Fakta tentang Raja Ampat yang Dijuluki Surga Terakhir di Bumi

Reporter

magang_merdeka

Editor

Mila Novita

Kamis, 8 September 2022 20:42 WIB

Barisan pulau di Raja Ampat, Papua Barat.

TEMPO.CO, Jakarta - Papua dikenal sebagai "tanah emas" Indonesia karena adanya tambang emas terbesar di dunia. Bukan hanya itu, "emas" bagi para penikmat keindahan bawah laut juga terdapat di Papua, tepatnya di Raja Ampat. Raja Ampat merupakan sebuah kabupaten yang terletak di Provinsi Papua Barat dengan ibu kota Waisai.

Kabupaten ini memiliki 610 pulau, dengan 4 pulau besar, Salawati, Batanta, Waigeo, dan Misool. Dari keseluruhan pulau tersebut hanya 35 pulau yang dihuni dan sisanya tidak berpenghuni bahkan belum bernama. Di antar akeempat pulau itu, Misool yang paling menarik wisatawan. Keindahan alamnya membuat destinasi ini dijuluki sebagai Surga Terakghir di Bumi.

Tahukah kamu bahwa Raja Ampat menyimpan sejumlah fakta unik? Simak beberapa di antaranya.

1. Asal-usul nama dari legenda

    Raja Ampat berarti Empat Raja. Ada legenda menarik di baliknya yang mengisahkan adanya empat raja di kawasan ini. Dikisahkan ada sepasang suami istri yang menemukan enam telur naga. Lima dari enam telur naga itu pun menetaskan lima manusia, empat laki-laki dan satu perempuan.

    Si perempuan dibunuh oleh keempat laki-laki itu yang kemudian menjadi raja di kepulauan Raja Ampat. Nama tersebut direpresentasikan pada nama-nama pulau terbesar di kawasan ini, yaitu Salawati, Batanta, Waigeo, dan Misool.

    2. Lokasi menyelam paling indah di dunia

    Bagi pecinta diving, Raja Ampat adalah surganya kekayaan bawah laut. Keberadaan terumbu karangnya yang masih bagus sulit untuk ditolak bagi para penyelam. Itu sebabnya Raja Ampat dijuluki dengan surganya terumbu karang.

    Situs menyelam berada di Selat Dampier, selat yang memisahkan Pulau Waeigo dan Pulau Batanta, Kepulauan Kofiau, Kepulauan Misol Timur, Selatan dan Kepulauan Wayag. Di sini, kondisi bawah lautnya masih sangat baik dengan presentasi penutupan karang hidup hingga 90 persen. Ada istilah belum sah jadi penyelam kalau belum ke Raja Ampat.

    3. Ada bangkai kapal Perang Dunia II

    Advertising
    Advertising

    Pada 90-an awal, ada seorang penyelam asal Belanda bernama Max Ammer mengunjungi area ini. Awalnya dia hanya ingin menyusuri keberadaan kapal dan pesawat Perang Dunia II yang dicurigai tenggelam di kawasan Raja Ampat. Saat meyelam Max Ammer sangat terkesima dengan keindahan dan keragaman biota laut di Raja Ampat.

    Tapi di Cross Wreck, salah satu titik penyelaman populer di Raja Ampat, memang ditemukan bakai kapal perang Angkatan Laut Jepang yang tenggelam pada masa Perang Dunia II. Penyelam bisa mengeksplorasi kapal tersebut dan menemui ikan yang tinggal di bangkai kapal yang beraneka, mulai ikan singa, udang mantis, ikan daun, dan ikan setan.

    4. Terumbu karang terlengkap di dunia

    Di mata dunia, Raja Ampat sudah terkenal dengan keindahan lautnya. Sekitar 75 persen jenis terumbu karang yang ada di dunia terkumpul dan hidup dengan baik di tempat ini. Dikabarkan terdapat 1.000 jenis aneka terumbu karang dan memenuhi sebagaian tempat ini.

    Wilayah laut dan daratan Raja Ampat memiliki luas 4,6 juta hektare ini menjadi rumah bagi 540 jenis karang, 1.511 spesies ikan, dan ribuan biota laut lainnya. Tak heran dengan jumlah seperti itu Raja Ampat dijuluki sebagai surga.

    5. Melihat burung terindah di dunia

    Raja ampat juga dikenal dengan keanekaragaman hayatinya. Sejumlah flora fauna yang unik dan langka turut meramaikan suasana alam baik dalam air maupun darat. Di darat, hewan seperti cendrawasih, nuri, kakaktua, maleo, kuskus dan lainnya hidup menjadi bagian dari ekosistem.

    Mau melihat cendrawasih yang disebut burung tercantik di dunia? Datang saja ke Desa Sawinggrai, salah satu desa di Raja Ampat.

    JENIATI ARTAULI TAMPUBOLON

    Baca juga: Main ke Sawandarek Raja Ampat, Berkesempatan Bertemu Paus Hitam

    Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.


    Berita terkait

    Suhu Laut Naik Pulau Pling Thailand Ditutup

    7 hari lalu

    Suhu Laut Naik Pulau Pling Thailand Ditutup

    Sebelum penutupan Pulau Pling, Teluk Maya di Thailand sempat ditutup selama enam bulan pada tahun 2018

    Baca Selengkapnya

    Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

    20 hari lalu

    Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

    Kapolda Papua Barat Irjen Johnny Eddizon Isir mengajak masyarakat Distrik Aifat, Maybrat, yang masih mengungsi kembali pulang

    Baca Selengkapnya

    Polda Papua Belum Tangkap Pembunuh Bripda Oktovianus Buara, TPNPB Klaim Bertanggung Jawab

    29 hari lalu

    Polda Papua Belum Tangkap Pembunuh Bripda Oktovianus Buara, TPNPB Klaim Bertanggung Jawab

    Polda Papua belum mampu menangkap pelaku pembunuhan terhadap Brigadir Dua Oktovianus Buara.

    Baca Selengkapnya

    Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

    31 hari lalu

    Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

    Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.

    Baca Selengkapnya

    Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

    32 hari lalu

    Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

    Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan

    Baca Selengkapnya

    Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

    33 hari lalu

    Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

    Diduga kuat terjadi salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Ahad lalu.

    Baca Selengkapnya

    Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

    33 hari lalu

    Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

    Komandan Satuan Brimob dan Kepala Unit Propam Polda Papua Barat turun tangan menyelidiki penyebab bentrokan di Pelabuhan Sorong

    Baca Selengkapnya

    Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

    33 hari lalu

    Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

    Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong

    Baca Selengkapnya

    Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

    33 hari lalu

    Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

    Kapolda Papua Barat memastikan kasus bentrok antara anggota TNI AL dan anggota Brimob di Sorong itu akan diselesaikan secara tuntas.

    Baca Selengkapnya

    Bukan Sekali Kejadian Bentrok TNI Vs Polri, Terakhir Baku Pukul di Pelabuhan Kota Sorong

    33 hari lalu

    Bukan Sekali Kejadian Bentrok TNI Vs Polri, Terakhir Baku Pukul di Pelabuhan Kota Sorong

    Bentrokan antara prajurit TNI dan personel Polri beberapa kali terjadi, terakhir 5 hari usai lebaran bentrok di pelabuhan Kota Sorong, Papua Barat.

    Baca Selengkapnya