Ada Informasi Jejak Karbon pada Menu di Restoran di Inggris Ini

Reporter

Antara

Editor

Mila Novita

Rabu, 10 Agustus 2022 19:16 WIB

Ilustrasi pria memilih restoran saat berlibur. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Restoran umumnya menyiapkan daftar menu yang bisa dipilih pelanggannya. Menu biasanya memberikan keterangan harga berikut bahan-bahan yang digunakan. Tapi, sebuah restoran di Inggris, The Canteen, juga informasi mengenai jejak karbon yang terkandung di dalam sajian.

Menu beetroot and carrot pakora with yoghurt, misalnya, hanya bertanggung jawab atas 16 gram emisi CO2. Ada pula menu terung dengan saus miso dan harissa dengan tabbouleh dan roti panggang Zaatar menghasilkan 675 gram karbon dioksida.

Menu di restoran tersebut juga mencatat perbandingan dengan hidangan yang tidak mereka sajikan, yaitu burger daging sapi yang diproduksi di Inggris yang menghasilkan emisi 10 kali lipat dibandingkan olahan alternatifnya.

The Canteen pada Juli menjadi restoran pertama yang setuju untuk menyajikan informasi jejak karbon pada menu yang mereka sajikan di bawah kampanye yang dipelopori oleh Viva!, sebuah badan amal kampanye vegan di Inggris.

Menu restoran The Canteen dengan keterangan jejak karbon (www.canteenbristol.co.uk)

Manajer restoran The Canteen Liam Stock menyebut langkah tersebut sebagai cara untuk melihat dan memahami tindakan yang telah dilakukan manusia terkait krisis iklim.

Mengenai apakah jejak karbon mempengaruhi pilihan pesanan para pengunjung, hal tersebut masih perlu untuk ditilik kembali. Namun demikian, Stock mengatakan inovasi menu restorannya telah memicu minat dan dukungan.

"Di Inggris jika Anda memiliki restoran besar, menjadi kewajiban bagi Anda untuk menyediakan informasi mengenai kalori di menu. Tapi banyak orang mengatakan mereka lebih tertarik pada jejak karbon,” kata Stock, dikutip dari AFP pada Rabu, 10 Agustus 2022.

Menurut Stock, hidangan di restorannya akan menghasilkan jejak karbon rendah karena sebagian besar bahannya bersumber dari dalam negeri.

Sementara itu, manajer kampanye di Viva! Laura Hellwig mengatakan angka jejak karbon harus menjadi kewajiban yang disediakan oleh pihak restoran.

Ia berpendapat bahwa kebanyakan orang akan benar-benar memilih sesuatu yang baik untuk planet ini apabila dihadapkan dengan perbandingan antara jejak karbon dari makanan berbasis daging dan hidangan vegan.

"Kita berada dalam keadaan darurat iklim dan konsumen harus dapat membuat pilihan yang tepat," kata aktivis itu.

Untuk menghitung jejak karbon pada makanan, The Canteen mengirimkan resep dan sumber bahan yang mereka gunakan ke perusahaan khusus bernama MyEmissions. Perusahaan itu dapat menghitung dampak karbon yang dihasilkan dengan mempertimbangkan aspek pertanian, pemrosesan, pengangkutan, hingga pengemasan.

Jejak karbon yang dihasilkan dari aktivitas bisnis dan konsumen semakin mendapat sorotan ketika banyak negara berjuang untuk membatasi kenaikan suhu global hingga 1,5 derajat Celcius dan untuk mencapai emisi nol bersih pada 2050.

Menurut pemerintah Inggris, rata-rata orang Inggris meninggalkan jejak karbon tahunan lebih dari 10 ton. Inggris sendiri telah menetapkan tujuan ambisius untuk mengurangi emisi karbon sebesar 78 persen pada 2035, dibandingkan dengan tingkat emisi di tahun 1990, untuk memenuhi komitmen perubahan iklim internasionalnya.

ANTARA

Baca juga:
Mencicipi 'Batu, Kertas, dan Pensil' di Restoran Namaaz Dining

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Mengintip Restoran Bintang Michelin Tempat Lisa Blackpink Kencan dengan Frederic Arnault

14 jam lalu

Mengintip Restoran Bintang Michelin Tempat Lisa Blackpink Kencan dengan Frederic Arnault

Bagi yang ingin mencoba pengalaman Lisa Blackpink, harga makanan di restoran ini mulai dari 190 euro atau Rp3,3 juta per hidangan.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

1 hari lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

2 hari lalu

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

Jendela wine diperkenalkan pada 1600-an, pada saat wabah bubonic menyebar ke seluruh Florence. Kembali populer saat pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

3 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

4 hari lalu

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

Yakiniku yang disajikan dalam Jyubako atau bento box memberikan kesan menarik dengan makanan yang bervariasi, kaya nutrisi, dan terkontrol porsinya.

Baca Selengkapnya

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

4 hari lalu

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Eks Manajer Restoran Hotman Paris yang Bawa Kabur Uang Rp172 Juta

4 hari lalu

Polisi Tangkap Eks Manajer Restoran Hotman Paris yang Bawa Kabur Uang Rp172 Juta

Tersangka berinisial FA diduga membawa kabur uang di restoran Hotmen milik pengacara Hotman Paris

Baca Selengkapnya

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

5 hari lalu

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

Beda Michelin Key dengan Michelin Star, Panduan Pelancong Memilih Hotel dan Restoran Terbaik

5 hari lalu

Beda Michelin Key dengan Michelin Star, Panduan Pelancong Memilih Hotel dan Restoran Terbaik

Michelin Key fokus pada penghargaan hotel, berbeda dengan Michelin Star yang fokus pada kuliner.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

5 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya