Raden Saleh Penggagas Kebun Binatang Pertama di Indonesia Sebelum di Ragunan

Minggu, 4 September 2022 12:35 WIB

Rumah peninggalan pelukis Raden Saleh, salah satu destinasi sejarah yang ditawarkan program Cikini Walking Tour. (ANTARA/Rizka Khaerunnisa)

TEMPO.CO, Jakarta - Vereneging Planten en Dierentuin et Batavia merupakan bangunan kebun binatang pertama di Indonesia yang berdiri pada 1863. Bangunan ini sudah berdiri sebelum Indonesia merdeka. Kini, lokasi kebun binatang ini dikenal dengan nama Taman Ismail Marzuki (TIM). Kebun binatang ini kerap kali berganti nama sampai pernah dinamakan Keboen Binatang Tjikini setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Awalnya, pembangunan kebun binatang ini bertujuan sebagai sarana pelepas stres bagi setiap warga kota. Setelah satu tahun pembangunan, barulah pada 1864, kebun binatang ini diresmikan.

Keboen Binatang Tjikini Asal Kebun Binatang Ragunan

Vereneging Planten en Dierentuin et Batavia memang tidak berdiri di Ragunan. Namun, tempat ini menjadi asal mula dan pelopor kebun binatang Ragunan. Mengutip dari surat kabar Bataviaasch Handelsblad terbitan 1864, pembangunan kebun binatang ini pertama kali digagas oleh Dewan Kota Batavia pada 1863 atas usulan dari Raden Saleh. Kala itu pembangunan digagas berdiri di sisi barat Sungai Ciliwung, dekat kediaman pelukis kesohor Tanah Air, Raden Saleh.

Lokasi kebun binatang ini berada di sebelah barat Sungai Ciliwung, dekat kediaman sang pelukis maestro, Raden Saleh. Lokasi di sana memiliki lahan luas, tempat strategis, dan harga lahan yang cukup terjangkau menjadi alasan kebun binatang didirikan di sana. Lahan kebun binatang yang memiliki luas sekitar 10 hektare itu merupakan hibah dari Raden Saleh.

Hal ini pun diungkapkan oleh Denys Lombard dalam buku yang berjudul Nusa Jawa: Silang Budaya Volume 1, setelah pulang dari Eropa, kegemaran Raden Saleh dalam seni gambar dan lukisnya makin meningkat. Saat itu, ia sangat menyukai melukis binatang. Bahkan, ketika itu ia telah membuat lukisan yang menggambarkan pertarungan antara banteng dan binatang buas lainnya yang patut untuk dikagumi.

Advertising
Advertising

“Untuk mendapatkan model dan penjiwaan estetika bagi lukisannya, maka dibangunlah sebuah tempat untuk koleksi binatang langka yang menjadi asal mula kebun binatang di Jakarta,” ucap Denys Lombard.

Bangunan pertama yang dibangun di kebun binatang ini merupakan gedung kantor komite kebun binatang. Lalu secara bertahap, kebun binatang ini semakin dilengkapi dengan beragam fasilitas lain, seperti kantor Perkumpulan Pecinta Flora dan Fauna Hindia Belanda, ruang pertemuan, taman, fasilitas olahraga, bioskop, dan kolam renang.

Melansir laman jakarta.go.id, pada 1950-an, kebun binatang ini telah mempunyai 30 karyawan dan seratus ekor satwa. Meskipun memiliki banyak koleksi, tetapi kandang binatang ketika itu masih sederhana. Namun, ketika itu tempat ini menjadi alternatif rekreasi bagi para anak-anak untuk melihat berbagai binatang karena harga tiket masuknya relatif murah.

Semakin berkembangnya zaman, daerah di sekitar kebun binatang tersebut banyak mengalami pembangunan secara besar-besaran sehingga kebisingan tidak dapat dihindari. Ketika berada di bawah naungan Pemerintah DKI Jakarta, kebun binatang direlokasi pada 1964, bertepatan dengan seratus tahun berdirinya kawasan itu.

Pemerintah sepakat memilih lokasi untuk relokasi kebun binatang ini di Ragunan karena memiliki wilayah yang luas dan cenderung jauh dari kebisingan kota ketika itu. Proses pemindahan kebun binatang ini memakan biaya yang cukup besar, yaitu Rp 3,8 miliar. Namun, dengan jiwa gotong royong yang masih kental, pembiayaan pemindahan ini ditanggung sepenuhnya oleh Gabungan Koperasi Batik Indonesia (GKBI). Barulah, dari hasil gagasan Raden Saleh membikin kebun binatang, bermunculan kebun binatang lain di luar daerah Jakarta.

RACHEL FARAHDIBA R

Baca: Kontribusi raden Saleh untuk Kebun Binatang tertua di Indonesia

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

5 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mengatakan pembangunan rumah susun dapat mengatasi daerah kumuh di Jakarta.

Baca Selengkapnya

AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

6 hari lalu

AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

Menteri Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan gambaran kondisi Jakarta setelah IKN beroperasi sebagai ibu kota negara.

Baca Selengkapnya

Riwayat Jakarta dari Berstatus Ibu Kota Negara DKI Jakarta Kemudian Hanya Daerah Khusus Jakarta

6 hari lalu

Riwayat Jakarta dari Berstatus Ibu Kota Negara DKI Jakarta Kemudian Hanya Daerah Khusus Jakarta

Sejak abad ke-16, Kota Jakarta telah mengalami berbagai perubahan dan perkembangan hingga secara resmi berubah menjadi DKI Jakarta, terakhir DKJ.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

7 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

Kata Anggota DPRD soal Dinas Dukcapil DKI Jakarta akan Hapus NIK Nonaktif

8 hari lalu

Kata Anggota DPRD soal Dinas Dukcapil DKI Jakarta akan Hapus NIK Nonaktif

Dukcapil DKI Jakarta telah mengumumkan bahwa sebanyak 92.432 NIK akan dinonaktifkan karena berbagai faktor.

Baca Selengkapnya

Bank DKI Setor Dividen Sebesar Rp 326,4 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

11 hari lalu

Bank DKI Setor Dividen Sebesar Rp 326,4 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI menyumbang dividen terbesar bagi Provinsi DKI Jakarta, jumlahnya mencapai Rp 326,44 miliar.

Baca Selengkapnya

Sampah di Jakarta, Sebelum dan Setelah Lebaran

14 hari lalu

Sampah di Jakarta, Sebelum dan Setelah Lebaran

DLH DKI Jakarta mengangkut sampah yang dilakukan selama periode tujuh hari sebelum hingga hari kedua Lebaran 2024

Baca Selengkapnya

Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kelima Dunia Pagi Ini

14 hari lalu

Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kelima Dunia Pagi Ini

Berdasarkan pantauan pada pukul 05.35 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 151.

Baca Selengkapnya

BMKG: Jakarta Selatan dan Timur Berpotensi Hujan dan Angin Kencang pada Senin Sore

17 hari lalu

BMKG: Jakarta Selatan dan Timur Berpotensi Hujan dan Angin Kencang pada Senin Sore

BMKG memprakirakan seluruh wilayah DKI Jakarta berawan pada pagi hari.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Jakarta Berawan Minggu Pagi, Jaksel Hujan Disertai Petir Siang Hari

18 hari lalu

BMKG Prakirakan Jakarta Berawan Minggu Pagi, Jaksel Hujan Disertai Petir Siang Hari

Pada pagi hari, cuaca seluruh wilayah DKI Jakarta diprediksi berawan.

Baca Selengkapnya