Negara-negara Ini Alami Durasi Puasa Terlama di Dunia

Reporter

Tempo.co

Rabu, 13 April 2022 12:02 WIB

Ilustrasi Buka Puasa. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Umat Islam tak hanya menjadi mayoritas di Indonesia, banyak negara lain yang juga didominasi oleh umat Islam. Selama bulan suci Ramadan, umat Islam wajib melakukan puasa seharian. Namun, ternyata setiap negara memiliki durasi puasa yang berbeda-beda.

Akibat perbedaan waktu terbit dan tenggelamnya matahari di setiap negara, rentang waktu untuk berpuasa pun juga berbeda. Ada yang lebih lambat, ada juga yang lebih cepat. Menurut Gulf News, mereka menggunakan waktu salat di kota-kota besar untuk menghitung interval antara fajar dan maghrib di hari pertama Ramadan.

Kota Ushuaia di Argentina dan Santiago di Chili memiliki waktu puasa tersingkat di dunia, kurang lebih 12 jam. Murmansk, Rusia mengalami lebih dari enam jam kegelapan atau malam hari sebelum matahari terbit lagi. Hal ini berarti waktu puasa di sana hampir 18 jam.

Mereka yang berpuasa di Riyadh juga memiliki hari puasa yang relatif singkat. masyarakat di kota Arab Saudi ini akan berpuasa selama kurang lebih 14 jam. Dubai Uni Emirat Arab akan berpuasa selama kurang lebih 14 jam.

Meskipun mereka yang berpuasa di Kerala negara bagian India memiliki waktu puasa yang sama persis dengan Dubai, mungkin terasa sedikit lebih lama bagi mereka karena Maghrib sedikit lebih lambat daripada di UEA. Mereka akan berpuasa, seperti di Dubai selama kurang lebih 14 jam.

Advertising
Advertising

Selama di Miami Amerika Serikat umat Muslim bisa berpuasa selama kurang lebih 13 jam. Sementara di New York, siang hari sedikit lebih pendek. Di utara di Fairbanks, Alaska, penduduk di sana dapat berpuasa hingga kurang lebih 17 setengah jam.

Eropa juga memiliki waktu siang hari yang cukup panjang. Orang-orang di Stockholm dan Helsinki berpuasa selama lebih dari 17 jam.

Beberapa negara mengalami jarak waktu terbit dan tenggelam matahari yang terlalu dekat, kurang dari tiga jam, bahkan ada juga yang tak dapat membedakannya. Maka dari itu, fatwa telah dikeluarkan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Umat Islam diputuskan harus mengikuti waktu kota terdekat yang memiliki waktu siang dan malam yang dapat dibedakan.

Jadi, jika Ramadan terjadi pada bulan Juni, orang-orang di Swedia misalnya akan mengamati fenomena matahari tengah malam. Fenomena tersebut membuat hampir tidak mungkin bagi umat Islam untuk berpuasa di sana. Jadi, mereka akan melihat ke negara tetangga untuk mengikuti durasi puasa mereka.

BERNADETTE JEANE WIDJAJA | GULF NEWS

Baca juga: Selama Ramadan, Masyarakat Bisa Beri Sedekah untuk Hewan Taman Satwa Taru Jurug

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

BI Prediksi Penjualan Eceran April 2024 Tumbuh, Ditopang Belanja Idul Fitri

4 hari lalu

BI Prediksi Penjualan Eceran April 2024 Tumbuh, Ditopang Belanja Idul Fitri

BI memperkirakan kinerja penjualan eceran bulan April 2024 tetap tumbuh, didorong oleh momen Idul Fitri.

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

4 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

14 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

15 hari lalu

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

Sejumlah toko ritel melakukan pembatasan penjualan gula pasir imbas dari naiknya harga gula.

Baca Selengkapnya

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

22 hari lalu

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

BFI Finance mencatat laba bersih terkumpul pada kuartal I sebesar Rp 361,4 miliar.

Baca Selengkapnya

Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

23 hari lalu

Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

Gopay menyalurkan zakat dan donasi dengan total Rp 31 miliar yang terkumpul selama Ramadan.

Baca Selengkapnya

Rupiah Tergelincir, Analis: Perputaran Besar saat Ramadan dan Idul Fitri Tak Mampu Membendung Dolar AS

31 hari lalu

Rupiah Tergelincir, Analis: Perputaran Besar saat Ramadan dan Idul Fitri Tak Mampu Membendung Dolar AS

Rupiah tergelincir 76 poin atau 0,47 persen menjadi Rp16.252 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.176 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Aryaduta Menteng: Membagikan Kebahagiaan dan Kebersamaan dalam Momentum Ramadan

32 hari lalu

Aryaduta Menteng: Membagikan Kebahagiaan dan Kebersamaan dalam Momentum Ramadan

Aryaduta Menteng tidak hanya menjadi sebuah hotel, tetapi juga sebuah tempat yang mampu menyatukan beragam kalangan untuk berbagi kebahagiaan.

Baca Selengkapnya

Besok Puncak Arus Balik Lebaran di Bandara Soekarno-Hatta

34 hari lalu

Besok Puncak Arus Balik Lebaran di Bandara Soekarno-Hatta

Besok diprediksi bakal menjadi puncak arus balik Lebaran di Bandara Soekarno-Hatta.

Baca Selengkapnya

Rayakan Lebaran 12 April 2024, Siapa Jemaah Islam Aboge di Banyumas?

34 hari lalu

Rayakan Lebaran 12 April 2024, Siapa Jemaah Islam Aboge di Banyumas?

Jemaah Islam Aboge di Banyumas baru merayakan lebaran pada Jumat, 12 April 2024, sehari setelah Idul Fitri yang ditetapkan Kemenag. Siapakah mereka?

Baca Selengkapnya