TEMPO.CO, Yogyakarta - Sendratari Ramayana kolosal yang selama ini menjadi ikon atraksi budaya yang biasa dipentaskan bagi wisatawan di Candi Prambanan baru saja merampungkan roadshow besarnya ke lima kota di negara India pada 10-22 Oktober 2022. Untuk pertama kalinya, epic Ramayana itu dipentaskan dalam rangkaian diplomasi budaya dengan menyatukan sendratari, fashion dan pengalaman kuliner dalam satu pertunjukan.

Dalam roadshow ke India ini, Ramayana Ballet Prambanan digelar sebanyak enam kali. Dengan lima kota tujuan seperti Mumbai, Surat, Gandhinagar, New Delhi serta Ayodhya.

"Ini merupakan lawatan internasional terpanjang dan melibatkan 19 seniman tari dan music Ramayana Prambanan," kata Direktur Pemasaran, Pelayanan dan Pengembangan Usaha PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan, Ratu Boko Hetty Herawati, Jumat, 28 Oktober 2022.

Hetty mengatakan pertunjukan Ramayana ke sejumlah kota India itu menjadi roadshow internasional pertama setelah pandemi Covid-19 mereda. Perhelatan yang menggandeng Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Mumbai India itu juga melibatkan fashion designer Ghea Panggabean serta Master Chef Vindex Tengker.

Roadshow ke India ini menjadi bagian diplomasi budaya untuk merayakan dan mempererat hubungan baik Indonesia–India. "Ini juga implementasi kerjasama promosi destinasi wisata sejarah Twin Heritage Program antar Indonesia dan India," kata Hetty.

Pemilihan negara India sebagai tujuan roadshow pertama pasca pandemi mereda itu setelah melihat antusiasme dan respon positif masyarakat India dalam pertunjukan virtual sendratari kolosal Ramayana yang digelar langsung dari Candi Prambanan saat pandemi September 2020. "Tidak hanya diminati masyarakat India, di Mumbai, pertunjukan Ramayana yang dikemas dalam resepsi diplomatik juga sukses memukau tamu negara lainnya," kata Hetty.

Sendratari Ramayana dibawa roadshow ke sejumlah kota India pada Oktober 2022 ini. Dok. PT TWC

Paduan sendratari klasik dan fashion show yang pertama kali digelar ini juga memamerkan indahnya kreasi Batik Patola yang berasal dari India dan motif tradisional Indonesia rancangan Ghea Panggabean.

Kisah Ramayana, kata Hetty, merupakan bagian integral dalam budaya Indonesia dan India. Sebuah legenda yang diceritakan dari generasi ke generasi di kedua negara.

"Epos Ramayana menjadi salah satu bukti keterkaitan budaya Indonesia dan India yang sudah berlangsung sejak dahulu," kata Hetty.

Kisah tentang perjalanan Rama dalam menyelamatkan istrinya Sinta yang diculik oleh Rahwana ini mengilustrasikan kebaikan yang akhirnya menang dari kejahatan. Kisah Ramayana terpahat di relief Candi Prambanan tepatnya di Candi Siwa dan Candi Brahma, dua dari banyak candi di kompleks Candi Prambanan.

Sendratari Ramayana Prambanan klasik sendiri, ujar Hetty, dipentaskan di panggung terbuka Taman Candi Prambanan pertama kalinya pada 1961. Sendratari ini dulunya hanya diselenggarakan di bawah cahaya bulan purnama dengan latar belakang Candi Prambanan yang magis.

Dalam perkembangannya, di bawah manajemen PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan dan Ratu Boko, Sendratari Ramayana Klasik dikembangkan menjadi atraksi ikonik yang dipentaskan setiap minggu dan menarik banyak wisatawan mancanegara maupun domestik.

Baca juga: Sejarah Keris, Sudah Tergambar di Relief Candi Borobudur