Asosiasi Maskapai Nilai Aturan Wajib Tes Covid-19 untuk Pelancong Asal Cina Tak Efektif

Reporter

Tempo.co

Jumat, 6 Januari 2023 15:29 WIB

Penumpang menunggu dalam antrean, setelah Italia memerintahkan tes antigen untuk mendeteksi penyakit virus corona (COVID-19) untuk semua pelancong yang datang dari Cina, di Bandara Malpensa di Milan, Italia, 29 Desember 2022. REUTERS/ Jennifer Lorenzini

TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi maskapai penerbangan global mengkritik keputusan pemerintah sejumlah negara yang memberlakukan tes Covid-19 dan tindakan lainnya terhadap pelancong dari Cina. Menurut asosiasi, langkah itu dinilai sebagai reaksi yang tidak efektif.

Semakin banyak negara, termasuk Amerika Serikat, Kanada, Jepang dan Prancis, bersikeras bahwa semua pelancong dari Cina wajib menunjukkan hasil negatif tes Covid-19 sebelum kedatangan. Kebijakan itu diberlakukan karena Cina dilanda lonjakan infeksi setelah Beijing menghapus aturan pembatasan ketatnya bulan lalu.

"Sangat mengecewakan melihat pemulihan tindakan spontan yang telah terbukti tidak efektif selama tiga tahun terakhir," kata Willie Walsh, direktur jenderal Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) dalam sebuah pernyataan.

IATA, yang mewakili 300 maskapai yang menyumbang 83 persen dari total lalu lintas udara, berpendapat bahwa virus corona sudah beredar luas di dalam perbatasan negara yang memberlakukan tes. "Penelitian yang dilakukan seputar kedatangan varian Omicron (pada akhir 2021) menyimpulkan bahwa menempatkan penghalang di jalur perjalanan tidak membuat perbedaan pada puncak penyebaran infeksi," kata Walsh. "Kami memiliki alat untuk mengelola Covid-19 tanpa menggunakan tindakan tidak efektif yang memutus konektivitas internasional, merusak ekonomi, dan menghancurkan pekerjaan."

Industri perjalanan global sempat hancur akibat Covid-19 yang muncul pada 2020. Kini kondisi telah membaik, diperkirakan telah mencapai 70,6 persen dari tingkat sebelum krisis.

Advertising
Advertising

Otoritas Cina telah mengumumkan akan berhenti mewajibkan karantina bagi pelancong yang datang pada 8 Januari. Beijing menyebut pembatasan yang diterapkan terhadap pelancong dari wilayahnya tidak dapat diterima dan memperingatkan bahwa pihaknya dapat mengambil tindakan pencegahan "berdasarkan prinsip timbal balik".

JAPAN TODAY

Baca juga: Sandiaga Uno Sebut Indonesia Siap Sambut Wisatawan Cina dengan Terbuka tapi Hati-hati

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

13 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

22 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

2 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

3 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya