Kepercayaan dan Sederet Mitos Gunung Agung di Bali

Jumat, 8 Juli 2022 10:38 WIB

Warga melihat kepulan awan panas guguran Gunung Semeru dari Desa Sumber Mujur, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Minggu 19 Desember 2021. Erupsi Gunung Semeru kembali terjadi pada pukul 05.31 Wib yang mengeluarkan Awan Panas Guguran (APG) dari bukaan baru aliran lava di sisi tenggara. ANTARA FOTO/Hamka Agung

TEMPO.CO, Denpasar -Hampir di setiap gunung di Indonesia pasti memiliki kepercayaan dan mitos-mitos, termasuk Gunung Agung.

Ada kalanya sebagian itu berhubungan dengan hal mistis. Begitu juga dengan Gunung Agung, di Bali. Gunung ini merupakan yang tertinggi di pulau Bali mencapai 3.142 meter dari permukaan laut atau disingkat mdpl.

Masyarakat Hindu di sana percaya Gunung Agung merupakan tempat dewa-dewa bersemayam. Meletusnya gunung ini juga dianggap masyarakat Bali sebagai pertanda kemarahan para dewa.

Gunung Agung terletak di kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, Indonesia. Akses menuju puncak gunung ini dapat dimulai dari tiga jalur pendakian. Dari arah selatan dapat ditempuh melalui kecamatan Selat, kabupaten Karangasem dengan basecamp di Pura Pasar Agung lewat pasar Selat. Dari tenggara ditempuh melalui Budakeling lewat Nangka. Sedangkan dari barat daya dapat diakses melalui Pura Besakih kecamatan Rendang, kabupaten Karangasem.

Lantaran banyak peristiwa kecelakaan dan hilangnya beberapa pendaki, maka sejak Mei 2009 setiap pendakian Gunung Agung lewat Sebudi maupun Besakih, karangasem diharuskan memakai jasa pemandu. Dari Pura Pasar Agung, Selat perjalanan sepanjang 2.8 kilometer, memakan waktu 4 jam lebih hingga puncak. Dari Pura Besakih, Rendang, perjalanan sejauh 3.1 kilometer dan menghabiskan waktu 6 jam lebih hingga puncak.

Gunung Agung yang Sakral

Bagi Anda yang ingin bertualang mendaku Gunung Agung di Pulau Dewata ini, ada baiknya mengetahui tradisi, kepercayaan dan mitos yang ada di gunung ini.

Meskipun ada yang hanya mitos, tidak ada salahnya menghargai tradisi dan kepercayaan masyarakat setempat. Apalagi gunung ini amat diskralkan oleh masyarakat Bali.

1. Jangan membawa daging sapi

Sapi adalah binatang suci bagi agama Hindu. Membawa daging sapi ke Gunung Agung dipercaya dapat membuat marah penunggu gunung. Sapi adalah simbol kesejahteraan bagi masyarakat Bali yang mayoritas beragama Hindu. Membawa daging sapi ke Gunung Agung tentu akan menyinggung perasaan orang Bali. Dipercaya, bagi pendaki gunung yang ingin selamat, sebaiknya jangan coba-coba membawa daging sapi.

Advertising
Advertising

2. Jangan mengenakan baju merah atau hijau

Ingat larangan mengenakan baju hijau di pantai selatan pulau Jawa? Larangan mengenakan baju dengan warna tertentu, khususnya merah dan hijau juga berlaku bagi pendaki Gunung Agung.

Warga Bali percaya bahwa gunung dan laut adalah...
<!--more-->

Warga Bali percaya bahwa gunung dan laut adalah pasangan suami istri. Penunggu Gunung Agung menyukai warna merah sementara penunggu laut menyukai warna hijau. Karena itu, kedua warna ini terlarang di gunung tersebut.

3. Harus membawa makanan dalam jumlah genap

Pastikan menghitung jumlah bekal atau makanan sebelum mendaki Gunung Agung. Mitos di sana mengharuskan pendaki membawa makanan dalam jumlah genap. Masyarakat lokal percaya, jika membawa makanan dalam jumlah ganjil, nantinya akan ada yang menggenapi jumlahnya. Entah bertambah atau berkurang, yang jelas tidak ada yang tahu pasti ada misteri apa di balik jumlah makanan yang ganjil di Gunung Agung.

4. Dilarang menggunakan emas

Konon, ada seorang pendaki gunung menggunakan emas saat bertualang ke Gunung Agung. Padahal ada larangan dari Ida Bhatara Lingsir bahwa tidak boleh menggunakan emas. Ida Bhatara Lingsir dipercaya sebagai sosok penjaga keutuhan Gunung Agung. Akibatnya pendaki tersebut merasa lumpuh dan tidak bisa bergerak. Meskipun Cuma mitos, ada baiknya mematuhi larangan tersebut. Toh, membawa perhiasan saat mendaki gunung juga bukan keputusan bijak.

5. Misteri kera putih

Kera putih merupakan binatang sakral bagi masyarakat Bali, khususnya warga Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem. Kehadiran kera putih dianggap sebagai utusan Ida Bhatara Lingsir sebagai pertanda baik. Kera putih biasanya muncul kala perayaan hari besar seperti ritual Pujawali di Pura Pasar Agung yang digelar sekali setahun. Saat Gunung Agung erupsi, kera putih terkadang juga muncul untuk memberi peringatan.

6. Pendaki harus ditemani orang suci

Bagi masyarakat Bali, Gunung Agung adalah gunung suci. Karena alasan ini, pendaki yang hendak mendaki gunung wajib ditemani oleh orang suci. Orang suci yang dimaksud adalah pendeta atau orang tertentu yang disucikan. Dengan demikian tidak sembarang orang bisa mendaki tanpa izin.

7. Misteri anjing penunjuk jalan

Dikisahkan, bagi pendaki Gunung Agung dengan rute Pura Besakih, biasanya akan menemukan gerombolan anjing di sekitar gerbang. Terkadang anjing-anjing ini akan ikut mendaki bahkan sampai puncak, seakan memandu jalan. Konon ada pendaki yang tersesat dan berhasil selamat hingga ke puncak setelah mengikuti anjing-anjing tersebut. Kepercayaan setempat menyebutkan, hanya orang dengan niat baik yang akan ditolong oleh anjing-anjing tersebut.

HENDRIK KHOIRUL MUHID
Baca juga : Cek 4 Destinasi Wisata di Sekitar Gunung Agung

Berita terkait

Zero Delta Q Akan Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-10, Apa Itu?

18 jam lalu

Zero Delta Q Akan Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-10, Apa Itu?

Indonesia akan mengusulkan penerapan kebijakan Zero Delta Q sebagai solusi pengendalian banjir dalam World Water Forum ke-10.

Baca Selengkapnya

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

1 hari lalu

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

Kejati Bali membuka peluang berkoordinasi dengan Majelis Desa Adat Bali usai menetapkan Bendesa Adat Berawa sebatersangka pemerasan investor.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Tersangka Pemerasan Investor, Kejati Bali Bakal Periksa Pihak Lain

1 hari lalu

Bendesa Adat Tersangka Pemerasan Investor, Kejati Bali Bakal Periksa Pihak Lain

Kejati Bali akan mengembangkan penyidikan perkara tersangka berinisial KR, Bendesa Adat yang memeras investor agar mendapat rekomendasi.

Baca Selengkapnya

Selain Mepamit, Rizky Febian dan Mahalini Jalani Upacara Adat Ini Sebelum Menikah

1 hari lalu

Selain Mepamit, Rizky Febian dan Mahalini Jalani Upacara Adat Ini Sebelum Menikah

Rizky Febian dan Mahalini menjalani beberapa rangkaian prosesi adat menjelang pernikahannya. Begini penjelasan dari pihak label musiknya.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

2 hari lalu

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

Polisi kembali membongkar pabrik narkoba.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

2 hari lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

2 hari lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Awal Mei 2024, Dua Event Internasional Digelar di Nusa Dua Bali

2 hari lalu

Awal Mei 2024, Dua Event Internasional Digelar di Nusa Dua Bali

Nusa Dua Bali jadi lokasi Asia Pacific Media Forum (APMF) 2024 dan The 2nd UN Tourism Conference on Women Empowerment In Tourism in Asia Pacific 2024.

Baca Selengkapnya

Kronologi OTT Bendesa Adat Bali yang Diduga Peras Investor Rp10 Miliar

2 hari lalu

Kronologi OTT Bendesa Adat Bali yang Diduga Peras Investor Rp10 Miliar

Seorang Bendesa Adat Berawa di Bali berinisial KR diduga memerasa pengusaha demi memberikan rekomendasi izin investasi

Baca Selengkapnya