Tiket Meneropong Bulan di Planetarium Jakarta Habis, Bulan Depan Ada Lagi

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Minggu, 8 Mei 2022 12:07 WIB

Petugas menyiapkan sejumlah teleskop untuk digunakan saat pengamatan gerhana matahari di Planetarium dan Observatorium, TIM, Jakarta, 7 Maret 2016. Pihak pengelola juga akan membagikan kacamata gerhana secara gratis pada saat pengamatan. ANTARA/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Jakarta - Pengelola Planetarium dan Observatorium Jakarta kembali menggelar kegiatan Peneropongan Benda Langit Malam secara langsung dan terbatas mulai Senin sampai Jumat, 9-13 Mei 2022. Sejak pandemi, aktivitas ini berlangsung secara virtual dan Planetarium belum buka untuk umum karena masih menunggu rampungnya revitalisasi kawasan Taman Ismail Marzuki atau TIM.

Masyarakat yang ingin mengikuti kegiatan meneropong benda langit malam, seperti bulan dan bintang, dapat mendaftar lewat tautan https://bit.ly/PeneroponganMalamMei22. Mereka yang mengakses link tersebut langsung memilih tanggal dan mendapatkan tiket elektronik.

Tiada biaya untuk mengikuti kegiatan ini. Peserta kegiatan meneropong benda langit malam tinggal datang ke Gedung Teater Jakarta Unit Pengelola Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki (TIM) dan membawa tiket elektronik. Pengamatan benda langit malam berlangsung mulai pukul 19.00 - 21.00 WIB.

Setiap hari, kuota pengamatan terbatas untuk 50 orang. Para peserta wajib mematuhi protokol kesehatan, yakni memakai masker, menjaga jarak, menjaga kebersihan tangan, dan tidak berkerumun.

Pengelola Planetarium Jakarta telah mengumumkan kegiatan meneropong benda langit di malam hari ini sejak 29 April 2022. Masyarakat ternyata begitu antusias mengikuti. Saat pemberitahuan tata cara registrasi disampaikan di akun Instagram @planetariumjkt pada Sabtu, 7 Mei 2022, belum sampai 24 jam, seluruh jadwal pemantauan telah habis dipesan.

Advertising
Advertising

"Sudah habis tiketnya," kata netizen. "Sold out," tulis netizen lainnya.

Menanggapi hal itu, administrator akun Instagram @planetariumjkt menyatakan, kegiatan serupa rencananya akan diadakan pada bulan-bulan berikutnya. "Jika ada yang belum sempat mendaftar atau kehabisan kuota pada kegiatan peneropongan Mei ini, jangan khawatir ya. Insya Allah kami akan mengadakan kembali di bulan-bulan yang akan datang," tulis admin akun tersebut.

Dalam tata cara pendaftaran, satu orang dapat memesan maksimal lima tiket. Anak-anak boleh mengikuti kegiatan tersebut asalkan tetap didampingi oleh orang tua. Dan apabila cuaca mendung atau hujan, maka kegiatan peneropongan terpaksa batal. Meski begitu, sesi diskusi astronomi tetap berlangsung.

Baca juga:
Astrotourism, Wisata Astronomi Menikmati Suasana Alam sambil Memandangi Langit

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

26 hari lalu

Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

Walaupun Indonesia tidak alami gerhana matahari total yang terjadi hari ini, tetapi ini merupakan fenomena menarik di dunia.

Baca Selengkapnya

Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

30 hari lalu

Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

Sistem yang disebut dengan kode astronomi TYC 2505-672-1 memecahkan rekor alam semesta untuk gerhana matahari terlama.

Baca Selengkapnya

Proses Warna Bulan Jadi Merah Saat Terjadi Gerhana, Berikut Penjelasannya

46 hari lalu

Proses Warna Bulan Jadi Merah Saat Terjadi Gerhana, Berikut Penjelasannya

Bulan tampak berwarna merah selama Gerhana Bulan Total terjadi. Hal ini disebabkan karena proses yang disebut hamburan Rayleigh.

Baca Selengkapnya

Penetapan 1 Ramadan, Pengamatan di 134 Titik Buktikan Posisi Bulan Masih Sangat Rendah

55 hari lalu

Penetapan 1 Ramadan, Pengamatan di 134 Titik Buktikan Posisi Bulan Masih Sangat Rendah

Pemerintah telah menetapkan 1 Ramadan 1445 H jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Pendaratan Odysseus di Bulan, Misi Perdana Pesawat Ruang Angkasa Buatan Swasta

26 Februari 2024

Pendaratan Odysseus di Bulan, Misi Perdana Pesawat Ruang Angkasa Buatan Swasta

Pesawat ruang angkasa besutan Intuitive Machines berhasil mendarat di bulan. Misi yang menentukan kelancaran penerbangan ke bulan di masa depan.

Baca Selengkapnya

AS Mendarat Lagi di Bulan, Sempat Absen Lebih dari Lima Dekade

23 Februari 2024

AS Mendarat Lagi di Bulan, Sempat Absen Lebih dari Lima Dekade

Ini merupakan pendaratan pertama AS di permukaan bulan dalam lebih dari setengah abad dan yang pertama dicapai oleh sektor swasta.

Baca Selengkapnya

Sempat Hilang Sinyal, Wahana SLIM Jepang Pulih Usai 9 Hari Tanpa Daya di Bulan

29 Januari 2024

Sempat Hilang Sinyal, Wahana SLIM Jepang Pulih Usai 9 Hari Tanpa Daya di Bulan

Pulihnya perangkat dan panel surya SLIM akibat perubahan arah sinar matahari di bulan.

Baca Selengkapnya

Pendaratan Wahana Antariksa Jepang SLIM di Bulan Bermasalah

22 Januari 2024

Pendaratan Wahana Antariksa Jepang SLIM di Bulan Bermasalah

Panel surya macet, wahana antariksa Jepang SLIM di Bulan bergantung masa hidup baterai. Saat ini sudah hilang sinyal.

Baca Selengkapnya

Mengapa Pendaratan SLIM Milik Jepang di Bulan Penting?

20 Januari 2024

Mengapa Pendaratan SLIM Milik Jepang di Bulan Penting?

Mengapa misi pendaratan 'penembak jitu di bulan' Jepang penting?

Baca Selengkapnya

NASA Tunda Misi Artemis Berawak Pertama ke Bulan hingga September 2025

10 Januari 2024

NASA Tunda Misi Artemis Berawak Pertama ke Bulan hingga September 2025

Artemis 2, yang tadinya dijadwalkan untuk diluncurkan pada November 2024, kini menargetkan September 2025.

Baca Selengkapnya