Bentrokan Massa di Yogya Bakal Perburuk Pariwisata, Ini Kata Sultan HB X

Senin, 5 Juni 2023 20:56 WIB

Komplek Museum Taman Siswa Dewantara Kirti Griya, Kota Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X menyoroti soal bentrokan massa di Kota Yogyakarta, Ahad, 4 Juni 2023. Bentrokan yang terjadi di sejumlah titik dan membuat beberapa arus jalan serta pertokoan ditutup itu terjadi di akhir masa liburan cuti bersama, saat Yogya masih ramai-ramainya kunjungan wisata.

Apakah peristiwa ricuh yang sempat trending di media sosial itu bakal berpengaruh pada sektor wisata di Yogya ke depan? "Saya kira kalau sampai berimbas ke pariwisata tidak," kata Sultan HB X di Yogyakarta, Senin, 5 Juni 2023.

Rusuh massa itu salah satunya terjadi di Jalan Taman Siswa, Kota Yogyakarta. Di Jalan Taman Siswa, terdapat Museum Dewantara Kirti Griya, yang menjadi Perguruan Taman Siswa sekaligus tempat tinggal Ki Hadjar Dewantara, mantan Menteri Pendidikan Indonesia. Salah satu dari dua kelompok yang rusuh terdesak dan masuk ke kompleks Museum. Akibatnya, terjadi aksi pelemparan batu hingga menyebabkan sejumlah koleksi Ki Hadjar Dewantara rusak dan menyebabkan museum ditutup sementara.

Kata Sultan HB X Soal Bentrokan Massa dan Pengaruhnya Bagi Pariwisata

Peristiwa ricuh massa yang menyebabkan setidaknya sembilan orang terluka dan 352 orang dievakuasi kepolisian itu, kata Sultan, di manapun bisa terjadi. Tak hanya Yogya yang menyandang predikat Kota Wisata. "Berpengaruh atau tidaknya peristiwa itu pada pariwisata juga tergantung bagaimana informasi yang disampaikan," kata Sultan.

Sultan menuturkan, bentrok itu ada asal muasal penyebabnya. Berawal dari kejadian penganiayaan di Pantai Parangtritis Kabupaten Bantul pada 28 Mei lalu kemudian berbuntut di Kota Yogyakarta pada 4 Juni 2023.

Advertising
Advertising

Dua kelompok massa yang bertikai yakni suporter bola PSIM, Brajamusti dan kelompok organisasi Persatuan Setia Hati Terate (PSHT). Kepolisian Resor Bantul pun telah menangkap dan menahan tiga pelaku penganiayaan di Pantai Parangtritis.

"Hari ini kan kedua kelompok itu juga sudah dimediasi Polda DIY agar persoalan selesai dan tidak bertambah panjang," kata Sultan.

Pesan Damai Sultan Hamengku Buwono X

Dengan sudah ditangani proses hukum oleh Polda, Sultan mewanti-wanti jangan sampai ada tindakan saling membalas dendam. "Jangan sampai hanya karena persoalan satu-dua kelompok, masyarakat yang bahkan tidak tahu duduk perkara permasalahan turut menjadi korban," kata dia.

Sultan HB X meminta persaudaraan antarmasyarakat di Yogya lebih terjaga dengan baik. Dia meminta warganya berlaku sabar dan mawas diri untuk bersama-sama mewujudkan kehidupan yang tentram.

"Kalau semua mengedepankan semangat persaudaraan, bila ada kesalahpahaman dan perbedaan, dapat diselesaikan secara damai dan bermartabat," kata Sultan.

Ia juga menyatakan siap menjadi fasilitator bagi kelompok yang terlibat konflik."Agar persoalannya segera tuntas melalui jalur mufakat damai," kata Raja Keraton Yogyakarta itu. Kepada warga, Sultan meminta tidak mudah terprovokasi terhadap berbagai isu liar dan hoax. “Kepada segenap komunitas warga agar turut menjaga kondusifitas, meresapi pitutur crah agawe bubrah, rukun agawe santosa dengan menahan diri dari berbagai hasutan dan provokasi,” kata Sultan.

Pilihan Editor: Rusak Terimbas Rusuh Massa di Taman Siswa, Museum Peninggalan Ki Hadjar Dewantara Ditutup

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Iuran Wisata untuk Siapa

2 jam lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

19 jam lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

1 hari lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

3 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

3 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

4 hari lalu

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

4 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

4 hari lalu

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.

Baca Selengkapnya

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

4 hari lalu

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.

Baca Selengkapnya

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

4 hari lalu

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.

Baca Selengkapnya