Mengenal Maen Jaran, Tradisi Pacuan Kuda di Pulau Sumbawa

Rabu, 24 Mei 2023 20:25 WIB

Atraksi budaya pacuan kuda di NTB. Dok. BPPD NTB

TEMPO.CO, Mataram - Pulau Sumbawa tak hanya dikenal dengan beragam poteni wisata alamnya yang indah. Pulau terbesar kedua di Nusa Tenggara Barat itu juga identik dengan kuda.

Segala hal yang berkaitan dengan kuda bisa jadi ada di sana, mulai dari peternakan kuda, susu kuda, kuliner berbahan daging kuda hingga pacuan kuda. Untuk pacuan kuda, ini tak sekadar balapan, melainkan ada nilai tradisi di dalamnya.

Tradisi ketangkasan pemuda

Seperti halnya suku Sasak di pulau Lombok yang terkenal dengan tradisi Peresean sebagai simbol ketangkasan para pemudanya, masyarakat Samawa di Sumbawa, dan Mbojo di Bima memiliki tradisi serupa. Tradisi itu juga biasanya untuk meraih status sosial tinggi di masyarakat.

Bagi masyarakat Sumbawa, ada tradisi Maen Jaran yang berarti pacuan kuda. Di Bima juga ada tradisi Pacoa Jara serupa pacuan kuda.

Advertising
Advertising

Direktur Marketing Communication Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB Adit R Alfath menjelaskan bahwa Maen Jaran bagi masyarakat Sumbawa lebih dari pada sekedar olah raga berkuda. Kegiatan ini merupakan bagian penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Sumbawa dan telah menjadi sebuah tradisi turun temurun selama berabad abad.

"Kedekatan masyarakat Sumbawa dengan kuda telah berlangsung sejak zaman kerajaan sebagai sarana transportasi, berburu dan bahkan untuk mendukung kegiatan pertanian," kata Adit.

Maen Jaran biasanya diadakan pada saat musim tanam tiba. Semua kuda terbaik dari seluruh penjuru pulau dikumpulkan dan para pemuda atau joki dipersiapkan untuk beradu kecepatan dalam menunggangi kuda kuda tersebut.

"Kuda-kuda yang dilibatkan dalam kegiatan ini tidak boleh sembarangan, semuanya harus merupakan kuda asli Sumbawa,’’ kata Adit..

Salah satu ciri khas yang menarik dari Maen Jaran adalah adanya pelantunan Lawas (pantun khas Sumbawa) yang disebut Ngumang. Ngumang merupakan sesumbar kemenangan untuk menyemangati para joki dan menghibur penonton yang hadir.

Pelestarian tradisi pacuan kuda

Pemerintah Nusa Tenggara Barat (NTB) melalui ajang Gubernur Cup berusaha memperkenalkan olah raga pacuan kuda ini kepada dunia dengan menjadikan Maen Jaran sebagai salah satu Side Event utama dari event internasional MXGP Indonesia 2023.

Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengatakan bahwa pacuan Kuda merupakan salah satu warisan budaya dan tradisi di NTB. Menurut dia, penyelenggaraan ajang pacuan kuda setiap tahun merupakan ajang silaturahmi untuk mempererat persahabatan.

"Dan salah satu cara yang tepat untuk membangun semangat kebersamaan dalam menjaga warisan kekayaan budaya bangsa agar terus lestari dan diminati oleh tiap generasi," kata Zulkieflimansyah.

Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB Baiq Ika Wahyu Wardhani mengatakan Maen Jaran merupakan salah satu akar budaya masyarakat Samawa (suku di Sumbawa) yang harus dijaga kelestariannya dengan cara memperkenalkannya kepada masyarakat luas. "Bahkan tidak menutup kemungkinan, Gubernur Cup - Maen Jaran atau Pacuan Kuda di NTB, khususnya di Sumbawa bisa menjadi event besar internasional sekelas Melbourne Cup di Australia," kata dia.

Pilihan Editor: Gubernur Gorontalo Minta Lomba Pacuan Kuda dan Sapi Lestari Jadi Ikon Wisata

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

10 jam lalu

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.

Baca Selengkapnya

Jadi Tuan Rumah Agenda World Water Forum, Bali akan Gelar Upacara Segara Kerthi

2 hari lalu

Jadi Tuan Rumah Agenda World Water Forum, Bali akan Gelar Upacara Segara Kerthi

Segara Kerthi merupakan kearifan lokal memuliakan air di Bali, akan ditunjukkan kepada dunia, khususnya kepada delegasi WWF.

Baca Selengkapnya

Melihat Alek Bakajang, Tradisi yang Mempererat Persaudaraan di Kabupaten Lima Puluh Kota

15 hari lalu

Melihat Alek Bakajang, Tradisi yang Mempererat Persaudaraan di Kabupaten Lima Puluh Kota

Alek Bakajang diyakini masyarakat sudah dilakukan sejak ratusan tahun yang lalu, biasanya dilaksanakan tiga hari setelah Idulfitri.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

17 hari lalu

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Digelar Tujuh Hari, Tradisi Seblang Olehsari di Banyuwangi Dipadati Pengunjung

17 hari lalu

Digelar Tujuh Hari, Tradisi Seblang Olehsari di Banyuwangi Dipadati Pengunjung

Seblang merupakan salah satu tradisi adat suku Osing di Banyuwangi dalam mengejawantahkan rasa syukurnya.

Baca Selengkapnya

Mengintip Bakdo Sapi di Boyolali, Tradisi Nenek Moyang yang Digelar setiap Akhir Lebaran

17 hari lalu

Mengintip Bakdo Sapi di Boyolali, Tradisi Nenek Moyang yang Digelar setiap Akhir Lebaran

Tradisi Bakdo Sapi digelar di akhir perayaan Lebaran, bertepatan dengan kupatan atau syawalan

Baca Selengkapnya

Lebaran Topat Lombok Barat Akan Diadakan di Pantai Tanjung Bias

23 hari lalu

Lebaran Topat Lombok Barat Akan Diadakan di Pantai Tanjung Bias

Lebaran Topat tahun ini akan digelar pada hari Rabu, 17 April 2024

Baca Selengkapnya

Berbagai Tradisi Lebaran di Luar Negeri, dari Arab Saudi hingga Senegal

26 hari lalu

Berbagai Tradisi Lebaran di Luar Negeri, dari Arab Saudi hingga Senegal

Setiap negara punya tradisi unik dalam merayakan hari raya Idulfitri atau Lebaran. Di Indonesia, Lebaran dirayakan pada 10 April 2024.

Baca Selengkapnya

Asal-Usul Tradisi Membangunkan Sahur di Indonesia

38 hari lalu

Asal-Usul Tradisi Membangunkan Sahur di Indonesia

Asal-usul tradisi membangunkan sahur di Indonesia diyakini telah eksis sejak Islam masuk ke Tanah Air dan memiliki sebutan berbeda di setiap daerah.

Baca Selengkapnya

Pesona Wae Rebo, Desa di Atas Awan yang Diakui Dunia

43 hari lalu

Pesona Wae Rebo, Desa di Atas Awan yang Diakui Dunia

Wae Rebo, desa di perbukitan Pulau Flores, NTT dinobatkan sebagai salah satu kota kecil tercantik di dunia oleh The Spector Index, serta diakui UNESCO

Baca Selengkapnya