Mengintip Cerita Para Pengungsi di Museum Flugt Denmark

Reporter

Antara

Editor

Mila Novita

Senin, 27 Juni 2022 05:52 WIB

Museum Flugt diresmikan Ratu Denmark Margrethe II pada Sabtu, 25 Juni 2022. Museum ini berisi cerita para pengungsi yang jadi cikal bakal masyarakat Denmark.

TEMPO.CO, Jakarta - Ratu Denmark Margrethe II meresmikan museum yang mengabadikan kisah generasi pengungsi cikal bakal masyarakat Denmark pada Sabtu, 25 Juni 2022, waktu setempat. Museum bernama Flugt itu menghadirkan kisah para pengungsi dimulai dengan orang Jerman yang melarikan diri dari Uni Soviet selama Perang Dunia II.

Museum didirikan di lokasi sebuah kamp di Oksboel, sebuah kota di barat daya Denmark. Kota ini menampung hingga 100.000 pengungsi dari Jerman pada tahun-tahun pascaperang.

Flugt, yang berarti “pelarian” dalam bahasa Denmark, juga menceritakan kisah para imigran dari Iran, Lebanon, Hongaria, Vietnam, dan tempat lain yang melarikan diri dari tanah air mereka dan mencari perlindungan di negara Skandinavia. Para pengungsi menuturkan kisah mereka melalui rekaman video di layar besar.

“Museum bertujuan untuk mengubah angka statistik menjadi lebih manusiawi dan menyampaikan isu-isu universal, emosi, dan hal lain saat menjadi seorang dalam pelarian,” kata kurator museum Claus Kjeld Jensen, dikutip dari Associated Press pada Minggu, 26 Juni 2022.

Museum Flugt dirancang oleh arsitek Denmark terkemuka Bjarke Ingels. Museum memiliki bangunan modern dengan bentuk melengkung dari kayu dan kaca yang menghubungkan dua paviliun yang dulunya dijadikan rumah sakit pada tahun-tahun pascaperang.

Ingels mengatakan bahwa museum baru menjadi lebih relevan karena Denmark baru-baru ini menerima pengungsi yang melarikan diri dari perang di Ukraina.

Advertising
Advertising

Di luar museum, terdapat plakat yang menggambarkan nasib orang Jerman yang mencari perlindungan di kamp Oksboellejren antara tahun 1945 dan 1949. Sebagian besar dari mereka akhirnya menetap di Jerman Barat, tetapi sebuah pemakaman di situs tersebut telah menjadi tempat peristirahatan terakhir bagi mereka yang meninggal di sana.

Pembangunan museum ini juga dibiayai dari donasi privat dan pemerintah Jerman. Wakil kanselir Jerman Robert Habeck menghadiri upacara pembukaan museum Flugt pada Sabtu. Museum akan dibuka untuk umum pada 29 Juni.

Denmark menjadi surga bagi para pengungsi di masa lalu. Dari 5,8 juta penduduk Denmark, lebih dari 650.000 di antaranya merupakan imigran, sementara 208.000 lainnya terdaftar dalam statistik negara bagian sebagai keturunan imigran. Menurut statistik resmi, sebanyak 2.717 orang telah mencari suaka di Denmark pada tahun ini.

ANTARA

Baca juga: Melancong ke Liverpool Tak Hanya ke Stadion Anfield dan Museum The Beatles

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Mengintip Isi Metropolitan Museum of Art di New York, Tempat Penyelenggaraan Met Gala setiap Tahun

1 hari lalu

Mengintip Isi Metropolitan Museum of Art di New York, Tempat Penyelenggaraan Met Gala setiap Tahun

Metropolitan Museum of Art tidak hanya dikenal karena koleksi seni yang luar biasa, tapi juga perannya dalam dunia mode seperti untuk Met Gala.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

2 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

BNPB Salurkan Dana Bantuan Rp 2,25 Miliar untuk Penanganan Erupsi Gunung Ruang

3 hari lalu

BNPB Salurkan Dana Bantuan Rp 2,25 Miliar untuk Penanganan Erupsi Gunung Ruang

BNPB meminta semua kebutuhan dasar masyarakat terdampak erupsi Gunung Ruang dapat segera dipenuhi.

Baca Selengkapnya

Melihat Sejarah Pendirian Uni Emirat Arab di Etihad Museum Dubai

5 hari lalu

Melihat Sejarah Pendirian Uni Emirat Arab di Etihad Museum Dubai

Bentuk bangunan Etihad Museum di Dubai ini unik, mirip dengan gulungan kertas yang akan mengingatkan pada Treaty of the UAE

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

6 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

7 hari lalu

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

Korban gempa Garut bertahan di rumah mereka yang rawan roboh karena tidak ada tempat pengungsian.

Baca Selengkapnya

Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

7 hari lalu

Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

Kapolda Papua Barat Irjen Johnny Eddizon Isir mengajak masyarakat Distrik Aifat, Maybrat, yang masih mengungsi kembali pulang

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

8 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya