Tak Cuma Universal Studios Singapura, Ada Museum Perang Fort Siloso di Pulau Sentosa

Reporter

Antara

Rabu, 5 Oktober 2022 08:08 WIB

Fort Siloso Museum (ANTARA/Chairul Rohman)

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagai salah satu negara tujuan wisata, Singapura memiliki beragam objek wisata yang menarik. Tak hanya wisata modern seperti Marina Bay atau Merlion, negeri Singa juga memiliki destinasi wisata sejarah yang menarik, salah satunya Fort Siloso Museum.

Fort Siloso Museum adalah sebuah situs museum bersejarah zaman peperangan yang terletak pada area kompleks Sentosa Island. Untuk bisa mengunjungi museum ini, para pelancong diharuskan tracking terlebih dulu seolah diajak untuk merasakan perjuangan para tentara zaman dahulu pada saat masa peperangan.

"Siloso Trail adalah bagian dari jalan setapak yang dapat dilalui oleh para tamu untuk mengeksplorasi kekayaan wisata alam Pulau Sentosa, jalan setapak ini akan membawa kamu ke sampai ke Benteng Siloso," itulah informasi yang tercatat dalam papan informasi menuju Fort Siloso.

Menurut sejarahnya, Sentosa Island yang merupakan gerbang utama menuju museum perang ini adalah sebuah benteng militer Inggris selama perang dunia II. Selain itu, Siloso difungsikan untuk menjaga senjata dari tentara Jepang.

Sejarah mencatat, pada 1942 pulau ini juga digunakan sebagai tempat penahanan orang-orang Jepang yang ditawan Inggris. Pulau ini juga difungsikan sebagai pusat resimen resmi Singapura dari Royal Artileri dan digantikan unit infanteri Gurkha dan Fort Siloso serta Fort Serapong yang menjadi peristirahatan para umat gereja Katolik dan Protestan pada 1947.

Advertising
Advertising

Semua kisah sejarah itu digambarkan dalam berbagai diorama, mulai dari tempat peristirahatan para tentara pada masa itu hingga meriam-meriam yang digunakan untuk melawan musuh. Misalnya ada ilustrasi barak yang menampung sejumlah tentara perang ditambah informasi yang mengisahkan betapa menderitanya para tentara yang melakukan perjalanan cukup menyita banyak waktu untuk bisa sampai di lokasi tersebut.

Menurut catatan, perjalanan yang dilakukan oleh tentara Inggris pada 1880 itu memakan waktu kurang lebih selama 60 hari. Pemandangan itu menggambarkan bagaimana mereka yang sangat rindu dengan rumah dan perjalanan yang lama membuat mereka banyak yang mabuk laut.

Fort Siloso Museum yang masih satu kompleks dengan Pulau Sentosa membuat wisatawan bisa menikmati destinasi lainnya. Destinasi wisata lainnya antara lain Universal Studios Singapore, S.E.A.Aquarium, Sentosa Boardwalk, Madame Tussauds Singapore, Singapore Cable Car, Pantai Palawan, Pantai Sentosa, Museum Sulap Mata Singapura, Fort Siloso Skywalk, Pulau Dolphin hingga menikmati pemandangan melalui Floating Bridge at Siloso Beach.

Baca juga: Museum Haw Par Villa Singapura, Ada Gambaran Neraka dan Kisah Rakyat Tionghoa

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dulu.

Berita terkait

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

13 jam lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

20 jam lalu

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

Sejumlah tentara Somali ditahan karena diduga melakukan korupsi dengan menyelewengkan donasi makanan

Baca Selengkapnya

Profil Maulwi Saelan Cs, Tentara Bawa Harum Timnas Indonesia di Olimpiade Melbourne 1956

21 jam lalu

Profil Maulwi Saelan Cs, Tentara Bawa Harum Timnas Indonesia di Olimpiade Melbourne 1956

Timnas Indonesia pernah berlaga di Olimpiade Melbourne pada 29 November 1956. Maulwi Saelan cs berhasil melaju hingga perempat final.

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

21 jam lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Profil Kota Ternate, Berdiri Sejak 27 April 1999 Sesuai UU Otonomi Daerah

1 hari lalu

Profil Kota Ternate, Berdiri Sejak 27 April 1999 Sesuai UU Otonomi Daerah

Hari ini, 27 April 1999, adalah berdirinya Kota Ternate berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah.

Baca Selengkapnya

Mengintip Sejarah dan Karya Seni Islam di 5 Museum di Qatar

1 hari lalu

Mengintip Sejarah dan Karya Seni Islam di 5 Museum di Qatar

Dalam perjalanan sejarahnya, Qatar berkembang menjadi pusat seni dan budaya yang beragam.

Baca Selengkapnya

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

1 hari lalu

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

Kementerian Perdagangan dan Duta Besar RI untuk Singapura menggelar pameran fesyen di Singapura. Total transaksinya capai Rp 4,2 miliar.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

2 hari lalu

Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

Presiden Jokowi terima kunjungan Menlu Singapura.

Baca Selengkapnya

Ada Aurora Borealis di Gardens by the Bay Singapura, Mirip di Kutub Utara

2 hari lalu

Ada Aurora Borealis di Gardens by the Bay Singapura, Mirip di Kutub Utara

Tapi pada 5 Mei, lampu-lampu indah auroa borealis akan tampil perdana di Gardens by the Bay.

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

2 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya