Melihat Desa Wisata di Cina yang Makmur Berkat Teknologi Fotovoltaik

Reporter

Antara

Sabtu, 7 Januari 2023 07:07 WIB

Panel surya berteknologi fotovoltaik yang terpasang di atap rumah-rumah warga Desa Hong Guofang, Longguan, Ningbo, Provinsi Zhejiang, di wilayah China timur. (ANTARA/NPSC)

TEMPO.CO, Jakarta - Kehidupan warga Desa Hong Guofang Kota Longguan Provinsi Zhejiang Cina berubah setelah hadirnya teknologi fotovoltaik. Kawasan perbukitan indah di Cina yang kini jadi desa wisata itu bisa makin dikenal wisatawan dan warganya memperoleh pendapatan yang tak sedikit.

Lewat teknologi fotovoltaik itu, warga bisa mendapatkan listrik gratis sekaligus pendapatan dari panel listrik tenaga surya itu. Menjelang Tahun Baru Imlek ini, pengurus Partai Komunis Cina (CPC) di desa membagikan hongbao kepada warga yang berisi uang hasil pendapatan itu.

"Saya tidak pernah berpikir atap rumah di desa ini bisa menghasilkan uang sungguhan," kata Cai Yinhua, warga Desa Hong Guofang.

Menurut Cai, semula rumah-rumah warga tampak bobrok. Namun sejak 2016, rumah-rumah disulap menjadi bangunan vila bertingkat dan megah ditambah panel surya diatasnya.

Cai menyebutkan sedikitnya 60 rumah di desanya yang peruntukannya telah berubah menjadi rumah singgah bagi wisatawan (homestay). Oleh karena sudah berubah menjadi desa wisata, maka penduduk lainnya juga sudah banyak yang membuka usaha, terutama toko kebutuhan logistik.

Advertising
Advertising

Teknologi fotovoltaik tidak saja mengubah energi sinar matahari menjadi energi listrik secara langsung, melainkan juga mengubah nasib warga desa itu. Setiap rumah di desa itu tidak saja mendapatkan pasokan listrik secara cuma-cuma setiap bulan hingga 50 kilowatt per jam (kWh), warganya juga mampu menghasilkan pendapatan secara kolektif lebih dari 600.000 Yuan atau sekitar Rp1,3 miliar.

Berkah dari teknologi fotovoltaik

Desa Hong Guofang membiarkan terik matahari menyinarinya sepanjang hari. Sinar matahari di desa lembah pegunungan di wilayah timur Cina itu bagaikan sumber penghidupan bagi warganya.

"Saya dulu memang pernah berpikir bahwa kehidupan di desa ini akan lebih baik. Namun saya tidak pernah berpikir bahwa kehidupan di desa ini akan sebaik ini," kata Wang Zhiguo, warga Desa Hong Guofang lainnya.

Warga desa pun tak akan melupakan Wang Guozhi, orang yang ada di balik perubahan desa Hong Guofang. Ia yang memelopori usaha di sektor pariwisata.

Atas prakarsanya, warga setempat mulai memanfaatkan kamar-kamar kosong di rumahnya sebagai homestay. Melalui bimbingan perusahaan pemasok listrik lokal, homestay tersebut menerapkan transformasi elektrifikasi yang tentu saja bernilai ekonomi.

"Pembangkit listrik fotovoltaik tidak saja ramah lingkungan dan bebas polusi, tapi juga menjadikan pemandangan desa ini sangat indah," kata Cai Yinhua.

Pada malam hari, jalanan di desa itu terang-benderang oleh lampu-lampu berteknologi fotovoltaik yang terpasang di 280 titik. Total kapasitas terpasang saat ini sebesar 2.885 kilowatt, sedangkan pembangkit listrik tenaga surya melalui teknologi fotovoltaik di atap rumah warga bisa menghasilkan 2,88 juta kWh per tahun. Pendapatan yang dihasilkan dari sektor ekonomi kreatif di desa kini telah mencapai 2 juta Yuan (Rp 4,5 miliar) per bulan sebagaimana data Pemkot Longguan.

Baca juga: Sandiaga Uno Sebut Indonesia Siap Sambut Wisatawan Cina dengan Terbuka tapi Hati-hati

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

4 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

14 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

23 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

FIF Dapatkan Pembiayaan Hijau, untuk Leasing Motor Listrik hingga Panel Surya

1 hari lalu

FIF Dapatkan Pembiayaan Hijau, untuk Leasing Motor Listrik hingga Panel Surya

FIF mendapatkan pembiayaan hijau senilai USD 60 juta dari tiga bank asal Jepang. Modal itu buat leasing motor listrik hingga panel surya.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

2 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

2 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya