Turis Asing Sebut Desa Sade Lombok Scamming Village, Ini Penjelasan Sandiaga Uno

Reporter

Tempo.co

Kamis, 22 Desember 2022 09:53 WIB

Desa Wisata Sade. wikipedia.org

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang turis asing menggunggah video di TikTok yang menyebut bahwa desa wisata adat Sade di Lombok Nusa Tenggara Barat merupakan scamming village atau desa penipu. Hal itu diungkapkan dalam video setelah turis itu membeli suvenir dengan harga yang dinilai mahal di desa Sade.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menjelaskan bahwa hal tersebut tidak benar. Hal yang terjadi adalah kesalahan persepsi dan komunikasi.

"Sebelumnya yang terjadi adalah salah persepsi karena kedua pihak tidak berkomunikasi dengan baik dan lancar sehingga terjadi penggiringan opini terhadap Desa Wisata Sade yang dikesankan tidak memperlakukan wisatawan dengan baik," kata Sandiaga dalam keterangannya, Rabu, 21 Desember 2022.

Karena itu, Sandiaga mengatakan pihaknya akan memperkuat pelatihan dan pendampingan bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif, khususnya di desa wisata. Dalam kasus ini, ia akan melibatkan Poltekpar (Politeknik Pariwisata) Lombok.

"Selain bahasa Inggris juga akan ada pendampingan terhadap produk ekraf (ekonomi kreatif) agar ada standardisasi kualitas dan juga harga dengan batasan-batasan harga produk ekraf yang layak dan pantas untuk daerah Lombok Tengah," kata Sandiaga.

Advertising
Advertising

Menurut Sandiaga, pada dasarnya Desa Wisata Sade adalah desa yang indah dengan kekuatan budaya dan ekonomi kreatif serta masyarakatnya. "Saya sudah beberapa kali ke sana dan kita akan terus lakukan pendampingan dan pelatihan termasuk peningkatan kemampuan bahasa Inggris masyarakat," ujarnya.

Klarifikasi

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Wisata Sade Ardinata Sanah mengatakan apa yang dipersepsikan turis itu sangat tidak benar mengingat masyarakat Desa Wisata Sade sudah sejak lama sangat terbuka terhadap wisatawan dan selalu berusaha menjadi tuan rumah yang baik. "Namun dengan segala keterbatasan, kami tidak bisa berkomunikasi dengan baik kepada wisatawan yang mencecar pertanyaan kepada warga lokal," kata dia.

Turis itu diketahui akan membeli suvenir seharga Rp 60 ribu, namun dinilai terlalu mahal. Ia menawar namun karena keterbatasan komunikasi tidak ditemukan kesepakatan harga. Ia akhirnya memberikan uangnya.

"Persoalan itu hanyalah kesalahpahaman masalah harga, padahal harga suvenir itu tergantung dari kualitas kain tenun yang ditawarkan," kata Sanah.

Desa wisata Sade berbenah

Peristiwa itu cukup membuat desa wisata itu heboh. Namun desa adat bagi suku Sasak itu segera berbenah agar tetap bisa menyambut wisatawan domestik dan mancanegara dengan baik.

Sanah pun mengatakan kejadian itu akan menjadi pelajaran bagi mereka untuk berbenah. "Kami sudah mengidentifikasi apa yang menjadi kekurangan kami sehingga Insya Allah kami sudah mulai berbenah diri untuk menjadi lebih baik" kata dia.

Sanah mengatakan perajin yang sudah sepuh tak akan menjual suvenir lagi. "Mulai saat ini penjual suvenir di Desa Wisata Sade ini rata-rata usia produktif, kalau yang tua kita tidak berikan berjualan," kata dia.

Adapun kunjungan wisatawan di desa Sade saat ini masih tetap stabil atau tidak ada penurunan setelah ada peristiwa viralnya tuduhan scam itu. Dari data pengelola setempat, jumlah kunjungan wisatawan domestik mencapai 200 hingga 300 orang per hari. Sedangkan jumlah kunjungan wisatawan asing bisa mencapai 50 orang per hari.

Baca juga: Paresean, Tari Perang dari Desa Sade

Berita terkait

Beredar Video Harvey Moeis Jalan-Jalan Meski Ditahan, Kuasa Hukum: Itu Nyebar Fitnah

1 hari lalu

Beredar Video Harvey Moeis Jalan-Jalan Meski Ditahan, Kuasa Hukum: Itu Nyebar Fitnah

Kuasa hukum Harvey Moeis dan istrinya Sandra Dewi, Harris Arthur Hedar, membantah kliennya berkeliaran di salah satu pusat pembelanjaan di Jakarta.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

Lesunya aktivitas kunjungan wisman ke 17 bandara internasional membuat Kemenhub menurunkan status penggunaan bandara menjadi bandara domestik.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

3 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Komitmen untuk Pariwisata, Bandara Lombok Tetap Berstatus Internasional

5 hari lalu

Komitmen untuk Pariwisata, Bandara Lombok Tetap Berstatus Internasional

Bandara Lombok merupakan pintu masuk utama bagi wisatawan yang ingin berlibur ke Lombok dan destinasi lain di Nusa Tenggara Barat.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

6 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

6 hari lalu

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

Jepang memasang tembok pembatas yang menghalangi turis berfoto dengan latar belakang Gunung Fuji.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

7 hari lalu

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran mengatakan pantai Pangandaran pasca terjadinya gempa Garut dalam situasi aman.

Baca Selengkapnya

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

7 hari lalu

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

Foto Gunung Fuji yang berdiri megah di delakang toko Lawson itu menarik bagi wisatawan asing

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

7 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

10 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya