Sultan Yogyakarta Cerita Dilema Psikologis Malioboro, Presiden Jokowi Tertawa

Senin, 2 Mei 2022 21:47 WIB

Kemacetan panjang menuju Malioboro, Yogyakarta, dari sisi timur atau Jalan Juminahan pada Kamis petang, 29 Oktober 2020. TEMPO | Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menyampaikan cerita yang unik kepada Presiden Joko Widodo saat berkunjung ke Keraton Yogyakarta pada Senin, 2 Mei 2022. Cerita unik ini berhubungan dengan bagaimana lekatnya pamor Malioboro bagi penduduk setempat dan wisatawan.

Popularitas Malioboro di Kota Yogyakarta kemudian berimbas pada kepadatan lalu lintas di sana. Raja Keraton Yogyakarta itu mengungkapkan apa saja upaya untuk mengatasi kemacetan di Malioboro hingga tidak lagi mengizinkan pedagang kaki lima atau PKL berjualan di sepanjang jalan ikonik itu.

"Kami di Yogyakarta harus mengatur bagaimana crowded atau padatnya jalanan, terlebih sewaktu masuk Malioboro," kata Sultan Hamengku Buwono X. Kepadatan ini sulit dihindari terutama saat libur libur panjang, seperti libur lebarang sekarang.

Dari sisi psikologis, penduduk Yogyakarta dan wisatawan ingin berkunjung ke Malioboro meski sekadar lewat. "Karena masyarakat Yogyakarta kalau keluar rumah tidak lewat Malioboro juga tidak mau. Apalagi wisatawan, harus ke Malioboro," ujarnya. "Ini lebih ke faktor psikologis yang sulit kita atasi." Mendengar itu, Presiden Joko Widodo tertawa.

Itu sebabnya, Sultan melanjutkan, tak mudah mencegah kawasan Malioboro macet karena berhubungan dengan kondisi psikologis masyarakat. "Jadi, bukan cuma wisatawan yang berusaha masuk ke Jalan Malioboro," katanya.

Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kiri) berjalan dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X (kanan) dan istri Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas (ketiga kiri) di Keraton Yogyakarta, Senin, 2 Mei 2022. Pada Lebaran 2022, Presiden Jokowi dan Ibu Negara merayakan Idul Fitri di Yogyakarta. ANTARA FOTO/HO/Biro Pers Setpres/Lukas

Advertising
Advertising

Sejak awal sebelum puncak arus mudik lebaran, pemerintah tingkat provinsi, kabupaten, juga kepolisian berusaha agar para pemudik yang hanya lewat Yogyakarta tidak harus masuk ke Kota Yogyakarta atau melalui jalur tengah kota. Para pemudik yang sekadar lewat dapat memanfaatkan jalur lingkar utara dan jalur lingkar selatan Yogyakarta.

Imbauan ini bertujuan memecah konsentrasi kendaraan yang masuk Yogyakarta dan mencegah macet. "Mereka yang tidak lebaran di Yogyakarta sebaiknya tidak masuk Kota Yogyakarta," kata Sultan. Misalkan, kendaraan dari arah Prambanan ke Magelang bisa langsung belok kanan (melewati jalur ring road utara).

Contoh lainnya, pemudik yang hendak pulang ke Purworejo dari arah Prambanan bisa belok kiri atau lewat ring road selatan. Hanya saja, menurut Sultan Hemangku Buwono X, rencana yang apik itu belum tentu terlaksana karena tidak ada yang tahu berapa lama para pemudik berada di Yogyakarta.

Presiden Jokowi mengimbau masyarakat yang mudik lebaran tahun ini dapat mengatur waktu liburan. Jangan sampai terjebak kemacetan dalam perjalanan pulang. "Saya mengimbau ada yang lebih awal untuk kembali dari libur lebaran," ujarnya.

Baca juga:
Hidangan Lebaran Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto, Ada Satu Kesamaan Tempat

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

19 menit lalu

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

Sultan Hamengku Buwono X memberi pesan khusus kepada abdi dalem Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman di acara Syawaan.

Baca Selengkapnya

Bukan Lewat YIA, 3 Ribuan Calon Jemaah Haji Yogyakarta Tahun Ini tetap Terbang Lewat Bandara Solo

16 jam lalu

Bukan Lewat YIA, 3 Ribuan Calon Jemaah Haji Yogyakarta Tahun Ini tetap Terbang Lewat Bandara Solo

Yogyakarta International Airport saat ini masih belum memiliki asrama haji untuk embarkasi.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Siapkan Regulasi Baru Pedoman Pendanaan Pendidikan, Pungutan Bakal Dilegalkan?

16 jam lalu

Yogyakarta Siapkan Regulasi Baru Pedoman Pendanaan Pendidikan, Pungutan Bakal Dilegalkan?

Salah satu beleid paling disorot terutama tentang pungutan sekolah di Yogyakarta, yang akan diubah istilahnya menjadi dana partisipasi.

Baca Selengkapnya

Respon PHRI DIY Pasca Bandara YIA Jadi Satu-Satunya Bandara Internasional DIY-Jateng

1 hari lalu

Respon PHRI DIY Pasca Bandara YIA Jadi Satu-Satunya Bandara Internasional DIY-Jateng

PHRI DIY merespon soal penetapan Bandara YIA sebagai bandara internasional satu-satunya di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

1 hari lalu

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

Kalau sudah pernah ke Istana Versailles dan ingin mencari tempat baru, berikut ini adalah istana terbaik di dekat Paris

Baca Selengkapnya

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

1 hari lalu

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

Beredar surat permohonan maaf seorang dosen UPN Veteran Yogyakarta (UPNVYK) terkait dugaan kekerasan seksual kepada seorang mahasiswi kampus tersebut.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

1 hari lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

1 hari lalu

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

Korea Tourism Organization mencatat 902 pengaduan dari wisatawan selama tahun 2023

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

1 hari lalu

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.

Baca Selengkapnya

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

2 hari lalu

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

Meteor terang atau fireball itu bergerak dari selatan ke utara, tak hanya terpantau di langit Yogyakarta tapi juga Solo, Magelang, dan Semarang

Baca Selengkapnya