Runtuhnya Kerajaan Majapahit, Kerajaan Hindu Budha Terbesar di Indonesia

Kamis, 10 November 2022 15:22 WIB

Petugas Badan Pelestari Cagar Budaya (BPCB) Trowulan melakukan eskavasi di situs purbakala yang ditemukan di dalam kawasan proyek jalan tol Malang - Pandaan di kilometer 37 Sekarpuro, Pakis, Malang, Jawa Timur, Selasa, 12 Maret 2019. Situs berupa struktur bangunan susunan batu bata tersebut diduga merupakan peninggalan era Kerajaan Majapahit yang berjaya sejak tahun 1293 - 1500 Masehi. Foto: Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Pada hari ini, 729 tahun lalu, Raden Wijaya dilantik menjadi raja Majapahit pertama. Setelah itu, Majapahit tumbuh menjadi salah satu kerajaan yang kuat di Indonesia. Namun walaupun begitu, kerajaan ini telah runtuh akibat beberapa aspek diluar kendalinya. Lantas, bagaimana runtuhnya kerajaan Majapahit?

Dikutip dari publikasi Sejarah Majapahit oleh digilib.uinsby.ac.id, awal runtuhnya kerajaan Majapahit adalah ketika 1389 Masehi setelah wafatnya Raja Hayam Wuruk. Selanjutnya, Majapahit memasuki masa kemunduran salah satunya adalah akibat konflik perebutan takhta. Pewaris dari Hayam Wuruk adalah putri mahkota Kusumawardhani, yang menikahi sepupunya sendiri, pangeran Wikramawardhana.

Selain itu, Hayam Wuruk juga memiliki putra dari selirnya, yakni Wirabhumi yang juga menuntut haknya atas takhta raja. Akhirnya, meletuslah perang saudara di kerajaan Majapahit yang sering disebut dengan perang Paregreg yang diperkirakan terjadi antara 1405 hingga 1406 antara Wirabhumi melawan Wikramawardhana.

Baca : 7 Peninggalan Kerajaan Majapahit yang Masih Eksis Hingga Saat Ini

Perang ini akhirnya dimenangi Wikramawardhana, tetapi nampaknya perang saudara ini melemahkan kendali Majapahit atas daerah-daerah taklukannya diseberang. Pada kurun pemerintahan Wikramawardhana, serangkaian ekspedisi laut Dinasti Ming yang dipimpin oleh laksamana Cheng Ho yang merupakan seorang jenderal muslim China, tiba di Jawa beberapa kali antara kurun waktu 1405 sampai 1433.

Advertising
Advertising

Publikasi Sejarah Majapahit juga menerangkan bahwa pada akhir abad ke-14 dan awal abad ke-15, pengaruh Majapahit di seluruh nusantara mulai berkurang. Pada saat bersamaan, sebuah kerajaan perdagangan baru yang berdasarkan Islam, yaitu kerajaan Islam Malaka, mulai muncul dibagian barat nusantara.

Di bagian barat kerajaan yang mulai runtuh ini, Majapahit tak kuasa lagi membendung kebangkitan Kesultanan Malaka yang pada pertengahan abad ke-15 mulai menguasai Selat Malaka dan melebarkan kekuasaannya ke pulau Jawa. Sementara itu, beberapa jajahan dan daerah taklukan Majapahit di daerah lainnya di nusantara, satu persatu mulai melepaskan diri dari kekuasaan Majapahit.

Pada akhirnya, kerajaan Majapahit pun mulai runtuh dengan masuknya Islam ke Indonesia. Hal ini dikarenakan salah satu penyebab runtuhnya Majapahit adalah adanya intervensi kerajaan Islam Demak yang merubah beberapa aspek dalam kerajaan Majapahit.

Yang pertama, masyarakat Majapahit yang semula pemeluk agama Hindhu-Budha beralih ke agama Islam. Selanjutnya, adanya percampuran budaya Jawa dengan Islam yang menghilangkan pengaruh kerajaan Majapahit. Terakhir, beralihnya kekuasaan Hindu Budha ke sistem kekuasan corak Islam mulai meruntuhkan Majapahit dengan perlahan.

MUHAMMAD SYAIFULLOH

Baca : Ada Hubungan Majapahit dengan Fakfak Papua dalam Kitab Negarakertagama

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Delegasi World Water Forum Akan Ditunjukkan Ritual Cara Bali Memuliakan Air

18 jam lalu

Delegasi World Water Forum Akan Ditunjukkan Ritual Cara Bali Memuliakan Air

Pemerintah Provinsi Bali akan mengenalkan kearifan lokal Segara Kerthi dan Tumpek Uye kepada delegasi World Water Forum ke-10

Baca Selengkapnya

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

7 hari lalu

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

Wakil Ketua Badan Itelijen Negara (BIN) I Nyoman Cantiasa mengapresiasi acara puncak Dharma Santi Nasional Hari Suci Nyepi Saka 1946.

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Filosofi Ketupat, Makanan yang Identik dengan Lebaran

23 hari lalu

Sejarah dan Filosofi Ketupat, Makanan yang Identik dengan Lebaran

Ketupat memiliki sejarah yang panjang selain identik dengan hari raya Idul Fitri atau Lebaran.

Baca Selengkapnya

Umat Hindu Bagikan Ribuan Paket "Bhoga Sevanam" kepada Umat Islam yang Menjalankan Ibadah Puasa

24 hari lalu

Umat Hindu Bagikan Ribuan Paket "Bhoga Sevanam" kepada Umat Islam yang Menjalankan Ibadah Puasa

Panitia Nasional Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1946/2024 membagikan ribuan paket "Bhoga Sevanam" kepada umat Islam yang berpuasa.

Baca Selengkapnya

Panitia Nyepi Nasional Gelar Bakti Sosial, Pengobatan Gratis serta Saka Yoga Festival di Candi Kedulan Klaten

32 hari lalu

Panitia Nyepi Nasional Gelar Bakti Sosial, Pengobatan Gratis serta Saka Yoga Festival di Candi Kedulan Klaten

Panitia Nyepi Nasional bersama Panitia Daerah gelar bakti sosial di Candi Kedulan Klaten dan lakukan Saka Yoga Festival.

Baca Selengkapnya

Pulau Balang Tidak Masuk IKN, Otorita Klaim Lebih mudah Jaga Dugong dan Pesut

38 hari lalu

Pulau Balang Tidak Masuk IKN, Otorita Klaim Lebih mudah Jaga Dugong dan Pesut

Tetap saja pembangunan IKN dinilai akan membuat tekanan terhadap habitat satwa liar. Dan bukan hanya dugong dan pesut, tapi 23 spesies.

Baca Selengkapnya

Hari Dongeng Sedunia, Memahami Kedaulatan Pangan Nusantara melalui Folklor Dewi Padi

43 hari lalu

Hari Dongeng Sedunia, Memahami Kedaulatan Pangan Nusantara melalui Folklor Dewi Padi

Buku Manifestasi Folklor Dewi Padi: Simbol Kearifan tentang Keberlanjutan Pangan, dirilis bertepatan momentum Hari Dongeng Sedunia

Baca Selengkapnya

Ditjen Bimas Hindu Serahkan 9 SK Peralihan Pasraman ke Widyalaya

43 hari lalu

Ditjen Bimas Hindu Serahkan 9 SK Peralihan Pasraman ke Widyalaya

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama RI, menyerahkan 9 Surat Keputusan atau SK Peralihan Pasraman menjadi Pendidikan Widyalaya, di Provinsi Kalimantan Tengah, Senin, 18 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

India akan Gelar Pemilu Terbesar di Dunia, Hampir 1 Miliar Orang akan Ikut Memilih

47 hari lalu

India akan Gelar Pemilu Terbesar di Dunia, Hampir 1 Miliar Orang akan Ikut Memilih

India akan memulai pemungutan suara secara bertahap mulai 19 April, menjadi pemilu terbesar di dunia di mana hampir 1 miliar orang memberikan suara

Baca Selengkapnya

Hari Raya Nyepi 2024, Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk Tutup Sementara

52 hari lalu

Hari Raya Nyepi 2024, Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk Tutup Sementara

Umat Hindu merayakan Hari Raya Nyepi tahun baru Caka 1946 pada hari ini, Senin, 11 Maret 2024.

Baca Selengkapnya