cagar budaya Pakualaman. Berdasarkan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Nomor 40 Tahun 2014, area Pakualaman memiliki ciri gaya arsitektur tradisional Jawa- India.

Advertising
Advertising

Umumnya bangunan-bangunan di area Pakualaman terlihat dominan tak bertingkat atau maksimal dua lantai dengan atap relatif lebar nan rendah. "Bangunan-bangunan baru yang berada di kawasan Pakualaman direkomendasikan untuk mengikuti gaya arsitektur tersebut," kata Aman.

Aman mengatakan pelestarian suatu kawasan cagar budaya tetap harus dibarengi dengan geliat ekonomi yang menguntungkan masyarakat di sekitarnya.

Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Yetti Martanti mengatakan Pemerintah Kota Yogya memiliki tim khusus yang bisa menjadi tempat konsultasi pembangunan di kawasan cagar budaya agar tak merusak ciri arsitekturnya. Nama tim khusus itu, yakni Tim Pertimbangan dan Pelestarian Warisan Budaya (TP2WB).

"Tim ini bertugas untuk memberikan arahan dan rekomendasi bentuk fasad bangunan yang akan didirikan warga di sekitar kawasan cagar budaya," kata Yetti. "Masyarakat dapat bertanya dan berkonsultasi kepada tim tersebut dan tentunya tidak dipungut biaya."

Dari proses ini, setiap akan ada pembangunan bangunan baru, masyarakat dapat memahami kaidah-kaidah pelestarian dan perlindungan cagar budaya yang ada. "Aturan-aturan arsitektur bangunan di kawasan cagar budaya bagi masyarakat yang akan melakukan kegiatan pembangunan atau konstruksi perlu jadi perhatian," kata Yetti.

Pilihan Editor: Cerita Pembangunan Water Toren Kota Magelang: Berdiri Seabad Lalu, Berawal dari Wabah Penyakit

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu

Berita terkait

Daftar Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto: Rumah, BMW, Apartemen, Motor Harley Davidson, hingga Tas Hermes

23 jam lalu

Daftar Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto: Rumah, BMW, Apartemen, Motor Harley Davidson, hingga Tas Hermes

Ini daftar aset eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto yang masuk dalam radar dakwaan KPK.

Baca Selengkapnya

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

1 hari lalu

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

Kemunculan ubur-ubur biasanya terjadi saat puncak kemarau atau saat udara laut dingin pada Juli hingga September.

Baca Selengkapnya

Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

1 hari lalu

Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

Walhi menyoroti kebijakan layanan persampahan dari Pemerintah Kabupaten Sleman yang tak lagi melakukan layanan angkut sampah organik untuk masyarakat.

Baca Selengkapnya

Pura Pakualaman Yogyakarta Berusia 212 Tahun, Ada 21 Event Dipersiapkan

1 hari lalu

Pura Pakualaman Yogyakarta Berusia 212 Tahun, Ada 21 Event Dipersiapkan

Peringatan ulang tahun Pura Pakualaman dikemas dalam tema besar Karti Widyastuti Sampurnaning Bekti, ads 21 acara dari 13 Mei hingga 23 Juni.

Baca Selengkapnya

Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

1 hari lalu

Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

Salah satu syarat study tour adalah pemilihan bus atau kendaraan, usianya tak boleh lebih dari enam tahun dan harus lolos uji KIR.

Baca Selengkapnya

Menengok Pameran Karya Seniman Difabel di Taman Budaya Yogyakarta

2 hari lalu

Menengok Pameran Karya Seniman Difabel di Taman Budaya Yogyakarta

Suluh Sumurup Art Festival 2024 dengan tema Jumangkah ini wujud ruang inklusi bagi difabel untuk bergerak melalui seni rupa.

Baca Selengkapnya

Usai Libur Panjang, Yogyakarta Diwarnai Sejumlah Aksi Ricuh Konvoi Lulusan Sekolah

2 hari lalu

Usai Libur Panjang, Yogyakarta Diwarnai Sejumlah Aksi Ricuh Konvoi Lulusan Sekolah

Aksi ricuh pelajar yang masih berseragam sekolah itu membuat lalu lintas di sejumlah Kota Yogyakarta tersendat.

Baca Selengkapnya

Pertengahan 2024, Kebun Binatang Gembira Loka Datangkan Tiga Singa Afrika

2 hari lalu

Pertengahan 2024, Kebun Binatang Gembira Loka Datangkan Tiga Singa Afrika

Setelah mendatangkan dua pasang Hyena Tutul dari Afrika pada Februari 2024 lalu, pada bulan depan atau Juni, Gembira Loka mendatangkan singa Afrika.

Baca Selengkapnya

Masuk Musim Kemarau, Ini Daerah di Yogyakarta yang Diprediksi Masih Tetap Diguyur Hujan

2 hari lalu

Masuk Musim Kemarau, Ini Daerah di Yogyakarta yang Diprediksi Masih Tetap Diguyur Hujan

BMKG Yogyakarta memperkirakan cuaca di sebagian wilayah DIY periode 12 - 14 Mei 2024 akan diguyur hujan, meski Mei ini masuk musim kemarau.

Baca Selengkapnya

Sedang Asyik Jalan-jalan di Yogyakarta, Wisatawan Dihadang Debt Collector di Jalanan

3 hari lalu

Sedang Asyik Jalan-jalan di Yogyakarta, Wisatawan Dihadang Debt Collector di Jalanan

Para penagih pun telah meminta maaf kepada wisatawan Yogyakarta itu karena salah sasaran, melalui sambungan aplikasi video.

Baca Selengkapnya