Kota Wisata di Thailand ini Kehilangan Kunjungan Turis Akibat Polusi Udara

Reporter

Tempo.co

Rabu, 12 April 2023 08:18 WIB

Pemandangan kota Chiang Mai di tengah polusi udara, Thailand, 10 April 2023. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Tingkat polusi yang tinggi di kota Chiang Mai di utara Thailand dan provinsi sekitarnya membuat turis menjauh. Pemerintah meminta penduduk sempat untuk menghindari kegiatan di luar ruangan.

Selama beberapa pekan bulan lalu, kota ini berada di puncak bagan global platform informasi kualitas udara IQAir tentang kualitas udara yang buruk, di atas Lahore dan New Delhi. Warga setempat juga mulai khawatir dengan kondisi tersebut.

Chiang Mai, yang terkenal dengan pemandangan pegunungannya yang indah, kuil-kuil dan kafe-kafenya yang apik, menerima 10,8 juta turis pada pra-pandemi 2019. Namun pemesanan hotel di kota itu turun menjadi 45 persen, kata presiden Asosiasi Hotel Thailand Bagian Utara Phunut Thanalaopanich.

Itu jauh dari angka okupansi 80 persen hingga 90 persen yang diharapkan menjelang liburan Tahun Baru Thailand pekan ini, yang dikenal sebagai Songkran. "Itu berdampak pada bisnis saya. Orang tidak datang, (mereka) tidak bisa melihat pemandangan," kata Sunat Insao, 53, yang menjual jus jeruk.

Menanggapi kualitas udara yang memburuk di utara, Kementerian Kesehatan Thailand mendesak masyarakat untuk menghindari aktivitas di luar ruangan dan memakai masker yang dapat menyaring partikel.

Advertising
Advertising

Chang Mai, kota terbesar ketiga di Thailand, mencapai peringkat 289 pada indeks kualitas udara (AQI) IQAir pada Maret, yang mengukur tingkat partikel halus yang dapat dihirup di udara. Pada Senin, 10 April 2023 turun menjadi 171, tetapi masih 19 kali lipat dari tingkat yang direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.

"Anda bisa merasakan (debu) di wajah Anda. Saya membersihkan wajah saya, saya melihat lap-nya dan saya seperti, 'ini benar-benar kotor,'" kata Fernanda Gonzalez yang berkunjung dari Meksiko.

Pihak berwenang menyalahkan kombinasi kebakaran hutan dan pembakaran tanaman di Thailand dan negara-negara tetangganya. Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha mengatakan pekan lalu dia berkoordinasi dengan Laos dan Myanmar untuk mengurangi titik panas di daerah perbatasan untuk mengekang kabut asap lintas batas.

Warga Chiang Mai Pathsharasakon Po mengatakan dia khawatir dengan alergi atau bahkan kanker. "Semakin buruk dari tahun ke tahun," kata Pathsharasakon.

REUTERS

Pilihan Editor: Thailand Akan Berlakukan Biaya Masuk untuk Turis Asing Mulai Juni

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Kucing Oren Ini jadi Selebritas di Bandara Suvarnabhumi Thailand, Punya Fan Page Sendiri

10 jam lalu

Kucing Oren Ini jadi Selebritas di Bandara Suvarnabhumi Thailand, Punya Fan Page Sendiri

Kucing oren bernama Nurang itu sering ditemukan wara-wiri di Bandara Suvarnabhumi Thailand. Dia jadi populer sejak videonya viral di media sosial.

Baca Selengkapnya

Bandara Suvarnabhumi Thailand Targetkan Masuk Peringkat Teratas Dunia pada 2025

1 hari lalu

Bandara Suvarnabhumi Thailand Targetkan Masuk Peringkat Teratas Dunia pada 2025

Setahun ini, pengembangan Bandara Suvarnabhumi fokus peningkatan layanan penumpang dan mengurangi waktu tunggu di pos imigrasi dan pemeriksaan bagasi.

Baca Selengkapnya

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

2 hari lalu

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

ASEAN didirikan oleh lima negara di kawasan Asia Tenggara pada 1967. Ini lima negara pendiri ASEAN serta tokohnya yang perlu Anda ketahui.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

4 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

4 hari lalu

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

Sejumlah negara Asia Tenggara, termasuk Thailand, mengalami panas ekstrem beberapa pekan ini. Suhu 40 derajat Celcius terasa 52 derajat Celcius.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

5 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

6 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

7 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

9 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Piala Thomas 2024: Fajar / Rian Akui Tak Bisa Bermain dengan Nyaman saat Dikalahkan Wakil Thailand

9 hari lalu

Piala Thomas 2024: Fajar / Rian Akui Tak Bisa Bermain dengan Nyaman saat Dikalahkan Wakil Thailand

Kekalahan Fajar / Rian dari Peeratchai Sukphun / Pakkapon Teeraratsakul membuat skor Indonesia vs Thailand di fase grup Piala Thomas 2024 sementara imbang 1-1.

Baca Selengkapnya