Serunya Menjelajahi Kota Lama Semarang Sambil Jalan Kaki, Coba Rute Ini

Reporter

Antara

Selasa, 29 November 2022 10:19 WIB

Wisatawan menikmati suasana sore hari di kawasan wisata Cagar Budaya Kota Lama, Semarang, Jawa Tengah, Kamis 1 Juli 2021. Pemerintah berencana menerapkan PPKM Darurat pada 3 - 20 Juli mendatang di 48 Kabupaten/Kota berstatus pandemi level 4 dan 74 Kabupaten/Kota berstatus pandemi level 3 di Pulau Jawa dan Bali, dengan sejumlah aturan pengetatan aktivitas masyarakat di tempat publik guna menurunkan penambahan kasus aktif COVID-19. ANTARA FOTO/Aji Styawan

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak kegiatan yang bisa dilakukan saat berkunjung ke Semarang, Jawa Tengah. Selain mengunjungi destinasi wisata terkenal seperti Lawang Sewu atau Sam Poo Kong, wisatawan bisa menikmati uniknya Semarang dengan berjalan kaki di kawasan Kota Lama Semarang.

Kawasan yang masuk ke dalam jajaran World Heritage City UNESCO itu memiliki banyak atraksi unik, terutama sejarahnya. Seperti kawasan Kota Lama di kota lain, Kota Lama di Semarang memiliki beragam bangunan arsitektur klasik yang unik. Menikmatinya sambil berjalan kaki santai bisa menjadi aktivitas yang menarik kala liburan.

Untuk rutenya, bisa dimulai dari kafe bernama Tekodeko yang berada di Jalan Letjen Suprapto 44. Mirip dengan namanya, kafe ini memiliki dekorasi unik berupa teko. Tempat itu juga memiliki sisa-sisa peninggalan permukiman masyarakat Belanda dari era kolonial dan di dalamnya kental dengan sentuhan interior nuansa vintage.

Selanjutnya, wisatawan bisa menuju Jalan Cendrawasih untuk menuju Museum Kota Lama. Museum ini sebelumnya dikenal warga lokal sebagai lokasi Air Mancur Bundaran Bubakan.

Di museum ini, pengunjung akan disuguhkan beragam koleksi terkait perjalanan dan perkembangan Kota Lama Semarang sejak awal didirikan hingga saat ini. Pengunjung juga bisa melihat langsung kondisi jalur trem sisa-sisa peninggalan Belanda.

Advertising
Advertising

Jika tertarik dengan sejarah perkeretaapian, ada sebuah peninggalan berupa tiang yang sempat digunakan untuk alat komunikasi telegram dalam pengoperasian kereta api di masa lampau. Letaknya ada di seberang museum.

Sejarah awal industri kereta api dan trem di Semarang juga bisa dilihat dari sisa puing Sentral Jurnatan. Lokasinya juga tak jauh dari Museum Kota Lama, yaitu ke arah Jalan Agus Salim.

Sentral Jurnatan di masa lampau merupakan stasiun kereta api pusat yang dioperasikan oleh maskapai kereta api bernama Samarang-Joana Stoomtram Maatschappij (SJS). Ada banyak rute yang dilayani menggunakan trem uap dari stasiun tersebut ketika masih aktif seperti menuju arah Demak, Kudus, Pati, Rembang serta Blora. Area tersebut kini telah menjadi kompleks pertokoan dan puing itu terletak di salah satu gerai penjualan dan servis motor sport.

Jalan kaki bia dilanjut kembali menuju ke Kota Lama Semarang, tepatnya ke arah Jalan Suari dan Jalan Kepodang. Di sana ada bangunan-bangunan tua serta beberapa puing di kanan kiri anda ketika menyusuri daerah itu.

Suasana masa lampau sangat terasa di sana. Karena itu, tempat ini selalu menjadi favorit wisatawan untuk berfoto. Lokasi foto yang menjadi favorit juga adalah Rumah Akar. Itu adalah bangunan yang sudah tak digunakan sejak 1967 dan kini menyatu dengan akar pohon.

Mumpung ke Kota Lama, sempatkan mampir ke Gereja Blenduk yang terletak di bagian inti Kawasan Kota Lama Semarang. Sebutan bagi GPIB Imannuel Semarang itu merupakan gedung paling ikonik di sana. Bangunannya mengadopsi gaya arsitektur art deco ala Eropa yang unik.

Di dekat gereja, ada Taman Sri Gunting yang sering menjadi lokasi para pegiat budaya hingga seniman melakukan berbagai aktivitas, mulai dari membuka kelas seperti kelas membatik atau mengadakan pertunjukan seni tari di tempat itu.

Perjalanan wisata dengan berjalan kaki menggunakan rute ini setidaknya bisa memakan waktu kurang lebih 40 menit hingga 1 jam. Jika ingin merasakan pengalaman berbeda, wisatawan bisa memilih menggunakan sepeda listrik yang tersedia di sana. Karena ini aktivitas luar ruang, wisatawan disarankan menjelajah Kota Lama Semarang pada pagi atau sore hari untuk menghindari panas matahari.

Baca juga: 10 Daftar Tempat Wisata di Semarang Paling Hits dan Bersejarah

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

12 jam lalu

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

Korea Tourism Organization mencatat 902 pengaduan dari wisatawan selama tahun 2023

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

Lesunya aktivitas kunjungan wisman ke 17 bandara internasional membuat Kemenhub menurunkan status penggunaan bandara menjadi bandara domestik.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

4 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

7 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

7 hari lalu

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

Jepang memasang tembok pembatas yang menghalangi turis berfoto dengan latar belakang Gunung Fuji.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

8 hari lalu

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran mengatakan pantai Pangandaran pasca terjadinya gempa Garut dalam situasi aman.

Baca Selengkapnya

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

8 hari lalu

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

Foto Gunung Fuji yang berdiri megah di delakang toko Lawson itu menarik bagi wisatawan asing

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

8 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

11 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

12 hari lalu

Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

Sandiaga Uno yakin BNI Java Jazz akan meningkatkan kunjungan wisatawan.

Baca Selengkapnya