Yang Betul Kompleks Percandian Muarajambi, Bukan Candi Muaro Jambi

Sabtu, 21 Mei 2022 11:11 WIB

Suasana di Candi Kedaton dalam Kompleks Percandian Muarajambi di Kecamatan Marosebo, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, Sabtu, 7 Mei 2022. TEMPO | Abdi Purmono

TEMPO.CO, Jambi - Banyak orang keliru menyebut atau menuliskan kata kompleks percandian terluas di Asia Tenggara, yakni Kompleks Percandian Muarajambi. Bukan Candi Muaro Jambi.

Pegiat jurnalistik dan pemerhati budaya Jambi, Ramond mengatakan, penulisan nama percandian tidak sama dengan penulisan nama Kabupaten Muaro Jambi, wilayah administratif Kompleks Percandian Muarajambi, berada. "Umumnya ditulis Candi Muaro Jambi. Faktanya, Candi Muaro Jambi itu tidak ada. Yang ada adalah Kompleks Percandian Muarajambi," kata Ramond kepada Tempo pada Sabtu, 7 Mei 2022.

Dia menjelaskan, secara formal, penulisan nama percandian ini merujuk pada penulisan nama resmi oleh Balai Arkeologi Sumatera Selatan dan Balai Pelestarian Cagar Budaya atau BPCB Jambi, yaitu Situs Kawasan Percandian Muarajambi. Pada 30 Desember 2013, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan telah menetapkan Kompleks Percandian Muarajambi sebagai Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muarajambi.

Kendati kalah populer dibanding Candi Borobudur dan Candi Prambanan di Jawa Tengah; Candi Singosari di Kabupaten Malang, Jawa Timur, atau Candi Muaratakus di Riau, misalnya, Ramond yang tekun mengamati perkembangan Kompleks Percandian Muarajambi, meyakinkan ada banyak hal menarik di destinasi wisata sejarah tersebut.

Gerbang masuk Candi Kedaton dalam Kompleks Percandian Muarajambi di Kecamatan Marosebo, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, Sabtu, 7 Mei 2022. TEMPO | Abdi Purmono

Advertising
Advertising

Kompleks Percandian Muarajambi terletak di Kecamatan Marosebo, Kabupaten Muaro Jambi, 26 kilometer sebelah timur Kota Jambi. Tempo mendatangi Candi Kotomahligai lebih dulu, lalu bergeser ke Candi Kedaton, dan menyudahi kunjungan di Museum Percandian Muarjambi yang satu lokasi dengan Candi Gumpung.

Berikut lima temuan menarik saat berkunjung ke Kompleks Percandian Muarajambi:

Kompleks percandian terluas di Asia Tenggara

Kompleks Percandian Muarajambi merupakan kompleks percandian agama Buddha seluas 3.981 hektare atau setara delapan kali luas Candi Borobudur. Kompleks Percandian Muarajambi membentang sepanjang 7,5 kilometer dari barat ke timur di tepi Sungai Batanghari, sungai terpanjang di Pulau Sumatera. Selain menjadi yang terluas di Indonesia, Kompleks Percandian Muarajambi juga terluas di kawasan Asia Tenggara.

Diduga, kompleks percandian ini dibangun dari abad ketujuh sampai Abad 12 Masehi, serta merupakan warisan Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Melayu Kuno. Penemuan Kompleks Percandian Muarajambi pertama kali dilaporkan oleh seorang tentara Inggris bernama SC Crooke pada 1824. Namun, pemugaran pertama kompleks percandian itu dilakukan oleh Pemerintah Republik Indonesia pada 1975.

Suasana di Candi Kedaton dalam Kompleks Percandian Muarajambi di Kecamatan Marosebo, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, Sabtu, 7 Mei 2022. TEMPO | Abdi Purmono

Ada apa saja di dalam Kompleks Percandian Muarajambi

Kompleks Percandian Muarajambi di masa lalu merupakan tempat peribadatan agama Buddha sekaligus pusat pendidikan setingkat universitas. Dugaan ini diperkuat dengan temuan arca dan artefak bercorak Buddhisme.

Kompleks Percandian Muarajambi berintikan 110 candi dan 85 menapo (gundukan tanah). Kompleks ini mencakup percandian, situs permukiman kuno, dan sistem jaringan perairan di masa lalu. Secara administratif, lokasi KCBN Muarajambi terhampar di delapan desa, yaitu Muarajambi, Danau Lamo, dan Dusun Baru di Kecamatan Marosebo, serta Kemingking Luar, Kemingking Dalam, Dusun Mudo, Teluk Jambu, dan Tebat Patah di Kecamatan Taman Rajo.

Nama-nama candi di dalam Kompleks Percandian Muarajambi adalah Candi Gumpung, Candi Kedaton, Candi Kotomahligai, Candi Kembar Batu, Candi Astano, Candi Gedong Dua, Candi Gedong Satu, hingga Telago Rajo. Selain candi, di Kompleks Percandian Muarajambi terdapat parit atau kanal kuno, kolam tempat penampungan air, serta gundukan tanah yang menyimpan susunan bata kuno.

Candi Gedong Dua di Kompleks Percandian Muarajambi, pada Sabtu, 7 Mei 2022. TEMPO | Abdi Purmono

Ada beberapa arca juga, seperti arca prajnaparamita, arca dwarapala, gajahsimha, umpak batu, lesung batu. Ditemukan pula gong perunggu beraksara Cina, tulisan mantera Buddha di kertas emas, keramis asing, tembikar, hingga mata uang Cina. Masyarakat setempat menjuluki gundukan-gundukan tanah di Kompleks Percandian Muarajambi dengan nama Bukit Sengalo atau Candi Bukit Perak.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengusulkan Kompleks Percandian Muarajambi sebagai situs warisan budaya

Pada 2007, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menetapkan Kompleks Percandian Situs Candi Muarajambi sebagai kawasan wisata sejarah terpadu atau KWST. Pada 2009, KWST diajukan sebagai Situs Warisan Dunia kepada Komite Warisan Dunia UNESCO (Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa).

Arca patung Prajnaparamita, Dewi Kebijaksanaan dalam ajaran Buddha di Museum Percandian Muarajambi, Sabtu, 7 Mei 2022. TEMPO | Abdi Purmono

Pada masa lalu adalah "Universitas Muarajambi"

Kompleks Percandian Muarajambi mempunyai keunikan atau kekhasan tersendiri pada fungsinya. Diduga, kompleks percandian ini merupakan pusat pendidikan terbesar di Benua Asia, setaraf universitas internasional di masa lalu. Ada kemiripan "Universitas Muarajambi" dengan Universitas Nalanda di India.

Konon, banyak pelajar asing dari India, Tiongkok, dan Tibet menuntut ilmu di sana dengan menempati asrama dengan sekitar 2.000 kamar. Mereka belajar agama dan beragam cabang ilmu, terutama seni, ilmu kedokteran, filsafat, arsitektur, dan teknologi. Ini menggambarkan Indonesia pernah menjadi pusat peradaban sekitar seribuan tahun silam.

Keunikan bangunan

Bangunan di Kompleks Percandian Muarajambi juga unik karena terbangun dari susunan batu bata yang direkatkan tanpa semen, melainkan dengan air dan matahari. Bermodal kelebihan dan keunikannya itulah, Presiden Joko Widodo berencana merestorasi KCBN Muarajambi setelah berkunjung ke sana pada 7 April 2022.

Susunan batu bata di Kompleks Percandian Muarajambi di Kecamatan Marosebo, Kabupaten Muaro Jambi, yang merekat tanpa semen. TEMPO | Abdi Purmono

Baca juga:
Wisata Candi Kotomahligai di Muaro Jambi, Ada Pohon yang Hanya Tumbuh di Sana

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Api Kembali Menyala di Bekas Sumur Minyak Ilegal, Polres Batanghari Upayakan Pemadaman

6 hari lalu

Api Kembali Menyala di Bekas Sumur Minyak Ilegal, Polres Batanghari Upayakan Pemadaman

Semburan api yang muncul ini akibat aktivitas pengeboran sumur minyak ilegal di kawasan Tahura di Desa Senami, Kabupaten Batanghari.

Baca Selengkapnya

TWC Catat Kunjungan 243.821 Wisatawan selama Libur Lebaran, Candi Borobudur Paling Banyak

12 hari lalu

TWC Catat Kunjungan 243.821 Wisatawan selama Libur Lebaran, Candi Borobudur Paling Banyak

Jumlah kunjungan wisatawan di Candi Borobudur, Prambanan, Ratu Boko, plus Teater Pentas Ramayana dan TMII sebanyak 243.821 orang.

Baca Selengkapnya

Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda

13 hari lalu

Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda

Aktor komedi Charlie Chaplin pernah mengunjungi Garut pada 1926. Bahkan ia melanjutkan petualangannya ke Yogyakarta dan Bali.

Baca Selengkapnya

Candi Prambanan Diprediksi Lebih Banyak Dikunjungi Wisatawan Dibanding Borobudur, Ini Alasannya

26 hari lalu

Candi Prambanan Diprediksi Lebih Banyak Dikunjungi Wisatawan Dibanding Borobudur, Ini Alasannya

Candi Prambanan diprediksi bakal dikunjungi sekitar 134 ribu wisatawan selama libur Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Cek, Ini Sederet Atraksi di Candi Prambanan hingga Borobudur selama Libur Lebaran

26 hari lalu

Cek, Ini Sederet Atraksi di Candi Prambanan hingga Borobudur selama Libur Lebaran

Selama libur Lebaran, ada Kelana Cerita yang meliputi empat event turunan yakni Pasar Medang, Cipta Aksara, Sasana Kriya, dan Bhuvana Java.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kunjungan Kerja ke Jambi untuk Cek Pasar dan RSUD

28 hari lalu

Jokowi Kunjungan Kerja ke Jambi untuk Cek Pasar dan RSUD

Presiden Joko Widodo bertolak menuju Provinsi Jambi untuk kunjungan kerja pada Rabu pagi, 3 April 2024.

Baca Selengkapnya

Viral Kasus Perusakan Toko Laundry di Grogol Petamburan, Polisi Tangkap 1 Tersangka di Jambi

37 hari lalu

Viral Kasus Perusakan Toko Laundry di Grogol Petamburan, Polisi Tangkap 1 Tersangka di Jambi

Polisi menangkap tersangka perusakan toko laundry berinisial J, 41 tahun, di daerah Jambi.

Baca Selengkapnya

Motif Penganiayaan Santri hingga Tewas di Jambi, Pelaku Ditagih Utang Rp 10 Ribu

38 hari lalu

Motif Penganiayaan Santri hingga Tewas di Jambi, Pelaku Ditagih Utang Rp 10 Ribu

Polda Jambi akirnya mengungkap motif penganiayaan yang menewaskan AH, 13 tahun, santri di salah satu ponpes di Kabupaten Tebo.

Baca Selengkapnya

Santri Tewas di Jambi, Polres Tebo Tangkap Dua Kakak Kelas Korban

39 hari lalu

Santri Tewas di Jambi, Polres Tebo Tangkap Dua Kakak Kelas Korban

Polres Tebo, Jambi, menangkap terduga pelaku penyebab kematian santri berinsial AH, 13 tahun, di salah satu Pondok Pesantren (Ponpes).

Baca Selengkapnya

Polda Jambi Jamin Penyelidikan Kasus Kematian Santri di Tebo Berlanjut, Gelar Perkara Dilakukan Pekan ini

44 hari lalu

Polda Jambi Jamin Penyelidikan Kasus Kematian Santri di Tebo Berlanjut, Gelar Perkara Dilakukan Pekan ini

Kasus kematian santri di salah satu Pondok Pesantren di Tebo Jambi ini sempat mandek, hingga viral lagi setelah dibawa ke Hotman Paris.

Baca Selengkapnya