Melawat ke Mbarek, Sentra Gudeg di Kabupaten Sleman

Reporter

Eiben Heizar

Editor

Dwi Arjanto

Sabtu, 20 Mei 2023 14:56 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani saat melihat dapur gudeg Yu Djum di Yogyakarta. Instagram

TEMPO.CO, Jakarta - Gudeg merupakan salah satu makanan tradisional yang menjadi ikon Yogyakarta, dan salah satu yang tersohor sentra gudeg ada di Kabupaten Sleman. Gudeg merupakan sajian dengan bahan dasar nangka muda atau gori dan memiliki cita rasa yang manis. Cita rasa manis pada gudeg diperoleh dari gula merah yang digunakan dalam pengolahan gudeg.


Selain menggunakan gula merah, gudeg diolah dengan kombinasi berbagai bumbu, seperti laos, daun salam, bawang putih dan bawang merah, kemiri, dan ketumbar. Pada umumnya, waktu yang digunakan untuk mengolah dan memasak gudeg adalah selama 6 jam. Hal ini diperlukan supaya bumbu-bumbu yang diguanakn dapat lebih meresap dan cita rasa gudeg menjadi lebih enak untuk dinikmati.

Di Yogyakarta, gudeg terbagai ke dalam dua jenis, yaitu gudeg kering dan gudeg basah. Perbedaan keduanya terletak pada areh. Sebagai informasi, areh merupakan kuah yang sangat kental terbuat dari santan kelapa bercampur dengan ampas minyak kelapa atau blondho. Pada gudeg kering, arennya kering dan lebih manis.

Sebaliknya, pada gudeg basah, arehnya lebih berkuah dan bersantan. Namun, gudeg kering sebenarnya merupakan salah satu inovasi dalam sajian gudeg. Hal ini karena umumnya orang zaman dahulu hanya mengenal gudeg basah.

Melansir laman Pemerintah Kabupaten Sleman, disebutkan bahwa gudeg kering menjadi populer seiring dengan banyaknya wisatawan yang membawa gudeg sebagai oleh-oleh.

Sentra Gudeg Yogyakarta

Di wilayah yogyakarta terdapat dua kawasan yang disebut sebagai sentra gudeg, yaitu Wijilan dan Mbarek. Menariknya, penjual gudeg Wijilan kebanyakan berasal dari wilayah Mbarek. Bahkan, praktisi kuliner, Bondan Winarno, menyatakan bahwa gudeg di Yogyakarta berasal dari wilayah Mbarek.

Kawasan Mbarek meruakan sebuah kawasan yang berada di Condong Catur, Sleman. Saat ini, wilayah Mbarek mudah dikenali karena berada di sebelah utara Gedung Pusat UGM. Sejatinya, nama asli dari kawasan Mbarek adalah Dusun Kocoran. Konon, sejak zaman dahulu, warga di wilayah ini sudah berjualan gudeg. Aktivitas warga yang berjualan gudeg semakin meningkat ketika UGM mulai memindahkan kampusnya di kawasan Bulaksumur. Hal ini karena banyaknya mahasiswa dan masyarakat yang bermukim di sekitar UGM Bulaksumur.

Advertising
Advertising

Saat ini, kawasan Mbarek masih menjadi salah satu sentra gudeg di Yogyakarta yang ramai dikunjungi. Ketika Anda berkunjung ke kawasan ini, Anda akan menjumpai banyak warung yang menyajikan gudeg. Selain itu, kalau Anda blusuk ke dalam, Anda akan menjumpai beberapa pedagang gudeg rumahan.

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN
Pilihan editor : Gunung Merapi Terus Muntahkan Awan Panas, Pemkab Sleman Hentikan Aktivitas di Alur Sungai

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Berita terkait

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

9 jam lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

22 jam lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

3 hari lalu

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

3 hari lalu

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.

Baca Selengkapnya

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

3 hari lalu

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.

Baca Selengkapnya

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

4 hari lalu

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

4 hari lalu

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

4 hari lalu

Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

Ketika cenderamata lokal sudah tertandai dengan indikasi geografis, reputasinya akan terangkat karena produk itu sudah dinyatakan original.

Baca Selengkapnya

Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

6 hari lalu

Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

Yogyakarta dipilih sebagai tempat perhelatan HUT TNI AU karena merupakan cikal-bakal Angkatan Udara Indonesia.

Baca Selengkapnya

Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

6 hari lalu

Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

Sebuah mobil berjenis sport utility vehicle (SUV) milik wisatawan terjebak di jalur jip wisata Lava Tour sungai Kalikuning lereng Gunung Merapi, Sleman Yogyakarta pada Minggu 21 April 2024.

Baca Selengkapnya