Makna Erupsi Gunung Merapi bagi Alam Menurut Sultan HB X

Senin, 13 Maret 2023 20:16 WIB

Foto udara hujan abu vulkanik yang turun Dusun Trono, Krinjing, Dukun, Magelang, Jawa Tengah, Senin 13 Maret 2023. Awan panas guguran Gunung Merapi mengakibatkan hujan abu vulkanik di desa yang terletak di sisi barat Gunung Merapi itu. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

TEMPO.CO, Yogyakarta - Selama tiga hari berturut-turut sejak Sabtu hingga Senin, 11-13 Maret 2023, Gunung Merapi erupsi dan memuntahkan awan panas hingga jarak terjauh 4 kilometer. Hingga Senin pukul 18.00 WIB, tercatat Gunung Merapi sudah memuntahkan total 61 kali awan panas. Jutaan material vulkanik Merapi pun kembali memenuhi alur sungai-sungai yang dilewati awan panas itu, terutama arah barat daya, yakni Kali Krasak-Bebeng.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi atau BPPTKG Yogyakarta menyebut rentetan awan panas Maret 2023 ini lebih pendek dibandingkan rentetan awan panas Maret 2022 yang mengarah Kali Gendol sejauh maksimal 5 kilometer. Dan lebih jauh dibanding rentetan Januari 2021 ke arah Kali Boyong yang mencapai 3,5 kilometer.

Raja Keraton yang juga Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menilai erupsi Merapi merupakan peristiwa alam yang pasti terjadi dan akan berhenti dengan siklusnya sendirinya. Siklus alam tersebut, menurut dia, pada hakikatnya berguna untuk mengembalikan ekosistemnya, terlebih selama ini marak penambangan pasir liar di lereng Merapi.

"Yang penting (erupsi itu) ngebaki sing (memenuhi yang) dirusak karena ditambang, itu saja,” kata Sultan, Sabtu, 11 Maret 2023.

“Nanti kalau bekas penambangan yang berlubang-lubang itu sudah tertutup, (erupsi Merapi) akan berhenti sendirinya,” kata Sultan.

Advertising
Advertising

Sultan menuturkan untuk memulihkan lingkungan Merapi itu, butuh waktu dan proses cukup lama. “Karena memang tidak hanya bagian (lereng Merapi) di atas, yang di bawah juga pada berlubang," ujarnya.

Dalam peristiwa erupsi kali ini, Sultan mengimbau agar masyarakat tidak perlu panik. Karena erupsi Merapi yang terjadi kali ini tidak seperti erupsi sebelum-sebelumnya.

"Tidak apa-apa, (luncuran awan panas) hanya sampai di atas saja, tidak akan meletus. Sudah berbeda, sudah 10 tahun lebih (sejak erupsi besar 2010), biasanya kan 4 tahun sekali meletus (besar),” kata Sultan. "Sekarang, erupsi terjadi karena memang (masanya magma) harus keluar, harus menyembur, tapi jangkauannya satu sampai dua kilometer, sesuai banyaknya area yang ditambang di sekitar itu."

Aktivitas penambangan juga sudah ditutup sejauh ini. Beberapa masyarakat yang sebelumnya melakukan aktivitas penambangan dilakukan pendampingan dan pembinaan untuk membuka peluang ekonomi pada sektor pertanian. "Supaya mereka punya pendapatan dari produk di sektor pertanian, supaya tidak nambang lagi," kata Sultan.

Pilihan Editor: Seberapa Aman Berwisata ke Sekitar Gunung Merapi?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

3 hari lalu

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Nobar Timnas U-23, Ini Katanya Saat Garuda Muda Gagal ke Final

5 hari lalu

Sultan HB X Nobar Timnas U-23, Ini Katanya Saat Garuda Muda Gagal ke Final

Sultan HB X lesehan bersama warga dijamu bakmi godog saat nobar pertandingan semifinal Indonesia vs Uzbekistan di PIala Asia U-23.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

14 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

17 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Aktivitas Gunung Semeru Semakin Intens, Warga Diminta Waspadai Awan Panas, Guguran Lava dan Lahar

18 hari lalu

Aktivitas Gunung Semeru Semakin Intens, Warga Diminta Waspadai Awan Panas, Guguran Lava dan Lahar

Badan Geologi masih mempertahankan status aktivitas Gunung Semeru berada di Level III atau Siaga dengan penambahan rekomendasi.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Mengantre dari Pagi Demi Bisa Salami Sultan HB X Saat Open House

19 hari lalu

Ribuan Warga Mengantre dari Pagi Demi Bisa Salami Sultan HB X Saat Open House

Ribuan warga tampak berbaris mengular untuk bertemu Sultan HB X untuk open house sejak pagi hingga jelang tengah hari, Selasa 16 April 2024

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

21 hari lalu

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

Sleman menggelar sejumlah atraksi, mulai dari kesenian tradisional hingga pentas musik pada 13 hingga 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

Tradisi Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta, Tahun Ini Tak Ada Rebutan Gunungan, Abdi Dalem Membagikan

21 hari lalu

Tradisi Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta, Tahun Ini Tak Ada Rebutan Gunungan, Abdi Dalem Membagikan

Tahun ini, tradisi Grebeg Syawal tidak lagi diperebutkan tapi dibagikan oleh pihak Keraton Yogyakarta. Bagaimana sejarah Grebeg Syawal?

Baca Selengkapnya

78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

32 hari lalu

78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

Hari ini kelahirannya, Sri Sultan Hamengkubuwono X tidak hanya sebagai figur penting dalam sejarah Yogyakarta, tetapi juga sebagai tokoh nasional yang dihormati.

Baca Selengkapnya

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

36 hari lalu

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

Pasar takjil di Kaliurang lereng Gunung Merapi akan diubah menjadi Festival Kuliner Kaliurang selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya