Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Selasih, Bunga Kesukaan Sunan Gunung Jati yang Laris Kala Lebaran

Bunga selasih yang dijual Tisno dan ditaruh di batu nisan di Situs Makam Sunan Gunung Jati. TEMPO/Abdi Purmono
Bunga selasih yang dijual Tisno dan ditaruh di batu nisan di Situs Makam Sunan Gunung Jati. TEMPO/Abdi Purmono
Iklan

TEMPO.CO, Cirebon - Di sebuah jembatan penghubung Brebes-Cirebon, tampak sejumlah orang menjual ikatan tanaman hijau yang sepintas mirip tanaman kemangi. Banyak yang datang membelinya. Jumlah penjual bunga itu makin banyak kala memasuki wilayah Desa Astana, Kecamatan Gunung Jati, Cirebon. Persisnya di Situs Makam Sunan Gunung Jati, satu dari sembilan wali penyebar agama Islam di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa.

Ribuan orang nyaris menutup jalan pantai utara (pantura) Jawa Tengah, baik dari arah Brebes maupun Indramayu setelah mereka turun dari sepeda motor dan keluar dari mobil. Seratusan sepeda motor diparkir di area parkir dan di tepi jalan, sedangkan puluhan mobil diparkir di tepi jalan.

Banyak penjual kembang di kiri-kanan jalan itu. Salah seorang penjual, Pak Tisno, 68 tahun mengatakan kembang itu merupakan bunga selasih. "Tanaman ini namanya bunga selasih," kata dia, Selasa, 2 Mei 2022.

Menurut Tisno, selasih atau Ocimum basilicum identik sebagai tanaman khas Cirebon. Ia menjualnya setiap hari, tapi selasih paling laris terjual di masa Lebaran saat ratusan ribu orang berziarah ke makam Sunan Gunung Jati dan makam keluarga. Rupanya, di Cirebon, selasih juga biasa dibawa masyarakat nyekar di tempat pemakaman umum.

Selasih juga laris terjual di bulan Ramadan. Tapi, selain Lebaran, selasih justru paling laris manis terjual di hari Jumat kliwon. Banyak yang memanfaatkannya untuk kegiatan ritual.

"Kalau pas Jumat Kliwon, ramai banget yang beli, kayak orang mau berlebaran," ujar Tisno yang sudah berjualan kembang ziarah lebih dari 40 tahun.

Selasih ikatan kecil dijual Rp 2 ribu dan Rp 5 ribu untuk selasih ikatan besar. Kembang campuran Rp 5 ribu per bungkus. Kembang campuran ini terdiri dari bunga kingkong, soka merah dan kuning, melati dan irisan daun pandan.

Di masa lampau, kata Tisno, orang berziarah cukup bawa selasih. Kebiasaan ini diwarisi dari Sunan Gunung Jati alias Syekh Maulana Syarif Hidayatullah hingga sekarang.

Tiada makna khusus penggunaan selasih. Tidak apa-apa juga berziarah tanpa bawa selasih maupun kembang campuran. Namun, rasanya lebih afdal saja berziarah bawa selasih.

"Kan sebaiknya kita membawa keharuman alami saat berziarah, seperti halnya kita dianjurkan menjaga kebersihan dan mewangikan badan," kata Tisno.

Peziarah di makam Sunan Gunung Jati di bukit Astana Gunung Sembung di hari pertama Lebaran, Senin, 2 Mei 2022. TEMPO/Abdi Purmono

Sebenarnya, kompleks pemakaman itu terbagi dua lokasi, yaitu Astana Gunung Jati dan Astana Gunung Sembung. Walau bernama Astana Gunung Jati, di lokasi justru tidak terdapat makam Sunan Gunung Jati, melainkan makam Syekh Dzatul Kahfi, penyebar agama Islam di Cirebon sebelum Sunan Gunung Jati. Nama lain Syekh Dzatul Kahfi ialah Syekh Nurjati, Syekh Datuk Kahfi, Syekh Idhofi Mahdi atau Syekh Nurul Jati.

Di Astana Gunung Jati terdapat pemakaman umum warga, di bawah makam Syekh Dzatul Kahfi. Makanya ribuan peziarah terlihat di sana.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Makam Sunan Gunung Jati ada di bukit kecil bernama Astana Gunung Sembung. Kompleks ini juga terbuka untuk umum, tapi inilah makam khusus Sunan Gunung Jati, ulama maupun makam keluarga keraton Cirebon.

Makam Sunan Gunung Jati sendiri sejatinya tertutup setiap harinya. Bukan orang sembarangan yang boleh melihatnya. Lokasi Astana Gunung Jati dan Astana Gunung Sembung terpisah jarak sekitar 400 meter, masih di satu desa yang sama.

Tradisi berziarah dengan membawa selasih dilakoni Amir Yadi, 40 tahun, warga setempat. Yadi datang bersama rombongan keluarga usai melaksanakan salat Idul Fitri.

Yadi membeli 30 ikat selasih kecil, yang kemudian ditaruh di atas sejumlah batu nisan. Habis itu mereka mendaraskan doa.

"Rasanya lebih mantap pakai selasih daripada pakai kembang campuran. Selasih kan khas Cirebon, yang diwariskan Sunan Gunan Jati. Kalau kembang campuran kan umum di mana-mana," kata Yadi.

Apa yang dilakukan Yadi juga dilakukan ribuan peziarah lainnya. Bukan cuma di Astana Gunung Jati, di depan pintu makam Sunan Gunung Jati pun banyak tumpukan selasih. Berat tumpukan bunga selasih bisa mencapai puluhan dan bahkan ratusan kilogram jika dikumpulkan jadi satu.

Menurut Suwanto, tukang parkir di Astana Gunung Jati, di hari pertama Lebaran saja ditaksir ada 100 ribu peziarah. Di hari kedua lebaran, jumlah peziarah berkurang hingga separuhnya.

"Saya jadi tukang parkir sudah 10 tahun. Jadi sudah biasa ngeliat ribuan peziarah bawa selasih. Dihitung saja sendiri kalau satu orang peziarah rata-rata bawa 5 ikatan kecil, kalikan saja dengan sekitar 100 ribu peziarah di hari pertama lebaran ini," kata Suwanto.

Suwanto dan 7 orang kawannya senang-senang saja ribuan orang berziarah karena pendapatan mereka melonjak drastis selama Lebaran. Kegembiraan juga dirasakan Tisno dan puluhan pedagang karena kembang dagangan mereka, khususnya selasih, laris manis.

Selasih dan kemangi memang sangat mirip, bagai saudara kembar identik. Keduanya tanaman aromatik kaya akan minyak esensial dan senyawa fenolik yang digunakan sebagai pelengkap masakan dan berkhasiat sebagai obat tradisional seperti untuk migrain, stres, demam dan diare. Jadi, bukan sekadar wangi, selasih pun punya fungsi sosial-keagamaan dan kesehatan, khususnya bagi para peziarah Makam Sunan Gunung Jati.

Baca juga: Azan Pitu di Masjid Agung Cirebon Sejak Masa Sunan Gunung Jati, Ini Maksudnya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


PT KAI Tegas Bakal Turunkan Paksa Penumpang Kereta Jika Lakukan Hal Ini

1 hari lalu

Penumpang berada di dalam rangkaian kereta rel listrik (KRL) di Stasiun Manggarai, Jakarta, Kamis 6 Mei 2021. KAI Commuter membatasi layanan operasional perjalanan KRL Commuter Line Jabodetabek mulai tanggal 6-17 Mei 2021 dengan menggeser jam operasi KRL Jabodetabek dari normalnya 04.00-22.00 WIB menjadi 04.00-20.00 WIB sementara untuk Stasiun Rangkasbitung, Citeras, Maja, dan Cikoya tidak akan melayani naik turun pengguna KRL. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
PT KAI Tegas Bakal Turunkan Paksa Penumpang Kereta Jika Lakukan Hal Ini

PT Kereta Api Indonesia atau KAI (Persero) Daerah Operasi (Daop) 7 Madiun, Jawa Timur mencatat sedikitnya enam kejadian penumpang yang tidak turun di stasiun tujuan.


Mobil Bekas Laris Manis di Indonesia, Begini Kata Kemendag

9 hari lalu

Startup digital otomotif, Broom.id, membuka dealer mobil bekas pertamanya di Indonesia di Jati Asih, Bekasi, Jawa Barat , pada Kamis, 25 Mei 2023. FOTO: TEMPO/Erwan Hartawan
Mobil Bekas Laris Manis di Indonesia, Begini Kata Kemendag

UMKM atau Pelaku bisnis mobil bekas didorong memanfaatkan platform digital atau e-commerce.


Prabowo Akan Bertemu SBY di Pacitan Akhir Pekan Ini

16 hari lalu

Calon Presiden Prabowo Subianto menyalami Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat akan melakukan pertemuan di Mega Kuningan, Jakarta, 21 Desember 2018. Selain pertemuan hari ini, SBY - Prabowo Subianto sudah menjadwalkan tiga pertemuan lain. TEMPO/M Taufan Rengganis
Prabowo Akan Bertemu SBY di Pacitan Akhir Pekan Ini

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akan bertemu dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY pekan ini


Jadi Wadah Budaya, Lebaran Depok 2023 Targetkan 20 Ribu Pengunjung

18 hari lalu

Wali Kota Depok Mohammad Idris bersama pejabat dan KOOD saat pembukaan Lebaran Depok di Garden At Candi Sawangan, Kelurahan Curug, Kecamatan Bojongsari Depok, Rabu, 17 Mei 2023. Foto: TEMPO/Ricky Juliansyah
Jadi Wadah Budaya, Lebaran Depok 2023 Targetkan 20 Ribu Pengunjung

Wali Kota Depok Mohammad Idris mengaku bersyukur terhadap penyelenggaraan Lebaran Depok di Garden At Candi Sawangan, Kelurahan Curug, Kecamatan Bojongsari, Depok pada 17-20 Mei 2023.


Hutama Karya Ungkap Progres Proyek Jalan Tol Padang - Pekanbaru, Konstruksi Bangkinang - Koto Kampar 75 Persen

19 hari lalu

Pekerja menggunakan alat berat untuk menyelesaikan pembangunan simpang susun Prabumulih jalan tol Trans Sumatera (JTTS) ruas simpang Indralaya-Muara Enim seksi simpang Indralaya-Prabumulih di Prabumulih, Sumatera Selatan, Rabu 5 April 2023. Menjelang mudik Hari Raya Idul Fitri 1444 H, PT Hutama Karya (Persero) memastikan jalan tol Trans Sumatera (JTTS) ruas simpang Indralaya-Muara Enim seksi simpang Indralaya-Prabumulih akan dibuka secara fungsional mulai 15 April - 30 April 2023 pukul 07:00 WIB-16:00 WIB dengan memberlakukan 'contra flow' di KM 65 - KM 73. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Hutama Karya Ungkap Progres Proyek Jalan Tol Padang - Pekanbaru, Konstruksi Bangkinang - Koto Kampar 75 Persen

Hutama Karya mengungkapkan progres Proyek Jalan Tol Padang - Pekanbaru, seperti apa kemajuannya?


Survei Indikator: Pelaksanaan Mudik Lebaran 2023, Kepuasan Masyarakat Meningkat Sebesar 5 Persen

21 hari lalu

Foto udara sejumlah kendaraan yang menuju Jakarta antre di Gerbang Tol Cikampek Utama 2, Karawang, Jawa Barat, Rabu, 26 April 2023. Kementerian perhubungan mencatat hingga H+4 Lebaran baru 18  persen kendaraan pemudik yang kembali ke Jabodetabek dan 82 persen atau sekitar 808.000 kendaraan belum kembali karena adanya imbauan dari pemerintah untuk menghindari puncak arus balik. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Survei Indikator: Pelaksanaan Mudik Lebaran 2023, Kepuasan Masyarakat Meningkat Sebesar 5 Persen

Lembaga survei Indikator Politik Indonesia mengeluarkan hasil survei terkait penyelenggaraan mudik Lebaran 2023.


Liputan Mudik Lebaran 2023 Ditemani Chery Tiggo 8 Pro

21 hari lalu

Chery Tiggo 8 Pro. TEMPO/Eddy K
Liputan Mudik Lebaran 2023 Ditemani Chery Tiggo 8 Pro

Chery Tiggo 8 Pro kami gunakan untuk liputan mudik Lebaran dengan rute Jakarta-Cikampek-Indramayu-Cirebon-Jakarta selama 3 hari.


Gaji ke-13 ASN Cair Juni 2023, Ekonom: Efeknya Konsumsi Rumah Tangga akan Terjaga

22 hari lalu

Pengunjung memilih pakaian di pusat perbelanjaan Blok A Tanah Abang, Jakarta, Minggu 16 April 2023. Pasar Tanah Abang ramai dikunjungi warga yang berbelanja pakaian baru menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Gaji ke-13 ASN Cair Juni 2023, Ekonom: Efeknya Konsumsi Rumah Tangga akan Terjaga

Soal gaji ke-13, pasca-Lebaran masyarakat butuh tambahan pendapatan untuk meningkatkan daya beli. Efeknya, terjaganya konsumsi rumah tangga.


Cerita Mudik Jakarta-Trenggalek Naik Corolla Cross Hybrid via Jalur Selatan

24 hari lalu

Toyota Corolla Cross Hybrid. TEMPO/Sunu Dyantoro
Cerita Mudik Jakarta-Trenggalek Naik Corolla Cross Hybrid via Jalur Selatan

Salah satu Tim Mudik Tempo 2023 memilih Toyota Corolla Cross Hybrid untuk mudik Jakarta-Trenggalek, Jawa Timur, melalui Jalur Selatan Jawa.


Jasa Marga Sebut Diskon Tarif Tol Mudik Lebaran 2023 Tak Ganggu Pendapatan

24 hari lalu

Sejumlah kendaraan menuju Jakarta antre untuk memasuki Gerbang Tol CIkampek Utama, Jawa Barat, Ahad, 30 April 2023. Sisanya, 22,65 persen atau lebih dari 465 ribu kendaraan belum kembali ke Jakarta. ANTARA/Rivan Awal Lingga
Jasa Marga Sebut Diskon Tarif Tol Mudik Lebaran 2023 Tak Ganggu Pendapatan

Operation and Maintenance Management Group Head Jasa Marga, Atika Dara Prahita, menyebut diskon tarif tol yang diterapkan ketika arus mudik dan arus balik lebaran 2023 tidak berpengaruh pada pendapatan perseroan.