Tahura Mangrove Ngurah Rai, Kawasan Konservasi yang Akan Disinggahi Delegasi KTT G20

Reporter

Tempo.co

Rabu, 9 November 2022 06:06 WIB

Warga mengunjungi kawasan hutan Mangrove di Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai, Bali, Selasa 2 November 2021. Kawasan hutan Mangrove Tahura Ngurah Rai rencananya akan menjadi salah satu lokasi yang akan ditampilkan kepada para pemimpin negara saat pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada tahun 2022 mendatang. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf

TEMPO.CO, Jakarta - Taman Hutan Raya I Gusti Ngurah Rai, Bali menjadi salah satu kawasan yang mengalami penataan ulang untuk kepentingan KTT G20 yang berlangsung pada 15-16 November 2022. Sebab, kawasan konservasi dan wisata edukasi mangrove tersebut akan menjadi salah satu tujuan kunjungan para delegasi G20.

Tahura Ngurah Rai Bali itu akan menjadi showcase konservasi mangrove bagi delegasi yang hadir. Salah satu agenda pembahasan dalam KTT G20 memang terkait dengan lingkungan.

Selama ini, Tahura Ngurah Rai Bali sering dikunjungi wisatawan yang ingin melihat hutan mangrove beserta keragaman hayati di dalamnya. Flora dan fauna yang menjadi koleksi keanekaragaman hayati di area seluas 1.300 hektare itu terdiri dari hutan mangrove, aneka jenis burung dan hewan air.

Menurut indonesia.go.id, ada 33 jenis bakau atau mangrove di sana, namun paling banyak adalah pidada putih (Soneratia alba) atau prapat dalam bahasa setempat. Jenis lainnya, yaitu bakau putih (Rhizophora apiculata) dan tancang (Bruguiera gymnorhyza). Ribuan pohon bakau di sini tumbuh subur menghijau dan menjadi benteng pertahanan terbaik bagi kawasan pesisir selatan Bali.

Pengunjung yang datang bisa menyusuri sebuah jalan kayu sepanjang 1,8 kilometer dan lebar 2 meter serta berada di ketinggian 2-3 meter di atas permukaan air dibangun membelah kawasan tahura. Jalan kayu ini berujung di sebuah menara pandang (viewing deck) setinggi 20 meter.

Advertising
Advertising

Saat berada di menara pandang ini, tampak hijaunya pohon bakau mengepung perairan dangkal pesisir selatan Teluk Benoa. Menara pandang dapat pula berfungsi sebagai tempat pengamatan aneka burung (bird watching) untuk para pecinta fauna.

Cara lain menikmati tahura adalah dengan naik perahu. Dengan menyusuri kawasan perairan dangkal tahura, perahu-perahu itu bisa membuat pengunjung melihat lebih dekat kehidupan flora dan faunanya.

Letak Tahura Ngurah Rai sendiri ada di tengah kawasan wisata utama, yakni Nusa Dua, Sanur dan Kuta. Secara administratif, tahura yang punya beberapa pintu masuk itu berada di Kecamatan Kuta dan Kuta Selatan, Kabupaten Badung seluas 627 hektare dan di Kota Denpasar yaitu Kecamatan Denpasar Selatan dan Pulau Serangan dengan luas 746,5 hektare.

Pusat konservasi pesisir ini dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis Tahura Ngurah Rai dan sejak 2010 terbuka untuk umum. Lokasi itu dapat dikunjungi setiap hari pukul 8.00 WITA sampai 17.00 WITA dan membayar retribusi sebesar Rp 10 ribu per orang.

Melihat posisi pentingnya sebagai konservasi pesisir dan pariwisata berkelanjutan di Bali, Presiden Joko Widodo meminta para menteri terkait untuk membantu penataan ulang kawasan tempat bertelur dan berkembangbiaknya aneka jenis ikan dan burung tersebut.

Adapun penataan Tahura Ngurah Ria Bali untuk KTT G20 mencakup pembangunan gerbang masuk, area drop off, wantilan, tracking mangrove dan area pembibitan dan persemaian yang mampu menampung 6 juta bibit bakau. Kemudian membangun area penerima (lobby, ticketing, kantor penerima), menambah menara pandang khususnya ke arah Teluk Benoa, dan penataan area parkir VVIP khusus kepala negara di atas lahan seluas 2,6 ha di sekitar Waduk Muara.

NABILA RAMADHANTY PUTRI DARMADI

Baca juga: Karya Seni di Bandara Ngurah Rai dan Penjor Siap Sambut Delegasi KTT G20

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

KKP Perkuat Jejaring Kawasan Konservasi di NTT

11 jam lalu

KKP Perkuat Jejaring Kawasan Konservasi di NTT

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk memperkuat jejaring pengelolaan kawasan konservasi di NTT.

Baca Selengkapnya

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

3 hari lalu

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.

Baca Selengkapnya

Terus Menyusut Sejak Tahun 1990-an, Pesisir Sumsel Kembali Ditanami Mangrove

6 hari lalu

Terus Menyusut Sejak Tahun 1990-an, Pesisir Sumsel Kembali Ditanami Mangrove

Tidak kurang dari 1.000 batang mangrove ditanam di areal Pelabuhan Peti Kemas Tanjung Api-api.

Baca Selengkapnya

Jaga Potensi Ekowisata di Sungsang Banyuasin, Seribuan Mangrove Ditanam di Areal Pelabuhan TAA

7 hari lalu

Jaga Potensi Ekowisata di Sungsang Banyuasin, Seribuan Mangrove Ditanam di Areal Pelabuhan TAA

Mangrove juga punya potensi pemanfaatan jasa lingkungan seperti pengembangan ekowisata serta tempat berkembang aneka biota laut.

Baca Selengkapnya

Menanam Mangrove jadi Daya Tarik Turis di Batam, Wisata sambil Menyelamatkan Lingkungan

8 hari lalu

Menanam Mangrove jadi Daya Tarik Turis di Batam, Wisata sambil Menyelamatkan Lingkungan

Sampai saat ini tercatat sudah 700 orang turis menanam mangrove di pesisir Batam.

Baca Selengkapnya

Api Kembali Menyala di Bekas Sumur Minyak Ilegal, Polres Batanghari Upayakan Pemadaman

8 hari lalu

Api Kembali Menyala di Bekas Sumur Minyak Ilegal, Polres Batanghari Upayakan Pemadaman

Semburan api yang muncul ini akibat aktivitas pengeboran sumur minyak ilegal di kawasan Tahura di Desa Senami, Kabupaten Batanghari.

Baca Selengkapnya

KKP Galang Kolaborasi Internasional untuk Perluas Kawasan Konservasi Laut

9 hari lalu

KKP Galang Kolaborasi Internasional untuk Perluas Kawasan Konservasi Laut

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), menggalang dukungan internasional untuk mewujudkan perluasan kawasan konservasi laut seluas 97,5 juta hektare (ha) atau setera 30 persen luas laut perairan Indonesia pada tahun 2045.

Baca Selengkapnya

Masukkan Sektor Laut Dalam Second NDC, KLHK: Ekosistem Pesisir Menyerap Karbon

10 hari lalu

Masukkan Sektor Laut Dalam Second NDC, KLHK: Ekosistem Pesisir Menyerap Karbon

KLHK memasukkan sektor kelautan ke dalam dokumen Second NDC Indonesia. Potensi mangrove dan padang lamun ditonjolkan.

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

14 hari lalu

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.

Baca Selengkapnya

KKP Atur Kuota Wisata di Kawasan Konservasi Nasional

28 hari lalu

KKP Atur Kuota Wisata di Kawasan Konservasi Nasional

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan mengatur sistem kuota untuk aktivitas pariwisata alam perairan di dalam Kawasan Konservasi Nasional.

Baca Selengkapnya