Mudik Lebaran, Waspada Kerawanan di Jalur Masuk dan Keluar Yogyakarta Berikut

Sabtu, 23 April 2022 05:27 WIB

Jalur utara Yogyakarta seperti Jalan Yogya - Solo depan Mall Ambarrukmo yang biasanya padat merayap saat liburan, justru tampak lengang pada Selasa sore, 31 Desember 2019. TEMPO | Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meminta pemudik dan wisatawan yang hendak masuk dan keluar Yogyakarta mewaspadai sejumlah jalur rawan. Direktur Lalu Lintas Kepolisian DI Yogyakarta, Komisaris Besar Iwan Saktiadi mengatakan setidaknya ada empat jalur utama masuk Yogyakarta yang perlu diwapasdai.

Pertama, jalur utama utara Yogyakarta yang meliputi akses dari Jalan Magelang - Tempel - Sleman - Ring Road Utara sepanjang 27 kilometer. "Karakteristik jalur utama sisi utara ini merupakan jalur panjang dengan banyak U turn (penggalan balik arah)," kata Iwan pada Jumat, 22 April 2022.

Jalur utama Yogyakarta bagian utara ini merupakan jalan nasional dan cukup lebar dan terdapat devider atau pembatas beton. Kerawanan di jalur utara Yogyakarta itu, menurut dia, karena lalu lintasnya begitu padat dan berpotensi pada tingginya angka kecelakaan.

Kedua, jalur utama sisi timur Yogyakarta, meliputi Jalan Prambanan - Simpang 4 Proliman - Maguwoharjo - Kota Yogyakarta sepanjang 15 kilometer. "Kerawanan jalur timur ini mirip dengan jalur utara, banyak U Turn dan arus lalu lintas sangat padat," kata dia.

Ketiga, jalur barat sepanjang 62,1 kilometer yang menghubungkan Purworejo hingga Klaten. Jalan ini meliputi Temon -Wates Kulon Progo - Gamping Sleman - Ring Road Utara. "Rawan karena jalurnya panjang, padat lalu lintas, di jalur ini tak ada devider atau pembatas jalan, dan ada pasar tumpah," kata dia.

Advertising
Advertising

Keempat, jalur selatan sepanjang 42 kilometer meliputi Wonosari - Playen - Patuk - Piyungan - Kota Yogyakarta. "Kerawanan jalur selatan mirip jalur barat yakni padat, tak ada devider dan pasar tumpah, namun ditambah banyak jalan berkelok dan naik-turun," kata dia.

Selain empat jalur utama tadi, Iwan menambahkan, ada pula jalur alternatif yang juga memiliki tingkat kerawanan berbeda. Misalkan di sisi utara Yogyakarta, untuk jalur Magelang ke arah Solo atau sebaliknya sepanjang 50 kilometer, pemudik bisa melewati Tempel - Turi - Pakem - Ngemplak - Kalasan - Prambanan - Klaten. :Jalur alternatif ini berkelok, ada pasar tumpah, padat peemukiman penduduk, dan minim penerangan di malam hari," katanya.

Lalu di sisi selatan ada jalur alternatif Sedayu - Piyungan - Klaten yang bisa ditempuh lewat Pajangan - Pandak - Bantul -Ring Road Selatan. Kerawanannya adalah pasar tumpah dan minim penerangan jalan.

Kepala Bidang Humas Kepolisian DI Yogyakarta, Komisaris Besar Yuliyanto mengatakan, kepolisian mendirikan 16 pos pengaman dan enam pos pelayanan selama Operasi Ketupat Progo Lebaran. "Sebanyak 3.775 personel akan terlibat dalam operasi ini," ujarnya. Rinciannya, 1.932 anggota Kepolisian DI Yogyakarta dan 1.843 personel dari instansi lainnya.

Kepala Kepolisian DI Yogyakarta, Inspektur Jenderal Asep Suhendar mengatakan, pengamanan Hari Raya ldul Fitri 1443 H berfokus pada sejumlah sarana vital. Mulai dari tempat ibadah, destinasi wisata, pusat perbelanjaan, terminal, pelabuhan dan fasilitas publik lainnya.

Asep mengingatkan masyarakat agar tetap waspada dengan tingkat mobilitas yang sangat tinggi selama mudik lebaran. Kondisi selama libur lebaran ini rawan penularan Covid-19.

Baca juga:
Yogyakarta Bakal Macet Parah Saat Libur Lebaran, Ini Cara Mencegahnya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Menilik Pemandangan Danau Superior dengan Kereta Api Duluth Zephyr

13 jam lalu

Menilik Pemandangan Danau Superior dengan Kereta Api Duluth Zephyr

Selama perjalanan kereta api 75 menit wisatawan akan dimanjakan pemandangan kota dan Danau Superior

Baca Selengkapnya

Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

15 jam lalu

Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

Persoalan sampah di Yogyakarta seolah tak kunjung usai penutupan permanen Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) Piyungan awal Mei 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Wisata ke Pantai Selatan Yogyakarta? Awas Sengatan Ubur-ubur

1 hari lalu

Wisata ke Pantai Selatan Yogyakarta? Awas Sengatan Ubur-ubur

Puluhan orang tersengat ubur-ubur. Sebelumnya akhir April, sejumlah wisatawan dilaporkan tersengat ubur ubur saat bermain di Pantai Krakal Gunungkidul

Baca Selengkapnya

8 Destinasi Wisata Ikonik yang Bergulat dengan Dampak Buruk Overtourism

1 hari lalu

8 Destinasi Wisata Ikonik yang Bergulat dengan Dampak Buruk Overtourism

Destinasi wisata populer di dunia mengalami overtourism dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

3 Destinasi Terbaik di Eropa untuk Berburu Aurora Borealis

1 hari lalu

3 Destinasi Terbaik di Eropa untuk Berburu Aurora Borealis

Sepanjang tahun 2024, peluang melihat aurora borealis akan semakin meningkat di beberapa destinasi tertentu

Baca Selengkapnya

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

1 hari lalu

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

Penggemar tanaman anggrek yang berencana melancong ke Yogyakarta akhir pekan ini, ada festival menarik yang bisa disaksikan.

Baca Selengkapnya

Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

1 hari lalu

Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

Indonesian Heritage Agency (IHA) yang bertugas menangani pengelolaan museum dan cagar budaya nasional sejak September 2023.

Baca Selengkapnya

Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

1 hari lalu

Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

Selokan yang menghubungkan wilayah Sleman Yogyakarta dan Magelang Jawa Tengah itu dibangun pada masa Hindia Belanda 1909. Kini jadi prangko.

Baca Selengkapnya

Hindari Kerumunan Wisatawan Ini Waktu Terbaik Mengunjungi Malaga

1 hari lalu

Hindari Kerumunan Wisatawan Ini Waktu Terbaik Mengunjungi Malaga

Waktu terbaik untuk menjelajahi Malaga adalah musim semi dan musim gugur, untuk hindari kerumunan musim panas.

Baca Selengkapnya

Peledakan Tambang Emas Bikin Panik Wisatawan di Banyuwangi, Ini Tanggapan PT BSI

2 hari lalu

Peledakan Tambang Emas Bikin Panik Wisatawan di Banyuwangi, Ini Tanggapan PT BSI

Aktivitas peledakan tambang emas itu sempat membuat wisatawan Pantai Pulau Merah berhamburan karena mengira ada gempa.

Baca Selengkapnya