Mudik Lebaran ala Veri Sanovri, Serpong - Palembang PP dengan Gowes Gembira

Jumat, 6 Mei 2022 14:51 WIB

Veri Sanovri, pemudik pesepeda yang melintasi rute Serpong - Pelembang PP. TEMPO | Abdi Purmono

TEMPO.CO, Palembang - Dua pria bersepeda tampak menyusuri jalan pantai utara atau Pantura Jawa Tengah di lokasi berbeda. Satu orang di jalan arteri Pemalang arah ke Jakarta dan seorang lagi ke arah Semarang.

Saya menduga mereka pemudik walau tidak detail saya perhatikan kecuali sepintas dari barang bawaan mereka. Apabila dugaan saya jitu, maka dua pria ditambah saya jadilah tiga orang pria yang berlebaran di jalanan pada Senin, 2 Mei 2022, bertepatan dengan hari pertama Idul Fitri 1 Syawal 1443 Hijriah.

Saya tak sempat berhenti karena sedang berkonsentrasi memacu sepeda motor bebek Honda Supra X 125D buatan 2007 agar cepat sampai di Jakarta, kemudian melanjutkan perjalanan menuju Pelabuhan Merak di Cilegon, Banten. Saya memang dalam perjalanan mudik ke Kota Medan sejak 30 April lalu, dengan menempuh jarak 2.800 kilometer dari Kota Malang, Jawa Timur, melintasi 42 kota/kabupaten di sepuluh provinsi: enam provinsi di Pulau Jawa dan empat provinsi di Pulau Sumatera.

Saya kira tak bakal melihat lagi penggowes mudik di jalan. Ternyata saya keliru. Tatkala melewati tikungan di Kilometer 95 Desa Mulyaguna, Kecamatan Telukgelam, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Provinsi Sumatera Selatan, saya berpapasan dengan seorang pria yang mengayuh sepeda Surly tipe long houl tracker (LHT) warna hitam dari arah berlawanan, Kamis tengah hari, 5 Mei 2022, atau di hari keempat lebaran.

Saya sempat melewatinya untuk kemudian memutar balik dan menyapa. Jadilah kami berkenalan di tepi jalan lintas timur Sumatera (Jalinsum) yang lengang. Dia bernama Veri Sanovri, 47 tahun, dan berprofesi sebagai fotografer Kantor Berita Republik Rakyat Cina Xinhua di Indonesia. Orangnya ramah dan gampang tertawa.

Advertising
Advertising

Veri dalam perjalanan pulang menuju rumahnya di Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten, setelah menghabiskan tiga hari berlebaran di rumah orang tuanya di Sekip Ujung, Palembang, Ibu Kota Sumatera Selatan. Saat kami bertemu, Veri sudah menempuh jarak sekitar 90 kilometer. "Saya memang habis mudik di Palembang dan sekarang harus pulang ke Serpong untuk bekerja lagi," kata Veri.

Veri Sanovri mudik lebaran dari Serpong ke Palembang dengan bersepeda. TEMPO | Abdi Purmono

Bagi Veri, mudik lebaran tahun ini merupakan mudik kedua menggunakan sepeda. Mudik bersepeda pertama dilakukannya pada Juni 2019 atau dua tahun sebelum pandemi Covid-19. Veri tak mengabari keluarganya di Palembang bermudik pakai sepeda. Keluarga baru tahu Veri menggowes ke Palembang saat Veri sudah berada di kapal feri yang menyeberangi para pemudik dari Pelabuhan Merak ke Pelabuhan Bakauheni di Kabupaten Lampung Selatan.

Waktu itu, dia menggowes dari Serpong sampai Palembang. Lalu sepedanya dipaketkan ke Serpong. Veri balik ke Serpong dengan naik bus. Di tahun ini, Veri menggowes dari Serpong pada Kamis subuh, 28 April 2022, atau empat hari sebelum lebaran (H-4). Istri tak melepas Veri. Kebetulan pula mertua Veri berlebaran di Serpong sehingga ada yang menemani sang istri.

Penyuka kegiatan alam bebas ini menyusuri jalan sepanjang 522 kilometer selama empat hari menuju Palembang. Sebagai contoh, Serpong - Merak sepanjang 106 kilometer ditempuh selama enam jam. Veri biasanya mudik setiap tahun pakai mobil. Namun, gara-gara pandemi Covid-19, dia membatalkan mudik bermobil.

Menurut Veri, mudik lebaran dengan bersepeda di masa pandemi sungguh monumental. "Bersejarah banget," ujarnya. Dia bukan pegowes nekat lantaran sangat memperhitungkan betul kondisi tubuh, keamanan sepeda, barang bawaan, dan rute yang dilewati.

"Kalau orang nekat kan biasanya enggak pakai perhitungan, langsung pergi begitu saja. Saya pakai persiapan walau biasa-biasa saja," kata Veri. "Saya menikmati betul perjalanan ini dan enggak terasa sudah di Jembatan Ampera (Palembang) pas malam takbiran. Ya, sebenarnya saya ini agak iseng saja."

Veri memang suka bercanda. Kendati bilang iseng, dia membawa peralatan lengkap, seperti tenda untuk berkemah, matras, pakaian, kompor portabel, nesting (peralatan memasak pendaki), dan kantung tidur alias sleeping bag. Persiapan seperti itu juga dilakukan saat Veri dan kawan-kawan menggowes dari Serpong ke Yogyakarta pada April 2019.

Sebagai fotografer, Veri tidak sembarangan mengeluarkan kamera di jalanan untuk memotret. Veri hafal betul titik-titik rawan keamanan dari Palembang ke Bandar Lampung, seperti di Kayuagung, Pematang Panggang dalam wilayah Ogan Komering Ilir (OKI), serta beberapa titik di wilayah Kabupaten Mesuji, Lampung.

Demi keamanan, Veri tidak berjalan di malam hari. Dia rehat di posko mudik, kantor polisi, dan rumah penduduk yang dianggap aman. Versi sempat menginap di sebuah masjid di Bandar Jaya, Kabupaten Lampung Tengah.

Pembaca, jangan bayangkan perjalanan di Pulau Sumatera sama dengan di Pulau Jawa. Perjalanan jauh di Pulau Jawa relatif lebih aman, dengan infrastruktur jalan yang bagus, serta jumlah penduduk yang padat sehingga lebih mudah untuk dimintai tolong jika dalam kondisi genting.

Sebaliknya, di Sumatera, jalanan bisa sangat panjang, sepi, dan selalu mulus; rumah penduduk berjauhan; kiri-kanan hutan dengan sesekali melintasi perkebunan luas kelapa sawit, karet, atau singkong. Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum atau SPBU sangat sedikit dan tak gampang ditemukan, sehingga saya membawa jeriken berisi tiga liter bensin yang diikat di belakang bodi motor.

Dan, satu lagi, mayoritas Jalinsum gelap akibat ketiadaan lampu penerangan jalan kecuali di kota-kota. Kondisi sepi dan gelap memudahkan penjahat beraksi. Bandit bisa muncul tiba-tiba, keluar dari semak atau jalan kecil untuk mengejar korban, atau menggunakan modus melintangkan batang kayu atau pisang di tengah jalan.

"Kita sama-sama orang Sumatera, tahu sendirilah karakter sebagian pria Sumatera di Jalinsum ini, maka saya tak mau mengundang datangnya hal-hal buruk," kata alumnus Universitas Sriwijaya kelahiran 1 November 1975. Setiap kali beristirahat, Veri pasti menghubungi istrinya supaya tidak cemas.

Veri melanjutkan, memang banyak polisi dan penduduk setempat yang memberikan informasi penting untuk keamanan dan kelancaran perjalanan. Bukan cuma informasi, ada juga masyarakat yang bersimpati dengan memberikan sejumlah uang.

Kebiasaan gowes membuat kondisi fisik Veri terbilang prima. Tak pusing soal asupan nutrisi. Kalau capek, ya istirahat dan minum teh manis. "Saya tak pakai persiapan khusus. Ini sudah kebiasaan saja. Istirahat kalau capek. Enggak usah dipaksakan harus jalan. Yang penting tahu dan sadari kondisi fisik kita," katanya. "Perjalanan harus dibawa santai, dinikmati, serta gembira." Supaya lebih termotivasi, dia merindukan lezatnya pempek Palembang dan martabak HAR langganannya.

Saat catatan ini ditulis, Veri mengabari dirinya menginap di Simpang Pematang, Kabupaten Mesuji, dan dalam perjalanan menuju Bandar Lampung. Saya sendiri juga sempat menginap Simpang Pematang pada Rabu malam, 4 Mei 2022.

Baca juga:
Cerita Selasih, Bunga Kesukaan Sunan Gunung Jati yang Laris Kala Lebaran

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Mentan Amran Dampingi Presiden Gowes Sapa Warga di Mataram

21 menit lalu

Mentan Amran Dampingi Presiden Gowes Sapa Warga di Mataram

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman turut serta bersama presiden menyapa warga Mataram.

Baca Selengkapnya

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

1 hari lalu

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

Penghuni rumah dinas Psupiptek Serpong mengaku pernah melaporkan BRIN ke Kejaksaan Agung atas dugaan penyalahgunaan aset negara

Baca Selengkapnya

Bandara SMB II Palembang Turun Kelas, PHRI dan Blogger Sumsel Kecewa

1 hari lalu

Bandara SMB II Palembang Turun Kelas, PHRI dan Blogger Sumsel Kecewa

Keputusan menurunkan status bandara di Palembang dinilai berdampak negatif terhadap pertumbuhan industri parawisata di Sumsel.

Baca Selengkapnya

Pensiunan Puspitek Sebut Permintaan Pengosongan Rumah Dinas Sudah Ada Sejak 2017, Namun Batal

1 hari lalu

Pensiunan Puspitek Sebut Permintaan Pengosongan Rumah Dinas Sudah Ada Sejak 2017, Namun Batal

Pensiunan Puspitek menyatakan Menristek saat itu, BJ Habibie, menyiapkan rumah dinas itu bagi para peneliti yang ditarik dari berbagai daerah.

Baca Selengkapnya

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

1 hari lalu

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

Kepala Biro Manajemen Barang Milik Negara dan Pengadaan pada BRIN Arywarti Marganingsih mengatakan perumahan Puspitek, Serpong, tak bisa jadi hak milik.

Baca Selengkapnya

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

2 hari lalu

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

Manajemen BRIN angkat bicara soal adanya perintah pengosongan rumah dinas di Puspitek, Serpong, Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

2 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

3 hari lalu

BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

BRIN meminta ratusan pensiunan ilmuwan mengosongkan rumah dinas di Puspiptek paling lambat 15 Mei 2024

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan Sumatera, Jawa dan Bali

6 hari lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan Sumatera, Jawa dan Bali

BMKG mengeluarkan peringatan dini potensi gelombang tinggi di perairan seperti Sumatera, Jawa dan Bali pada 25-26 April 2024.

Baca Selengkapnya

10 Tips Bagi Para Pemula yang Ingin Bersepeda Jarak Jauh

7 hari lalu

10 Tips Bagi Para Pemula yang Ingin Bersepeda Jarak Jauh

Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan untuk memastikan pengalaman bersepeda jarak jauh Anda berjalan dengan aman dan nyaman.

Baca Selengkapnya