Vietnam Larang Wisatawan Diving di Teluk Nha Trang untuk Selamatkan Terumbu Karang

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Kamis, 30 Juni 2022 09:44 WIB

Ilustrasi. dailyscubadiving.com

TEMPO.CO, Jakarta - Vietnam melarang wisatawan melakukan aktivitas diving dan berenang di wilayah teluk Nha Trang. Aturan ini dibuat untuk menyelamatkan terumbu karang yang rusak di daerah tersebut.

Vietnam merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang banyak diminati wisatawan. Negara ini menawarkan sejumlah tempat wisata menarik. Destinasi yang sangat populer antara lain kuil-kuil kuno, peninggalan perang Vietnam, dan pulau-pulaunya yang masih asli.

Pulau-pulau ini memiliki 3.200 kilometer garis pantai yang berkilauan dengan air laut yang jernih, kehidupan laut yang hidup, dan pantai berpasir yang merupakan daya tarik pariwisata yang besar. Pelancong internasional sering mengunjungi Vietnam untuk menikmati berenang, scuba diving dan snorkeling di pantai.

Namun, pemanasan global telah merusak terumbu karang di seluruh Asia Tenggara. Para ilmuwan telah memperingatkan bahwa ini dapat menyebabkan beberapa efek lingkungan yang serius. Beberapa foto terbaru dari pulau Hon Mun, sekitar 14 kilometer dari kota Nha Trang dan populer di kalangan penyelam berkat ekosistemnya yang beragam, menunjukkan terumbu karang memutih dan rusak. Nha Trang juga menunjukkan wajah asli dari karang, karena karang tersebut memutih dan rusak parah.

"Otoritas pengelolaan teluk Nha Trang memutuskan untuk menghentikan kegiatan berenang dan menyelam di daerah sekitar pulau Hon Mun," kata para pejabat kepada media.

Pernyataan yang dikeluarkan oleh pejabat tersebut mengatakan bahwa larangan itu dikeluarkan untuk mengevaluasi kondisi kawasan sensitif sehingga rencana yang tepat untuk memberlakukan kawasan konservasi laut dapat dibuat. Aturan baru akan berlangsung sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Menurut media lokal, hampir 60 persen wilayah tersebut ditutupi oleh karang hidup pada 2020, tapi kini telah menyusut menjadi kurang dari 50 persen. Pihak berwenang menyalahkan perubahan iklim, penangkapan ikan ilegal, pembangunan kawasan industri dan pembuangan limbah sebagai penyebabnya.

Sebelumnya otoritas lokal menyalahkan ekosistem yang menyusut pada perubahan iklim, mencatat bahwa badai kuat pada 2019 dan 2021 telah merusak karang.

Advertising
Advertising

Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa telah memperingatkan bahwa 4,5 juta orang di Asia Tenggara dan kawasan Samudra Hindia dapat terkena dampak kerusakan terumbu karang. Terumbu karang mendukung sekitar 25 persen keanekaragaman hayati laut.

Keputusan Vietnam mengikuti langkah serupa di Thailand yang membatasi akses ke Teluk Maya untuk pemulihan bagi ekosistem lokal. Teluk ini populer setelah dijadikan lokasi syuting film Leonardo DiCaprio The Beach.

TIMES OF INDIA | NEW STRAIT TIMES

Baca juga: Rekomendasi 5 Destinasi Wisata di Ho Chi Minh City

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

6 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

1 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

1 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Vietnam Didatangi 6,2 Juta Turis Asing pada Januari - April 2024, Lebih Tinggi dari Sebelum Pandemi

1 hari lalu

Vietnam Didatangi 6,2 Juta Turis Asing pada Januari - April 2024, Lebih Tinggi dari Sebelum Pandemi

Korea Selatan tercatat sebagai negara penyumbang wisatawan asing terbesar di Vietnam dengan jumlah 1,6 juta orang.

Baca Selengkapnya

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

2 hari lalu

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

3 hari lalu

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

3 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

3 hari lalu

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.

Baca Selengkapnya

Trenggono Akui Ekosistem Budi Daya Lobster Belum Terbentuk

4 hari lalu

Trenggono Akui Ekosistem Budi Daya Lobster Belum Terbentuk

Trenggono menjelaskan alasannya menggandeng negara tetangga, Vietnam untuk budi daya benih lobster. Trenggono telah membuka keran ekspor benur.

Baca Selengkapnya

Sebut Lobster Komoditas Unggul Indonesia, Trenggono Terimakasih ke Vietnam

4 hari lalu

Sebut Lobster Komoditas Unggul Indonesia, Trenggono Terimakasih ke Vietnam

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa setidaknya ada lima komoditas di sektor perikanan dan kelautan Tanah Air yang unggul. Ia menyebut lima komoditas itu di antaranya udang, rumput laut, tilapia, lobster, dan kepiting.

Baca Selengkapnya