Bhutan akan Dibuka Kembali untuk Wisatawan Internasional Mulai September

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Jumat, 1 Juli 2022 21:10 WIB

Himalaya, Kerajaan Bhutan disebut sebagai salah satu negara paling indah. Awalnya wilayah ini hanya sebagai mitos, karena sangat sedikit yang mengetahui tempat ini. Pada tahun 1972, Raja Jigme Singye Wangchuck membuka wilayah ini untuk wisatawan, 10 Februari 2015. Dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Bhutan siap dibuka kembali untuk pelancong internasional mulai September. Seorang pejabat menyatakan bahwa kerajaan akan dibuka kembali untuk pertama kalinya sejak pandemi dimulai lebih dari dua tahun lalu, untuk menghidupkan kembali perekonomian negara tersebut.

pada Maret 2020, negeri kecil di kaki Pegunungan Himalaya itu mengambil langkah awal untuk menutup perbatasannya dan melarang pariwisata karena merebaknya COVID-19. Dengan populasi kurang dari 800 ribu penduduk, Bhutan melaporkan sekitar 60.000 infeksi; namun, mereka menderita kerugian sebesar US$3 miliar atau sekitar Rp45 triliun dalam dua tahun fiskal terakhir. Kerugian ini membuat lebih banyak rakyatnya jatuh miskin.

Kondisi terburuk negara itu mungkin akan segera berakhir karena Dewan Pariwisata Bhutan (TCB) menyatakan bahwa mereka akan mengizinkan wisatawan internasional memasuki kerajaan itu mulai 23 September.

Menurut laporan terbaru, para wisatawan akan dikenakan Biaya Pembangunan Berkelanjutan sebesar US$200 atau sekitar Rp3 juta per malam, naik dari US$65 atau sekitar Rp975 ribu yang dikenakan selama tiga dekade. Pejabat di bidang pengetahuan menambahkan bahwa biaya baru ini akan membantu mengendalikan dampak karbon wisatawan.

Ketua TCB dan Menteri Luar Negeri negara itu Tandi Dorji merilis pernyataan yang berbunyi bahwa COVID-19 telah memungkinkan mereka untuk mengatur ulang dan memikirkan kembali bagaimana sektor ini dioperasikan dan terstruktur dengan baik, sambil menjaga jejak karbon tetap rendah. Dia menginformasikan bahwa kerajaan telah merevisi standar untuk penyedia layanan, seperti operator tur, hotel, pengemudi, dan pemandu.

Jika laporan akan berlalu, pariwisata mempekerjakan lebih dari 50.000 orang, sementara itu juga menyumbang rata-rata tahunan sekitar US$84 juta atau sekitar Rp1,3 triliun dalam tiga tahun sebelum pandemi COVID dalam valuta asing langsung.

Menurut data TCB, Bhutan awalnya dibuka untuk wisatawan kelas atas pada tahun 1974, jumlahnya melonjak menjadi 315.600 pada 2019.

Mengacu pada perkembangan ini, operator tur di Bhutan menambahkan bahwa pengunjung akan bebas untuk merencanakan perjalanan mereka dan memilih operator mereka sendiri. Beberapa berpandangan bahwa kenaikan biaya mungkin mengurangi pengunjung, tapi tidak termasuk wisatawan kaya.

TIMES OF INDIA

Baca juga: Jalur Pendakian Bersejarah di Bhutan ini Dibuka Kembali Setelah 60 Tahun

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

23 jam lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

2 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

Bandara Adi Soemarmo turun status dari internasional ke domestik. Bagaimana nasib pariwisata di Solo? Ini tanggapan Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

3 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

7 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

7 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

8 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Bhutan Hapus Syarat Asuransi Perjalanan yang Diwajibkan saat Pandemi

8 hari lalu

Bhutan Hapus Syarat Asuransi Perjalanan yang Diwajibkan saat Pandemi

Penghapusan syarat asuransi ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah pengunjung untuk menjelajahi budaya, bentang alam, dan warisan unik Bhutan.

Baca Selengkapnya

Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

8 hari lalu

Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

Rencana pemerintah memberlakukan penarikan iuran pariwisata di tiket pesawat dinilai berpotensi melanggar undang-undang.

Baca Selengkapnya

Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

8 hari lalu

Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Saputra menyatakan tidak setuju terhadap rencana penerapan iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya