Besok, Pertunjukan Tari Merak Akan Digelar Massal di Gedung Sate Bandung

Sabtu, 17 September 2022 20:15 WIB

Tari Merak dari Studio Pusat Bina Tari atau Pusbitari di Bandung. (Dok.Irawati Durban)

TEMPO.CO, Bandung - Maestro tari, Irawati Durban, 79 tahun, akan menggelar pertunjukan Tari Merak secara massal pada Ahad pagi, 18 September 2022 di halaman Gedung Sate, Bandung. Pertunjukan tarian yang diciptakan Irawati pada 1965 itu diperkirakan bakal melibatkan seribu orang. “Diusahakan memakai kain kebaya dan selendang, jangan pakai blue jeans dan T-shirt,” katanya kepada Tempo, Kamis, 15 September 2022.

Gelaran acara berjudul Merak Sadunya (Sedunia) itu terkait dengan Hari Perdamaian Internasional 21 September. Selain itu, menurut Irawati, sebagai kampanye agar Tari Merak bisa diakui The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai warisan budaya tak benda. Tidak hanya secara luring, pihaknya juga secara daring mengumpulkan video para penari Merak dari berbagai kota dan negara untuk ditampilkan di kanal YouTube.

Irawati mengaku gundah karena sejauh ini masih sedikit kesenian Sunda yang diakui UNESCO. “Saya punya Tari Merak ajukan saja,” ujarnya. Persiapan menari massal itu berlangsung hampir sebulan. Mereka difasilitasi berlatih di pelataran Monumen Perjuangan Jawa Barat di Bandung.

(ki-ka) Sutradara Jennifer Lindsay, Ana Agung WulanTrisna Jalantik, Irawati Durban Ardjo dan Menul Robi'Sularto dalam Pemutaran Film Dokumenter Di Salihara, Jakarta, Jumat (06/08). (TEMPO/ Novi Kartika)

Tidak hanya mengajak kalangan sanggar tari, mereka ikut menggaet berbagai komunitas ibu dan sekolah. Penyelenggaranya yaitu kelompok Gotong Royong Perempuan Merawat Nusantara, yang antara lain terdiri dari Pusbitari, Sasikirana KoreoLAB & Dance Camp, Jabar Masagi, dan Dinas Pariwisata dan Budaya Jawa Barat. Gladi resiknya dihelat Sabtu siang, 17 September 2022 di halaman Gedung Sate.

Advertising
Advertising

Rencananya sesuai susunan acara dari panitia, setelah menyanyikan lagu Indonesia Raya, Irawati akan menyampaikan penjelasan soal Tari Merak. Setelah itu 50 penari pilihan yang memakai kostum lengkap, akan menari Tari Merak dengan durasi sekitar 7,5 menit. Giliran tari massal seusai pidato pejabat, sekaligus menutup acara.

Menurut Irawati, tari massal yang disebut Merak Sadunya itu dibuat lebih pendek dengan mengambil empat gerakan dari Tari Merak. Alasannya agar tidak merepotkan peserta. “Tarian itu akan diulang dua hingga tiga kali sebagai penutup acara,” ujarnya.

ANWAR SISWADI

Baca juga: Hikayat Evolusi Tari Merak yang Berkembang Jadi Beragam Versi

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

2 jam lalu

Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin meresmikan masjid yang diubah dari gereja Ortodoks Yunani kuno di Istanbul

Baca Selengkapnya

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

3 hari lalu

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

Kepala UNESCO menyerukan penghargaan atas keberanian jurnalis Palestina menghadapi kondisi 'sulit dan berbahaya' di Gaza.

Baca Selengkapnya

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

4 hari lalu

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

Program Pra Kerja meraih penghargaan dari UNESCO atas kontribusinya dalam inovasi pendidikan di kawasan Asia-Pasifik.

Baca Selengkapnya

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

11 hari lalu

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

Kamis ini, yang merupakan hari libur di Italia, pengunjung Venesia diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp87 ribu. Tidak berlaku untuk tamu hotel.

Baca Selengkapnya

10 Geopark di Indonesia yang Masuk Jejaring UNESCO, Geopark Kebumen Menyusul?

12 hari lalu

10 Geopark di Indonesia yang Masuk Jejaring UNESCO, Geopark Kebumen Menyusul?

Indonesia berpotensi menambah daftar geopark yang masuk jejaring UNESCO

Baca Selengkapnya

Hari Buku Sedunia Diperingati Setiap 23 April, Apa Saja Hari Penting Tentang Buku dan Literasi?

13 hari lalu

Hari Buku Sedunia Diperingati Setiap 23 April, Apa Saja Hari Penting Tentang Buku dan Literasi?

Ada sejumlah hati penting tentang buku dan literasi. Di tingkat internasional, ada hari buku sedunia setiap 23 April

Baca Selengkapnya

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

14 hari lalu

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Geopark Kebumen yang Diusulkan Masuk dalam Jejaring UNESCO

15 hari lalu

5 Fakta Geopark Kebumen yang Diusulkan Masuk dalam Jejaring UNESCO

Geopark Kebumen diajukan untuk mendapat pengakuan dari UNESCO Global Geopark. Ini 5 keunikannya.

Baca Selengkapnya

Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

18 hari lalu

Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

Tak kurang 80 mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta pada Kamis 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

18 Geopark di Cina dan Eropa Ditetapkan Sebagai UNESCO Global Geopark Baru

25 hari lalu

18 Geopark di Cina dan Eropa Ditetapkan Sebagai UNESCO Global Geopark Baru

Geopark apa saja yang termasuk dalam 18 geopark yang ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark baru

Baca Selengkapnya