Legenda Hilangnya Desa Besari di Lombok dan Muncul Misterius saat Gempa

Minggu, 12 Juni 2022 10:46 WIB

Ilustrasi hutan pinus. dok.TEMPO

TEMPO.CO, Mataram - Keberadaan Desa Besari di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, masih menjadi misteri hingga saat ini. Masyarakat setempat meyakini desa itu masih ada beserta penduduknya, meski tak kasat mata.

Desa Besari dipercaya berada di wilayah Dusun Kertaraharja, Desa Genggelang, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara. Pemangku Adat Dusun Kertaraharja, Amiq Kholid menceritakan asal usul hilangnya Desa Besari pada akhir abad ke-17.

"Saat itu Kerajaan Karangasem berhasil menaklukkan Mataram kemudian mendirikan pusat kerajaan di Cakranegara Mataram," katanya. Kerajaan Karangasem terpesona dengan keadaan di Kedatuan Besari. Tempat yang makmur dengan penduduk yang berniaga dan bertani.

Legenda hilangnya Desa Besari

Kerajaan Karangasem menawarkan kerja sama dengan pimpinan Kedatuan Besari. Namun Datu atau Raja Besari menolak tawaran tersebut. Hingga Raja Karangasem mengutus prajurit untuk menyerang Besari. Tak tinggal diam, Datu Besari mengirim 100 hingga 200 prajurit ke pintu-pintu masuk kedatuan.

Para prajurit ini berusaha supaya Kerajaan Karangasem urung menyerang agar tidak terjadi pertumpahan darah. Namun Kerajaan Karangasem menolak tawaran damai. Raja Besari, menurut Amiq Kholid, lantas memerintahkan seluruh penduduk agar berkumpul di kedaton dengan membawa ternak mereka.

Advertising
Advertising

"Saat semua kumpul, datu mengambil batok kelapa berisi air dan berdoa," kata Amiq Kholid. "Air tersebut digunakan untuk menyiram seluruh wilayah kedatuan. Sejak itu Kedatuan Besari menghilang dan wilayahnya berubah menjadi hutan."

Amiq Kholid melanjutkan, para prajurit yang berada di pintu-pintu masuk Kedatuan Besari tak ikut menghilang. Mereka bersedih karena ditinggalkan. Namun, menurut dia, muncul suara misterius yang berisi nasihat bahwa merekalah yang akan menceritakan kisah ini kepada generasi penerus. Dari situ, kisah hilangnya Desa Besari secara misterius disampaikan secara turun-temurun.

Benda peninggalan Desa Besari

Tak hanya cerita, Amiq Kholid mengatakan, ada beberapa benda peninggalan Kedatuan Besari yang dapat dipelajari. Semua itu tersimpan di Museum Desa Genggelang. Benda-benda peninggalan Datu Besari antara lain, rompi raja, lampu minyak, tinta, gelang, piring, dan papan warige sebagai rujukan astronomi atau perbintangan zaman dulu.

Cerita misterius Desa Besari

Kendati Desa Besari telah menghilang, Amiq Kholid mengatakan, ada beberapa orang yang mengaku melihat wujud desa tersebut hingga berinteraksi dengan penduduknya. "Sebangian besar yang merasakan adalah orang luar," ujarnya.

Ketika gempa terjadi di Lombok pada 2018, Amiq Kholid mendapatkan cerita dari petugas kesehatan yang melayani banyak pasien, namun tidak ada catatannya. Para petugas kesehatan itu mendirikan posko di pintu masuk Air Terjun Kerta Gangga yang letaknya sangat dekat dengan lokasi Desa Besari yang kini berupa hutan. Para relawan melayani masyarakat yang hendak berobat.

"Anehnya, mereka yang berobat datang sejak dini hari sampai subuh," ujar Amiq Kholid. Pada pagi hari, dokter yang hendak mengecek identitas pasien terkejut karena semua tulisan atau catatan menghilang. "Tim dokter dan tentara yang bertugas di posko itu heran."

Beberapa hari berselang, muncul keluhan atas kinerja petugas di posko relawan tersebut karena dianggap tidak melayani penduduk Desa Genggelang untuk berobat. Para dokter dan tentara yang bertugas bertambah heran karena mereka selalu melayani siapa saja yang datang ke posko.

Akhirnya, dua petugas posko kesehatan mendatangi kantor Desa Genggelang untuk mengklarifikasi keluhan tadi. Aparatur desa lantas bertanya, penduduk desa mana yang dilayani oleh petugas posko kesehatan. "Saat mereka menjawab warga Desa Besari, maka ini benar-benar aneh karena desa itu tidak nyata," kata Amiq Kholid.

Ada pula kisah penjual tikar yang mengaku pernah masuk ke Desa Besari. Tikar yang dibawa ternyata laku keras dan dia mendapat keuntungan besar. Pedagang itu kemudian hendak kembali lagi ke desa tersebut. Sebelumnya, dia bertemu seorang warga Desa Genggelang.

Warga Desa Genggelang bertanya mau ke mana pedagang tersebut. "Si pedagang menjawab, ke Desa Besari," kata Amiq Kholid. Setelah mendapatkan penjelasan, barulah pedagang itu sadar kalau Desa Besari yang dia cari berwujud hutan belantara.

Kajian arkeologi Desa Besari

Direktur Lembaga Kajian Sosial Politik Mi6, Bambang Mei Finarwanto mengatakan, keberadaan Desa Besari dapat ditelusuri lewat jejak arkeologi. Misalkan dari letak benteng, bentuk bangunan petilasan, dan peninggalan lainnya. "Perlu kajian dan penggalian arkeologi untuk membuktikan eksistensi Desa Besari," katanya.

Baca juga:
Renovasi Tugu Equator Pelalawan Riau Malah Bikin Warga Jengkel

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

1 hari lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

2 hari lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

3 hari lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

3 hari lalu

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

3 hari lalu

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi menuturkan harga bawang merah dan bawang putih dipatok Rp 40 ribu per kilogram.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

3 hari lalu

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, NTB, pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

3 hari lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

7 Ciri-ciri Sigma Male yang Perlu Diketahui

4 hari lalu

7 Ciri-ciri Sigma Male yang Perlu Diketahui

Berikut ciri-ciri yang bisa dikenali dari orang yang memiliki karakter sigma male.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Antusiasme Warga Nobar Timnas Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

5 hari lalu

Antusiasme Warga Nobar Timnas Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Jokowi dan beberapa menteri nonton bareng laga Timnas Indonesia vs Uzbekistan di Piala Asia U-23 2024. Nobar pun dilakukan di banyak tempat semalam.

Baca Selengkapnya