Foto Bersama Pierre Tendean dan Ade Irma Suryani Sebelum G30S di Museum AH Nasution

Jumat, 30 September 2022 08:08 WIB

Pengunjung mengamati diorama pada salah satu ruangan Museum Jenderal Besar DR. A. H. Nasution di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, 30 September 2017. Ratusan warga mengunjungi Museum ini bertepatan dengan peringatan 52 tahun peristiwa Gerakan 30 September 1965. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Pierre Tendean dan Ade Irma Suryani merupakan korban dalam peristiwa Gerakan 30 September atau G30S. Keduanya sebelum wafat sempat berfoto bersama.

Ade Irma Suryani Nasution anak bungsu Jenderal AH Nasution itu banyak diceritakan cukup dekat dengan ajudan ayahnya, Pierre Tendean. Foto tersebut diambil dua bulan sebelum terjadi peristiwa G30S.

Dalam catatan Tempo, diketahui bahwa foto tersebut diambil ketika adik Pierre Tendean, Rooswidiati, menggelar pesta pernikahan. Pernikahan tersebut diketahui digelar pada Juli 1965 atau dua bulan sebelum perisitwa kelam di bulan September yang menewaskan keduanya.

Selain itu, Pierre Tendean juga sering mengajak bermain Ade Irma Suryani untuk bersepeda di halaman rumah. Kadang Pierre sering membelikan cokelat untuk Ade Irma, seperti yang terdapat dalam salah satu adegan film Pengkhianatan G30/S PKI . Sayangnya, mereka berdua tewas dalam peristiwa Gerakan 30 September atau G30S 1965 yang penyerangannya di bawah kendali Letkol Untung dari Komando Balation I resimen Cakrabirawa.

Ade Irma Suryani Nasution dan Pierre Tendean. dok. Museum AH Nasution

Advertising
Advertising

Foto tersebut kini menjadi barang yang dipajang dalam Museum AH Nasution atau Museum Sasmitaloka Jenderal AH Nasution yang merupakan kediaman Ade Irma Suryani Nasution dan keluarganya saat itu. Museum ini terletak di Jalan Teuku Umar Nomor 40, Menteng, Jakarta Pusat.

Museum Sasmitaloka AH Nasution adalah salah satu museum bersejarah yang dimilki Indonesia. Dahulunya museum ini merupakan kediaman asli dari Jendral A. H. Nasution. Berlokasi di Jalan Teuku Umar No. 40, Menteng, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, museum ini dibuka untuk umum. Buka setiap hari Selasa – Minggu pukul 08.00 – 16.00 WIB, pengunjung tidak dikenai biaya sepeserpun untuk masuk ke dalam museum.

Hari Terakhir Pierre Tendean dan Ade Irma Suryani

Dikutip dari Jurnal Pendidikan Sejarah & Sejarah FKIP Universitas Jambi “Perjuangan Karakter Cinta Tanah Air Dari Seorang Pahlawan Revolusi Pierre Tendean” Pierre merupakan seorang anak dari dokter A.L Tendean yang berasal dari Manado dan ibunya Maria Elizabeth Cornet sehingga Pierre memiliki darah Indonesia dan Prancis.

Pada 1 Oktober 1965 sekitar pukul 03.45, AH Nasution terbangun karena banyak nyamuk yang mengganggunya. Dalam kamar saat itu juga ada Istri Nasution dan anak bungsunya, Ade Irma Suryani. Tak lama sekitar pukul 04.00 suara kendaraan terdengar dari luar. Saat Ibu Nasution keluar kamar melihat ke luar rumah, sudah banyak anggota Tjakrabirawa. Ia menganjurkan Nasution untuk tidak keluar.

Nasution memutuskan lari ke samping rumah melewati kamar sebelah yang diikuti Bu Nasution dan Ade. Saat Istrinya menutup pintu kembali ia tidak sadar bahwa Ade telah tertembak. Saat Bu Nasution menyuruh Jendral melarikan diri dengan membawa Ade, di situlah Nasution baru menyadari bahwa Ade telah tertembak di perut. Melihat ini membuat Nasution marah dan ingin melawan tetapi istrinya melarang dan menyuruh sang jendral segera menyelamatkan diri dengan meloncat pagar atau dinding belakang rumah ke Kedutaan Besar Irak yang persis bersebelahan dengan rumah mereka.

Salah satu penjaga rumah menahan Pierre tak keluar kamar karena situasi sangat berbahaya. Namun Pierre terlanjur keluar kamar dan berhadapan dengan pasukan Tjakrabirawa. Ia diberondong pertanyaan tentang keberadaan Jenderal AH Nasution. Akhirnya Pierre dibawa dengan truk dalam keadaan terikat dan matanya tertutup. Ia dibawa ke kawasan Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur. Perre dieksekusi di sana.

Ade Irma Suryani Nasution meninggal pada lima hari setelah peristiwa G30S, pada 6 Oktober 1965, setelah ia dirawat selama lima hari di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto akibat terkena tembakan peluru di bagian punggungnya dan kemudian dimakamkan di TPU Prapanca Blok P, sekarang kantor Wali Kota Jakarta Selatan.

YOLANDA AGNE I SDA

Baca: 3 Lokasi Bisu G30S Tempat Ade Irma Suryani Ditembak Pasukan Cakrabirawa

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Rangkaian Momen Sebelum Soeharto Naik Menjadi Presiden Gantikan Sukarno 56 Tahun Lalu

40 hari lalu

Rangkaian Momen Sebelum Soeharto Naik Menjadi Presiden Gantikan Sukarno 56 Tahun Lalu

Naiknya Soeharto sebagai presiden menggantikan Sukarno berawal dari kemelut politik yang rumit pasca peristiwa G30S

Baca Selengkapnya

Hari Ini 56 Tahun Lalu, Pelantikan Soeharto sebagai Presiden Gantikan Sukarno, Sukmawati Sebut Kudeta Merangkak

40 hari lalu

Hari Ini 56 Tahun Lalu, Pelantikan Soeharto sebagai Presiden Gantikan Sukarno, Sukmawati Sebut Kudeta Merangkak

Kudera merangkak disebut sebagai kudeta yang dilakukan Soeharto kepada Sukarno, apa itu?

Baca Selengkapnya

Pintu Masuk Prajurit TNI - Polri Duduki Jabatan Sipil, Ingat Kembali Strategi Dwifungsi ABRI Orde Baru

50 hari lalu

Pintu Masuk Prajurit TNI - Polri Duduki Jabatan Sipil, Ingat Kembali Strategi Dwifungsi ABRI Orde Baru

Dwifungsi ABRI merupakan jabatan ganda prajurit TNI dan Polri sehingga mendapatkan jabatan sipil, hal itu muncul pada zaman Orde Baru. Muncul lagi?

Baca Selengkapnya

58 Tahun Lalu Sidang MPRS Putuskan Soeharto Jadi Pejabat Presiden, Dimulainya Orde Baru

54 hari lalu

58 Tahun Lalu Sidang MPRS Putuskan Soeharto Jadi Pejabat Presiden, Dimulainya Orde Baru

Pada 12 Maret 1966, MPRS menunjuk Soeharto sebagai Pejabat Presiden pada 12 Maret 1967. Ini menandai berakhirnya kekuasaan Sukarno, berganti Orde Baru

Baca Selengkapnya

Siapa 3 Jenderal yang Bertemu Sukarno di Istana Bogor Menjelang Supersemar?

55 hari lalu

Siapa 3 Jenderal yang Bertemu Sukarno di Istana Bogor Menjelang Supersemar?

Kilas balik Surat Perintah Sebelas Maret atau Supersemar, ada 3 jenderal yang bertemu Sukarno sebelumnya di Istana Bogor. Siapa mereka?

Baca Selengkapnya

Kelahiran Putri Sukarno-Ratna Sari Dewi Tepat Setahun Setelah Supersemar, Ini Profil Karina Kartika Soekarno

55 hari lalu

Kelahiran Putri Sukarno-Ratna Sari Dewi Tepat Setahun Setelah Supersemar, Ini Profil Karina Kartika Soekarno

Tepat setahun peristiwa Supersemar, anak Sukarno-Ratna Sari Dewi di Prancis. Ia diberi nama Karina Kartika Soekarno, ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Fakta dan Peristiwa Supersemar, 3 Poin Penting Surat Perintah Sebelas Maret Sukarno kepada Soeharto

56 hari lalu

Fakta dan Peristiwa Supersemar, 3 Poin Penting Surat Perintah Sebelas Maret Sukarno kepada Soeharto

Fakta dan peristiwa Supersemar atau surat perintah 11 Maret yang menandai lengsernya Sukarno. Berikut 3 poin Supersemar Bung Karno kepada Soeharto.

Baca Selengkapnya

58 Tahun Supersemar atau Surat Perintah Sebelas Maret, Apa Isinya?

56 hari lalu

58 Tahun Supersemar atau Surat Perintah Sebelas Maret, Apa Isinya?

Bagaimana isi Supersemar yang diberikan Sukarno kepada Soeharto 11 Maret 1966?

Baca Selengkapnya

Politikus NasDem Sebut PDIP Lebih Baik Jadi Oposisi

59 hari lalu

Politikus NasDem Sebut PDIP Lebih Baik Jadi Oposisi

Ketua DPP Partai Nasdem Irma Suryani menilai Partai Demokrasi Indonesia lebih baik menjadi oposisi, ketimbang berada di dalam pemerintahan.

Baca Selengkapnya

63 Tahun Kostrad, Awal Terbentuknya Tak Lepas dari Operasi Trikora Pembebasan Irian Barat

59 hari lalu

63 Tahun Kostrad, Awal Terbentuknya Tak Lepas dari Operasi Trikora Pembebasan Irian Barat

Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) merayakan HUT ke-63 pada 6 Maret 2024. Bagaimana terbentuknya satuan ini?

Baca Selengkapnya